82. Jung Donghyuck :Part 2

12.6K 834 115
                                    

Vote, komen , and happy reading 🧡
.
.

Pagi hari Haechan terbangun karena sinar matahari menyusup disela-sela ventilasi kamarnya. Menoleh kesamping Haechan mendapati Mark yang masih tertidur dengan lengan Mark yang melingkar diperutnya. Haechan masih tak percaya ia sudah menikah, dan laki-laki dihadapannya ini adalah suaminya sekarang.

Perlahan Haechan melepaskan lengan Mark dari perutnya, kemudian mendekat untuk mengecup pipi Mark sekilas, sebelum ia turun dari dan ranjang menuju keluar kamar.

Haechan memilih membuat sarapan untuk mereka, memang ia tak jago memasak seperti ibunya, tapi ia sudah cukup handal untuk membuat menu makanan sederhana. Lagi pula memasak adalah skill yang bisa dipelajari, tidak perlu jadi alasan lagi untuk tidak bisa. Apalagi sekarang zamannya digital semua sangat praktis.

"Morning, sayang." Haechan terkejut ketika lengan kekar milik Mark melingkar diperutnya untuk memeluk dirinya dari belakang.

"Morning,kak. Kok kebangun?" balas Haechan sibuk memotong beberapa bawang.

"Kamu ninggalin aku sendirian," balas Mark, kemudian mengecup leher Haechan yang terekspos kemeja kebesaran.

"Lebay, aku mau bikin sarapan." Mark menarik pinggang Haechan untuk memutar posisi menghadapnya.

"Sarapan yang lain boleh nggak?" Suara deep dan serak khas bangun tidur Mark membuat Haechan merinding seketika. "Mau apa emangnya?" tanya Haechan.

"Mau kamu," bisik Mark sensual. "Kak, sarapan dulu." Haechan menahan lengan suaminya itu ketika merambat ke paha.

"Ck, kangen. Daddy kamu sama Daddy aku tuh jahat, sehabis nikah aku nggak dibiarin sama kamu. Bahkan kita belum sempat bulan madu, bear." Haechan terkekeh, jemarinya mengelus lembut wajah Mark. Memang sudah seminggu mereka menikah, namun mereka belum berhubungan intim sekalipun. Karena Johnny dan Jaehyun memprovokasi Mark untuk mengurus pekerjaan. Mereka berpisah selama seminggu karena Mark mengurus perusahaan Jaehyun yang di Kanada.

"Sabar ya, kak. Kan semua juga demi kita." Mark mendengus, ia agak ragu sebenarnya jika semua yang disuruh mertuanya itu demi mereka, pasti Johnny sengaja agar menghindarinya dari Haechan. Mertuanya sangat menyebalkan, padahal mereka kan sudah menikah.

"Daddy Jo posesif banget sih sama kamu, jadi ingat waktu aku ngelamar dulu." Haechan tertawa kecil, kemudian mengecup bibir Mark yang mengerucut kesal.

"Tapi kakak hebat loh bisa ngelewatin semuanya." Mark tersenyum, lalu melumat bibir plum milik Haechan. Keduanya saling bertatapan, tiba-tiba saja teringat kilas balik soal Mark melamar Haechan.

Flashback on

"Gak ada ya, baby bear itu masih kecil." Penolakan Johnny terdengar lantang ketika Mark sekeluarga menjelaskan maksud untuk melamar Haechan.

"Kecil apa sih, Jeno aja yang seumuran Haechan udah ngelangkahin Mark." Suara Ten membuat Johnny kembali duduk ke sofa. Pria dua anak itu masih menahan diri agar tidak menggebu-gebu.

"Tapi Mark masih muda, kerjanya juga baru belajar. Mau dikasih apa nanti baby bear gue?" Johnny berkata lagi membuat Jaehyun menghela napas. Mark itu bukan fresh graduate biasa, lelaki kelahiran Kanada ini sudah punya bekal yang mumpuni semenjak bangku kuliah. Tak akan sulit untuk Mark mengemban salah satu perusahaan Jaehyun, apalagi Mark orang yang bertanggung jawab.

"Lo ngeraguin gue, Jo?" Johnny menghela napas lagi menghadapi Jaehyun. Dua keluarga itu cukup menahan ego masing-masing. Untung saja Haechan sedang keluar bersama Jaemin, kalau tidak sudah dipastikan Haechan heboh.

Markhyuck-Twitter (✔️)Where stories live. Discover now