Vote, komen, and happy reading 🧡
.
."Dalem banget liriknya." Haechan terkekeh pelan mendengar komentar dari Ryujin. Saat ini mereka berada di ruang musik, seperti biasa Haechan selalu sibuk semenjak menjadi ketua klub itu. Dan ia bersyukur Ryujin juga bergabung setelah ia menjadi ketua sebagai partner nya. Bisa dibilang perempuan itu banyak sedikit telah membantu Haechan, dikarenakan para vokalis perempuan sudah jarang bergabung.
"Buat orang spesial ya gitu lah," balas Haechan.
"Se-spesial apa tuh? Alumni dari keluarga Jung itu ya?" tanya Ryujin.
"Lo nggak baca berita apa gimana? Padahal gue jadian waktu itu cukup membuat sekolah heboh sih." Kini giliran Ryujin yang terkekeh pelan.
"Lo nggak penting sih, makanya gue nggak tahu." Gadis itu mengerdikan bahu, kemudian meraih gitar yang menganggur dan mulai mengalunkan musik dari instrumen itu.
"Si anjir, ngejleb ini loh,decks."
"Alay bangsat!" umpat Ryujin. Haechan tertawa keras, sedangkan Ryujin memperhatikan lelaki itu diam-diam. Bibirnya melengkung tipis, ia tahu perasaannya salah, tapi dalam diam seperti ini tak apa kan?
"Btw lo abis ini kemana?"tanya Ryujin.
"Kayaknya gue lang-eh bentar." Haechan menghentikan pembicaraan karena notifikasi ponselnya. Senyum lelaki itu mengembang ketika membaca pesan dari seseorang.
"Ayo pulang, gue udah dijemput." Haechan kembali meletakan gitar yang ia pakai.
"Sama bang Hendery?" tanya Ryujin.
"Bukan, pacar gue. Ayo cepetan gue tungguin lo nutup nih ruangan." Ryujin menurut dan bergegas menyusul Haechan keluar, kemudian mengunci pintu ruang musik.
"Sok gentle lo, pakai nungguin segala."
Haechan menatap malas ke arah Ryujin." Ck, bisa nggak sih lo liat sisi keren gue. Kan gue udah bertanggung jawab nih sebagai ketua dan sebagai laki-laki."
"Iya deh si paling bertanggungjawab. Btw gue ikut lo ke depan."
"Hah? Ngapain?"
"Mau kenalan sama pacar lo," balas Ryujin santai. Haechan tampak terdiam beberapa detik. Wah ini gawat, jangan sampai Ryujin juga masuk bagian pengagum Mark, bisa berabe.
"Woi, tunggu." Haechan bergegas menyusul langkah Ryujin. Dan benar gadis itu menghampiri Mark yang menunggu di depan mobilnya.
Tanpa bicara Haechan langsung menghadang tangan Ryujin yang tampak akan berkenalan dengan Mark. "Kak jangan kenalan sama dia. Aslinya dia cabe-cabean," cerocos Haechan membuat Mark bingung. Bukankah perempuan ini yang dimaksud Jeno?
"Dih lo mah, lumayan pacar lo cogan, kan biar bisa gue-"
"Kak Melk masuk aja, ayo buruan." Haechan menarik Mark untuk masuk ke bangku kemudi, lalu mengacungkan jari tengah pada Ryujin, dan menyusul masuk dalam mobil.
YOU ARE READING
Markhyuck-Twitter (✔️)
RandomCerita pertama yang sudah dipastikan absurd. BACA WARNING YA! *** Haechan udah lama naksir Mark, tapi sayangnya si pangeran sekolah itu tak pernah kenal dirinya. Tiba-tiba punya kabar kalau udah jadian sama orang lain. Baru saja Haechan ingin mengik...