71. Happy Graduation

6.4K 761 34
                                    

Vote, komen, and happy reading 🧡
.
.

Papan pengumuman ramai akibat siswa siswi yang berebutan untuk melihat hasil pengumuman kelulusan. Mereka berdesak-desakan melihat, kecuali Haechan, Jaemin, Jeno, dan Renjun. Mereka memilih duduk bersantai seraya menikmati minuman dingin di taman dekat papan pengumuman itu.

Keempat orang itu menunggu orang menyebarkan saja, karena jika lulus seratus persen untuk apa lagi dilihat.

"LULUS!!"

"YEYY!!" Mereka berempat bersorak menimpali suara seseorang yang berteriak semuanya lulus. Setelah mendengar itu mereka beranjak, karena tak tertarik lagi dengan siapa peringkat pertama. Terlebih Jeno dan Jaemin, mereka sudah lulus menjadi mahasiswa undangan di kampus yang sama dengan Mark. Maklum Jeno tak mau jauh dari abangnya itu, karena apa? Karena ia akan lebih leluasa memoroti Mark jika satu tempat belajar.

Haechan dan Renjun pun sama, mereka memutuskan untuk kuliah ditempat yang sama, meskipun berbeda jurusan. Mungkin keempat manusia itu tak bisa dipisahkan. Apalagi si pasangan kembar Nana dan Nono, mereka bahkan mengambil jurusan yang sama. Bucin.

"Gue ke klub dulu ya," tutur Jaemin.

"Gue ikut Nana," sahut Jeno karena memang mereka satu klub.

"Kalau gue ke klub musik dulu, mau bicarain lengsernya kedudukan," ujar Haechan.

"Lah trus gue kemana?" Renjun tak menjadi anggota organisasi manapun disekolahnya, jadi ia harus kemana jika ditinggal sendiri begini?

"Ikut gue mau?" tawar Jaemin.

"Ogah, yang ada gue liatin kalian mesra-mesraan nanti," tolak Renjun, hal itu sukses membuat Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal.

"Gue ikut Echan aja, karena si bucin dia udah minggat." Haechan berdecak pelan, kemudian mereka berempat berpisah menuju ruangan klub masing-masing.

***

"Abang yakin?" Haechan mengangguk ketika pertanyaan itu terlontar dari Chenle. Seisi ruangan itu juga mengangguk setuju dengan keputusan Haechan.

"Tapi Lele tuh nggak bisa jadi pemimpin, bang," balasnya masih ragu.

Tentu saja ia ragu, tiba-tiba ditunjuk menggantikan Haechan menjadi ketua. Sebenarnya tidak tiba-tiba sih, sudah cukup lama juga Haechan menanyakan hal ini pada Chenle. Dan tentunya pemuda lumba-lumba itu diberikan waktu untuk berpikir. Dan sekarang Haechan hanya meminta jawaban Chenle.

"Pasti bisa kok, Lele lupa ya, gimana abang dulu?" Chenle tampak terdiam, dulu Haechan juga sama ragunya dengan Chenle, namun Mark yang meyakininya bisa. Belum lagi dari awal Haechan memang suka inscecure. Jadi jika Haechan bisa ia juga yakin Chenle pasti bisa.

"Emangnya nggak ada yang lebih baik bang? Takutnya malah ngecewain." Chenle sebenarnya ragu karena pimpinan klub dulu-dulu itu memberikan ide dan progres acara yang kreatif, takutnya nanti malah flop saat klub itu dipimpin Chenle.

"Kamu yang terbaik, Le. Tanya aja sama Ryu tuh," tutur Haechan membuat Ryunjin tersentak.

"Apa?"

"Ck, Lo main HP mulu, Ryu." Yangyang kesal karena melihat Ryunjin sibuk pada HPnya seraya senyum-senyum.

"Sorry guys, gue lagi chatan sama Yeji." Ryunjin membalas dengan cengiran.

"Mentang-mentang punya pacar sekarang," cibir Haechan.

"Oh jelas." Anggota lain terhibur dengan perdebatan kecil dari Haechan dan Ryunjin.

Markhyuck-Twitter (✔️)Where stories live. Discover now