17. Ya udah Jadian.

21.8K 1.7K 86
                                    

Happy Reading
.
.

"Kita putus." Haechan yang mengikuti Mark untuk bertemu Mina terkejut. Masalahnya lelaki Canada itu langsung berucap gamblang saja. Paling tidak basa-basi gitu.

"Mark, kamu putusin aku karena dia?"

"Bukan. Mina aku udah tahu kalau kamu nggak pernah suka sama aku. Kenapa kamu nerima kalau nggak cinta?" Mina tertunduk, ia memang tak suka dengan Mark awalnya, karena memang lelaki itu membosankan, dari awal hubungan mereka hanya sebatas jalan-jalan, makan dan belajar. Mina tak suka itu, ia ingin lebih, namun Mark tak memberikannya. Bahkan mereka saja tak pernah berciuman. Pacaran macam apa itu?

"Aku minta maaf, Mark. Semuanya demi popularitas. Maaf," tutur Mina. Mark terluka mendengar penuturan Mina. Ia juga menyesal tak mempercayai Jeno, adiknya. Dan yang paling tersakiti disini adalah Haechan, karena kesalahpahamannya.

"Aku udah maafin kamu, dan aku mau kamu berubah, setiap orang punya sisi baik dan kesempatan. Setelah kamu jadi versi lebih baik, ayo kembali jadi teman." Haechan yang mendengar tertegun. Bagaimana bisa Mina melewatkan orang setulus Mark. Bahkan setelah semua terjadi lelaki penyuka semangka itu masih mau memaafkannya. Haechan benar-benar tak bisa untuk tidak mencintainya.

"Makasih banyak Mark, makasih." Mark tersenyum kecil. Lalu menarik lengan Haechan yang ada di belakangnya. "Kamu juga harus minta maaf sama Haechan. Dia yang kamu fitnah." Mina mendongak, sedangkan Haechan tersenyum kecil. Jika Mark bisa memaafkan Mina kenapa tidak dengan dirinya? Lagipula Haechan bukan siapa-siapa untuk marah lebih larut dalam hubungan mereka.

"Aku minta maaf, Chan. Aku beneran nyesel."

"Duh gue—ck kak pakai lo-gue aja. Anjir gue nggak bisa pake aku-akuan serius." Mark tertawa kecil, sedangkan Mina tersenyum tipis.

"Oke-oke, gue minta maaf Chan."

"Nah gitu, udah gue maafin, lagian bang Mark aja bisa masa gue enggak."

"Makasih ya. Lo orangnya tulus, dan gue yakin lo yang paling baik buat Mark." Haechan mendadak salah tingkah.

"Gue pergi dulu, makasih udah mau maafin." Haechan mengangguk membiarkan Mina beranjak meninggalkan mereka.

"A-apa?" Haechan mendadak gugup saat Mark menatapnya intens. Mark terkekeh pelan, tangannya terulur mengusap memar di pipi Haechan.

"Maaf, sakit nggak?"

"Sakitlah! Pake nanya lagi." Nadanya terdengar galak, namun bukannya takut Mark malah tertawa.

"Lo benar-benar ya."

"Apa?"

"Benar-benar gemes dan imut." Mark menangkupkan wajah Haechan, dengan kedua tangannya. Pipinya yang agak tergencet semakin mengembung.

"Makasih udah suka sama gue. Dan sekarang tugas gue buat balas perasaan lo."

"Hwah?"

"Gue mau balas perasaan lo, so be mine then."

"Lo serius? Anjir gue berasa pelarian."

"No, dari awal gue ketemu lo, gue udah tertarik. Gue nggak ngerti awalnya kenapa gue kesel liat lo nge tweet Poto sama bang Taeil. Gue nggak pernah ngerasa hal itu sama Mina. Jadi gue nggak ngerti kenapa, ternyata tanpa sadar gue udah suka sama lo dari awal kita ketemu. Dan perasaan yang gue miliki sama Mina hanya sebatas nyaman." Haechan tertawa ngakak mendengar pengakuan Mark. Baiklah Haechan percaya kata-kata Jeno sekarang. Abangnya memang goblok.

"Kok ketawa sih?"

"Bener kata Jeno bang."

"Apanya?"

Markhyuck-Twitter (✔️)Where stories live. Discover now