75. The Boss Baby

7.9K 795 70
                                    

Vote, komen, and happy reading 🧡
.
.

"Babe, tenang dulu."

"Gimana bisa tenang, si Mark itu habis ditangan aku."

Ten berusaha mengiringi langkah besar Johnny seraya menyeret dua koper. Astaga selepas dari bandara, mereka bahkan belum sempat meletakkan barang-barang di rumah dan langsung menuju kediaman Jung. Ten merapalkan doa dalam hati, semoga saja Mark tidak ada di rumah karena ia sudah memberitahu Taeyong.

"JAEHYUN!"

Johnny berteriak seraya mengetuk pintu tak sabar. Ten mengelus dada melihatnya, jika mode posesif seperti ini tak ada yang bisa menghentikan suaminya itu.

Pintu terbuka menampilkan sosok Jaehyun dengan tatapan bingung. "What's wrong, bro?"

"Anak lo mana?" Pertanyaan itu membuat perempatan kening Jaehyun berkerut, belum lagi melihat Johnny datang membawa dua koper besar. Ada apa ini?

"Kenapa nih? Itu koper buat apa? Lo mau nginap disini?" heran Jaehyun.

"Anak lo yang sulung mana?" tanya Johnny sekali lagi.

"Siapa?" Johnny berdecak karena kesal sahabatnya itu ngebug disaat yang tak tepat.

"Anak sulung lo siapa lagi emang, Mark."

"Ouhh, masuk dulu." Johnny menerobos masuk, diikuti Ten. Jaehyun mengode lelaki kucing itu untuk bertanya apa yang terjadi. Namun Ten hanya memberikan isyarat seraya bergumam nama Mark dan menggerakkan tangannya menggorok leher pada Jaehyun. Karena emang dasarnya ngebug Jaehyun tak mengerti.

"Wah Daddy! Mau jemput aku ya!!" Haechan menyambut kedatangan Johnny dan menghamburkan pelukan pada sang ayah.

"Iya, pacar kamu mana sayang?" Ten berdecih, beda sekali nadanya saat ia bicara dengan dirinya dan Jaehyun tadi.

"Oh kak Mark ada, bentar lagi turun kok." Johnny mengangguk seraya tersenyum miring. Tak lama Mark turun, ia merasa aura disana menyeramkan. Johnny menatapnya dengan tatapan tajam, seketika ia merinding. Sebenarnya apa yang terjadi? Belum lagi tadi Taeyong menyuruhnya pergi dari rumah.

"Mark, sini." Johnny tersenyum manis, namun entah kenapa perasaannya tak tenang.

"Ten, anak gue bakal baik-baik aja kan?" Taeyong menyelinap ke samping Ten seraya berbisik.

"Lo sih, udah gue bilang sembunyiin," balas Ten berbisik pula. Taeyong mendelik tak suka, ini semua kan juga karena Ten yang tidak hati-hati, jadinya ketahuan Johnny.

"Kitty, sini kopernya." Ten menurut, dan menyerahkan koper yang ia bawa. Johnny tak bicara lagi namun mengeluarkan sarung tinju membuat Haechan dan Jaehyun heran, sedangkan Ten dan Taeyong meneguk ludah. Mark jangan ditanya, ia keringat dingin sekarang.

"Buat apa itu, Dad?" tanya Haechan.

"Buat mukulin orang yang kelewatan batas, sayang." Sepertinya Mark mulai paham apa yang terjadi. Ia menoleh pada Taeyong dan Ten, yang bergumam 'sorry'. Mark hanya bisa pasrah ketika Johnny kembali melemparkan sepasang sarung tinju itu padanya.

"Kamu mau balas atau terima?"

"Wait! Stop, ini kenapa sih?" Haechan masih tak mengerti kenapa ayahnya itu tiba-tiba membawa sarung tinju dan marah.

"Daddy mau hajar pacar kamu," tutur Johnny. Haechan sontak berdiri menghalangi Johnny dan melindungi Mark.

"Tapi kenapa? Kak Mark nggak nyakitin aku kok." Johnny menghela napas saat baby bearnya itu merentangkan tangan untuk menghalanginya.

Markhyuck-Twitter (✔️)Where stories live. Discover now