19

9 1 0
                                    

Siang ini ketujuh orang itu sedang menikmati makan siangnya di sebuah restoran dekat pantai. Setelah acara makanannya selesai, mereka berniat untuk pergi ke sebuah tempat yaitu Gangneung-si Itinerary dimana ada taman dan objek wisata alam Gangneung yang indah.

Mereka berangkat menggunakan mobil yang Jungkook sewa selama di sana. Alunan lagu terdengar menyenangkan saat semua orang di dalam mobil itu ikut bernyanyi. Diisi dengan suara canda tawa yang menggairahkan.

Tidak memakan waktu yang lama, mereka sampai di tempat tujuan sekitar pukul 1 siang. Mataharinya cukup terik, tapi hal itu tidak menghalangi mereka untuk bersenang-senang.

"Kau menyukainya?" Hyunae menganggukkan kepalanya. "Terima kasih Jung! Kau terbaik!"

"Syukurlah. Aku tahu kau akan suka."

"Teman-teman! Cepat kemari! Kita harus berfoto. Kita tidak boleh menyia-nyiakan pemandangan yang indah ini!" Nara mengambil kamera ponselnya dan menyuruh teman-temannya untuk mendekat.

"Satu, dua, tiga, cekrek!" Nara menekan tombol potret berkali-kali. Sudah pasti banyak gambar yang tersimpan.

"Sudah kan? Kita kembali ke villa. Bukankah kita harus menyiapkan pesta?" ujar Daehoon mengingatkan.

"Kau benar, kita harus segera kembali. Ayo!" Nara berjalan terlebih dahulu meninggalkan temannya di belakang.

***

Yona menyalakan alat pemanggangnya berhati-hati, dengan dibantu oleh Jeyno. Mereka sudah mempunyai tugasnya masing-masing. Nara, Yumi dan Daehoon menyiapkan bahan masakan. Jungkook dan Hyunae sedang duduk di atas pasir yang bersih. Sebenarnya Hyunae ingin membantu, tetapi semua temannya malah menyuruhnya untuk duduk dan diam. Hyunae tidak bisa lagi mengelak, makanya dia hanya diam menikmati pantai ditemani Jungkook.

"Oh! Ada sunset! Teman-teman! Kemarilah! Kita lihat sunset bersama!" Teriakan Hyunae membuat seluruh temannya mendekar dan duduk di sampingnya. Jungkook terkekeh disampingnya.

Mata Yona memancarkan binar cahaya. "Kau benar! Cantik sekali!"

"Sepertimu." Timpal Jeyno padanya. Tak disangka Yona memukul punggungnya kencang. "Hey! Sakit!"

"Suruh siapa berbicara seperti itu? Tidak jelas!"

"Seharusnya kau bersyukur aku memujimu! Ucapkan terima kasih! Bukan malah memukulku!"

Perdebatan mereka tidak akan berhenti jika tidak ada yang menghentikan. Tetapi Hyunae dan yang lainnya memilih membiarkan kedua insan itu berdebat. Semakin lama mereka akan berhenti dengan sendirinya

Mereka bersama menikmati bagaimana matahari terbenam. Suara ombak menyapu pendengaran mereka. Suka sekali degan suasana yang tenang, damai dan cantik. Hyunae bersyukur bisa merasakannya. Sedari tadi dirinya berfirasat akan ada sesuatu terjadi. Dirinya tahu akan hal itu, tetapi memilih diam dan menikmati liburan itu.

Apa yang akan terjadi padanya?

TBC

Nest [END]Where stories live. Discover now