6

9 1 0
                                    

Kali ini Jungkook sangat antusias pergi ke rumah sakit. Seminggu tidak pergi rasanya Jungkook seperti meninggalkan barang berharganya di tempat buruk. Dirinya semakin senang ketika Hyunae mengatakan bahwa keadaannya cukup membaik. Bahkan dokter bisa memulangkannya. Walaupun entah kapan itu akan terjadi, berdoa saja terlebih dahulu.

Jungkook membawa Hyunae keluar dan mengajaknya makan di sebuah kedai kecil yang tidak jauh dari rumah sakit. Mereka sudah izin pada dokter dan dokter membolehkan Hyunae untuk keluar tetapi tidak jauh dan tidak lama.

Jungkook dan Hyunae duduk di meja dekat jendela. Mereka memesan dua mangkuk teokbeokki, satu lemon tea, dan satu air mineral. Tidak menunggu lama pesanannya sudah datang. Dengan antusias Hyunae mulai melahap teok itu satu persatu. Wajahnya menunjukkan bahwa dirinya sangat merindukan makanan ini. "Jung, rasanya aku bisa pingsan setelah memakannya. Ini sangat enak, aku hampir lupa bagaimana rasa teokbeokki." Jungkook terkekeh melihat bagaimana Hyunae berbicara, sungguh membuatnya tertawa.

"Jika kau mau, aku bisa membelikannya setiap saat," ucap Jungkook setelah memasukkan satu teok ke dalam mulutnya.

"Oke, jika aku minta, kau harus memberikannya."

+++

Kedua insan sedang sama-sama berbaring di rumput hijau sekitar sungai. Matanya terpejam dan membuarkan angin menerpa tubuh dan wajah mereka. Memilih untuk menikmati betapa sejuknya tertidur di bawah pohon rindang dengan alas rerumputan hijau. Cobalah supaya rasa bebanmu bisa berkurang.

"Sudah lama sekali aku tidak menghirup udara sebebas ini. Bosan sekali rasanya hidupku dihabiskan untuk menghirup bau obat-obatan." Jungkook terkekeh mendengar Hyunae yang sepertinya sedang menyindir rumah sakit.

"Bukankah aku baik sudah membawamu kesini?"

"Ya, kau baik. Terima kasih Tuan Jung." Hyunae mengangkat tangan kanannya berpose seolah-olah memberi hormat kepada Jungkook. Jungkook hanya tertawa melihatnya.

Hyunae melirik jam yang ada di tangannya. "Waktuku hanya tersisa 30 menit lagi. Sebelum waktu habis, kau harus segera kembali ke rumah sakit." Wajahnya terlihat sekali bahwa dirinya bersedih.

"Hey, kita bisa bermain lagi di lain waktu. Janhan khawatir, aku akan mengajakmu lagi berjalan-jalan." Hyunae melirik Jungkook. "Kau yakin. Aku rasa tidak."

"Kau bisa. Dokter pasti akan memberikanmu waktu lagi untuk keluar. Apalagi kau mengatakan bahwa kondisimu membaik. Aku senang." Jungkook melihat Hyunae yang tersenyum samar.

"Ya, aku membaik. Aku memang harus baik-baik saja. Benar, bukan?" Jungkook mengangguk perlahan. Semuanya memang harus baik. Harus lebih baik.

Saat tatapan Jungkook sedang terfokus pada Hyunae, tak sengaja matanya menangkap adanya darah yang keluar dari hidung Hyunae. "Hyunae-ya, hidungmu!" Hyunae segera menyentuh hidungnya menggunakan tangan kanannya. Hyunae  melihat darah di jarinya, segera membersihkan hidungnya menggunakan tissue. Dirinya teringat dengan dokter yang mengatakan bahwa dia akan sering mengalami mimisan di keadaannya sekarang.

"Kau baik-baik saja?" Terlihat raut wajah Jungkook yang khawatir. "Ya, tidak apa. Ini karena cuaca dingin saja. Aku selalu begini."

"Sejak kapan?"

"Tidak lama. Dokter bilang aku mulai sensitif dengan hawa dingin. Karena itu aku bisa mengalami epistaksis atau pendarahan hidung."

"Maafkan aku membawamu keluar di cuaca dingin seperti ini. Pakailah jaketku, dan kita kembali ke rumah sakit sekarang." Jungkook memakaikan jaketnya pada tubuh Hyunae. Hyunae hanya menurut patuh pada Jungkook.

Sesekali Hyunae melihat ke arah Jungkook dengan tatapan sendu.

Jungkook-ah, aku tidak baik-baik saja.

TBC

Nest [END]Where stories live. Discover now