Part 45- mata mata yang sesungguhnya

58 2 0
                                    

Hola Iril balik lagi nichhh, gimana gimana gimana kabarnya semoga always baik yaaa

Oke di bab ini kita lanjutkan penggrebekan di markas Gemazof yaaa

Tapi sebelum itu jangan lupa follow, vote, dan komen sebanyak banyaknya

Maapkan jika masih ada typo ya gess

Maapkan jika masih ada typo ya gess

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

°°°

"Gue orangnya"

Semua mata tertuju pada xion, anggota baru yang baru beberapa hari yang lalu masuk ke dalam geng Gemazof. "Ga mungkinlah, xion yang mungkin berhianat, lo yang berhianat ga usah jadiin xion kambing hitam ya, lo mau bubarin geng ini kan? Lo yang mata mata kan? JAWAB!?"

BUGH

Satu pukulan maut Alexandra tepat mengenai pipi kiri Gilang, "Udah cukup mulut sampah lo ngehina queen gue bangsat"

Devano dan teman temannya melotot kaget, sekuat itukah tonjokan Alexandra sehingga pipi Gilang langsung membiru? Lalu quuen? Siapa queen?

Fania mengeluarkan hape dan pengeras suara dari dalam jaketnya, ia memutar sesuatu dari hapenya.

"Kirim dua orang mata mata ke geng sampah itu" titah Bima pada anak buahnya, "Suruh mereka dafta jadi anggota baru di Gemazof"

"Siap bos"

Bima terkekeh, "Setelah anak buah gue keterima disana, gue bakal chat Devano lagi"

"Ini rekaman suara saat kalian dateng ke markas kami, ya sebenernya kita pengen kasih tau kalian tapi kita belum tau siapa anak buah Dilego yang di kirim ke sini jadi kita tahan dulu sampe kita tau siapa mata matanya, oke lanjut"

"Lo santai aja Lang gue udah kirim Xion ke sana lo tinggal ikutin alurnya aja, bantu Xion biar dia ga ketauan, oh ya uang Lo udah gue tf ya thanks untuk bantuannya"

"Ngomongin gue penghianat, kalau gue yang ga tau apa apa ini penghianat terus lo yang rela ngejatuhin geng lo sendiri dengan uang yang ga seberapa di sebut apa?" Tanya Fania dengan wajah songongnya.

"Anjing lo" maki Gilang lalu memukul Fania dengan tongkat besi.

"UPS ga kena" ejek Fania karna ia berhasil menahan tongkat besi itu,

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Pukulan demi pukulan di layangkan Devano pada anak buah yang ia pikir akan membantunya membesarkan nama Gemazof, tapi ternyata tidak semua anggotanya mempunya pikiran yang sama dengannya, Fania benar ia salah ia merasa dirinya gagal sebagai ketua. Pelaku yang ia pikir adalah orang dari luar gengnya ternyata adalah anak buahnya sendiri.

FANIA (ON GOING)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن