Part 40- Menjauh

101 2 0
                                    

Hola readers Iril tercantik, terganteng, termanisss... Eh emang ada yang cowo?

Gimana kabar kalian hari ini? Semoga selalu baik yaa😇

Hmm menurut kalian itu udah ketauan apa belum? Kayaknya sih udah ya cuma identitas Fania dan kawan kawan yang menjadi rahasia😅

Coba kalian tebak mereka mata mata atau jauh lebih keren dari mata mata? Atau mungkin kalian tau siapa mata mata yang sebenarnya? Jawab di kolom komentar yaa➡️️➡️

Oke ga usah lama, cuss baca⬇️️⬇️

°°°

"What the fuck!?"

Saat ini dihadapan mereka berlima ada lima gadis dengan wajah yang sangat datar, siapa lagi kalau bukan Fania, Chelsia, Natalie, Melisa, dan Alexsandra. Wajah Devano dan Natan tak kalah datarnya tapi bedanya kedua mahluk ini tidak berani menatap manik mata Fania dan Natalie sedangkan Fania dan Natalie bisa menatap keduanya.

Berbeda dengan Leksi, Jonathan, dan Rafta yang mematung di tempat, dengan lirikan mata Leksi mencoba bertanya pada Chelsia. Bukannya menjawab Chelsia justru tetap dengan wajah datar sedatar datarnya.

"Bisa jelasin?" Kata Devano dingin.

Fania menurunkan pistolnya lalu memasukkannya kedalam jaket hitam yang ia pakai, "Misi yang buat aku ada di sini" satu kalimat yang membuat Devano berfikir keras.

Ting!

0822xxxxxxxx
Wow, gue udah kirim kejutannya brow. Lo suka?

Read!

Devano mengepalkan tangannya, "Gue. Paham. Thanks buat waktunya"

"You're welcome Mr. Devano" ucap Fania tanpa ekspresi apa pun, "Satu hal yang aku yakini, kamu lebih cerdas dari ini"

Tak mau mendengar lebih lama, Devano pergi dari sana bersama yang lain tapi tidak dengan Leksi yang masih tetap pada posisinya. Chelsia meliriknya, sekarang hanya sisa mereka berdua empat sahabatnya sudah masuk kedalam.

"Silahkan pergi, gerbangnya udah ga ada aliran listriknya"

Leksi tersenyum miring, "Thanks babe"

"You're welcome" setelah mengatakan itu Chelsia masuk dan menutup pintu rumah.

Baru kali ini gue nyesel ngikutin rasa penasaran gue, batin Leksi lalu pergi.

Flash back on

Pukul delapan malam Fania dan empat sahabatnya berada di rumah Fania, tepatnya di kamar bernuansa putih milik Fania. Sebenarnya mereka ingin pergi ke Home G tapi karna ada Wahida di rumah jadilah mereka berbohong ingin menginap di rumah Fania.

"Jadi ga sih ini kita perginya? Ini udah jam delapan loh kita janji jam tu-"

Alexsandra membekap mulut Natalie yang tak bisa diam ini, "Lo tau kan seberapa susahnya Fania nidurin angela?" Kesalnya.

Fania mengelus kepala Angela yang tertidur di pahanya, "Ntar anak gue bangun gue tabok lo Nat"

Natalie menyengir "Hehe pis Fan"

Yaps, Angela sedang mebginap di rumah mommynya. Tadi pagi Linda datang untuk mengantar Angela yang katanya rindu pada sang mommy, wajar jika Angela merindukan Fania karna Angela sudah lama tidak bertemu Fania karna menginap di rumah daddynya. Kenapa mereka sulit untuk pergi? Tentu karna Angela yang merengek dan tidak mau lepas dari Fania sampai sampai ia ketiduran di paha Fania seperti sekarang.

FANIA (ON GOING)Where stories live. Discover now