Part 12- BBQ Time

122 10 0
                                    

Holaaa readers Iril back,

Maaf kalau masih ada typo,

Jangan lupa vote dan ramein kolom komentar ya sayang sayang Iril semua,

Happy reading guys..

°°°

Ceklek!

"Udah sampe ternyata, langsung ke belakang aja ya Dev" perintah Wahida yang melihat Devano dan empat sahabatnya masuk ke dalam rumah.

"Iya ma" jawab Devano.

Wahida tersenyum "Yaudah mama ke dalam dulu ya Dev"

"Caltu mah beda" ejek Jonathan.

"Caltudam ini mah Jo" timpal Rafta.

Leksi menyerngit binggung "Caltu? Caltudam? apaan sih?"

"Calon mantu dan calon mantu idaman" jawab Jonathan dan Rafta bersamaan.

"Aneh lo berdua" kata Natan buka suara.

"Tau, gitu aja di singkat singkat" ujar Devano setuju dengan Natan.

"Udah ah, ayo kita cabut Raf" ajak Jonathan merangkul Rafta "Otak mereka ga nyampe" lanjutnya lalu pergi ke taman belakang.

"Dasar kembaran dakjal" maki Leksi yang membuat Devano dan Natan terkekeh.

"Udah ayo" ajak Natan lalu mereka berjalan.

"Jangan gitu mukanya Leks, ga malu sama gebetan ntar" ucap Devano yang membuat senyum leksi mengembang.

"Gebetan aja cepet lo" ketus Natan.

"Holaaa readers" sapa Jonathan.

"Salah sapa dodol" kesal Rafta.

Jonathan malah tersenyum "Ga papa sekali kali readers di sapa sama bang Jo, biar pada seneng"

"Hilih gaya lo" cibir Rafta, "Belom aja gue yang nyapa"

Readers boleh request mau disapa siapa lagi ya, mumpung Iril baik hati.

"Heh malah ribut" lerai Chelsia.

"Hehehe Rafta duluan nih Chel" adu Jonathan.

Rafta mendelik "Dih malah ngadu"

Devano mengabaikan perdebatan dua mahluk kembar itu dan memilih duduk di samping Fania.

"Papa mana kepala batu?" tanya Devano clangak clinguk.

Fania menoleh sambil mematikan hapenya "Lancar ya manggil bokap gue papa"

Devano terkekeh "Cepet kasih tau papa di mana"

Fania menarik nafas dalam dalam "Jadi pas gue balik dari sekolah gue liat bokap turun dari tangga bawa bawa koper, katanya ada pertemuan penting di luar negri. Jadi papa nitip salam aja buat lo dan permintaan maaf karna ga bisa ikut acara ini" jelas Fania sedangkan Devano mendengar sambil memerhatikan wajah Fania.

"Paham ga lo?" tanya Fania.

"Paham lah, salam nya di terima dan permintaan maaf nya gue maafin" jawab Devano.

Fania mengangguk lalu bangkit dari posisi duduknya "Mau bantu gue bakar daging atau mau duduk di sini aja?"

Devano menimang nimang jawabannya "Ikut bantuin lah"

FANIA (ON GOING)Where stories live. Discover now