Lo mau ap ga?

Iya.. Aku mau

Hbs ini gw jmpt

Iya kak
read

Aleta tersenyum melihat chatnya dengan Argala, "Eh... Kak Gala kok tau ya aku pengen jalan jalan, apa dia bisa baca pikiran aku?" Bingung Aleta sambil menoel noel dagunya.

"Gatau ah... Pokonya jalan jalan."

Aleta pun beranjak dari kasurnya untuk bersiap siap pergi bersama Argala.

Setelah bersiap siap Aleta kaluar dari kamarnya. Dia perlahan lahan menuruni anak tangga, di ruang tamu Fira duduk di sofa dengan fokus menjait sebuah baju, Aleta mendekatinya untuk meminta izin.

"Bu..." panggilnya.

Fira mendongkak menatap Aleta, "ada apa?" Tanya Fira.

"Em... Leta mau pergi keluar."

"Kemana?"

"Leta mau jalan jalan, sama..."

"Siapa?"

"Sama... kak Gala, boleh?"

Fira terdiam lalu mengangguk iya, "pulangnya jangan sampe malam," tutur Fira, lalu ia fokus kembali pada baju yang ia jait.

Aleta pun tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk mencium tangan Fira, "Leta berangkat ya Bu! Assalamualaikum."

"Waallaikumsalam."

Aleta keluar dari rumahnya dan ternyata Argala sudah duduk diatas motornya menunggu Aleta, Aleta pun mendekat kearah Argala.

"Kakak udah lama?" Tanya Aleta.

Argala menoleh dan termenung sejenak, "baru sampe," Jawabnya.

"Nih, Pake helm." Argala menyodorkan helm hitam untuk dipakai Aleta.

Aleta mengambil helm tersebut lalu memakainya, tapi tali helm itu susah untuk dikunci jadi ia membiarkannya.

Argala memperhatikan Aleta, "kunci dulu helm lo."

"Gabisa di kunci, kak," Ujar Aleta

"Bisa."

"Gabisa."

"Ck! Sini."

Aleta mendekat lalu Argala mengunci tali helm tersebut dengan sangat mudah, "gitu aja susah," Cibir Argala

"Emang susah."

"Naik!"

Aleta naik ke atas motor Argala lalu berpegangan di jok besi jok belakang.

"Pegangan," Pintah Argala.

"Aku udah pegangan,"

Argala menoleh kearah belakang melihat Aleta berpegangan di besi jok belakang, Argala memutar bola matanya malas.

"Serah lo,"

Argala menyalakan motornya lalu menancap gas dan menghentikannya membuat Alete tergejolak, dengan reflek ia memeluk Argala, Argala yang merasa pinggangnya dipeluk pun tersenyum tipis.

"Moduss..." Protes Aleta.

"Lo sendiri yang peluk gue," Aleta merespon jawaban Argala dengan malas, menyebalkan.

Argala menjalankan motornya dengan kecepatan sedang sambil menikmati sejuknya angin sore.

Argala berhenti disebuah taman yang banyak sekali pedagang yang berjualan di sisi-sisi jalan.

 ARGALAWhere stories live. Discover now