53. Permintaan Maaf?

5K 669 610
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram amly.amly6

Wajah Arabella sangat masam pagi ini, jika ingin tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Arabella sangat masam pagi ini, jika ingin tau. Gadis itu di marahin habis-habisan oleh Melvin karena kecerobohan Arabella yang membiarkan Karina pergi sendirian. Berakhir gadis itu di hukum oleh Melvin, tidak boleh menggunakan mobil ke sekolah.

"Arghhhh! Nyebelin banget." umpat nya.

Gadis itu melangkah masuk ke dalam gedung sekolah, ia harus naik angkutan umum. Yang membuat nya kesal adalah ibu-ibu yang sangat berisik, mengomentari penampilan Arabella.

"Itu mak-mak juga nyebelin! Masa penampilan gue di bilang kaya preman!" lanjut nya.

Padahal Arabella hanya memakai jaket kulit hitam serta piercing di telinga nya. Ya tak heran, lagian siapa suruh sekolah segala pakai piercing.

"Ara!" teriak Karina. Gadis itu melambaikan tangan nya di parkiran, gadis itu tak sendiri. Ada Melvin dan Ucup juga.

Arabella melangkah mendekati mereka, tatapan tajam nya mengarah ke Melvin. "Ini gara-gara lo!"

Melvin melipat kedua tangan depan dada. "Gue?"

"Iya! Ngasih hukuman yang lain kek! Udah tau gue paling males naik angkot."

Karina terkekeh pelan, tangan nya mengelus punggung Arabella. "Sabar, kamu harus belajar hidup sederhana."

"Diem deh!" umpat nya.

Suara deruman motor mengalihkan atensi keempat nya. Seorang remaja laki-laki memberhentikan motor nya tepat di sebelah motor Melvin. Remaja itu melepas helm full face nya yang membuat beberapa siswi menahan napas akibat ketampanan remaja itu.

"Galy?"

Galy mengalihkan pandangannya, pria itu tersenyum tipis melihat Karina. "Pagi."

"Lo kenal, Na?"

Karina mengangguk. "Yang nolongin aku semalem."

Arabella mengangguk paham. "Oh, ganteng juga."

"Kamu suka?"

Plak...

Arabella menepuk bahu Karina. "Lo kalo ngomong yang bener dikit! Gue cuma bilang ganteng."

Karina meringis, mengusap bahu nya yang panas. "Ya kan aku nggak tau."

Sorot mata Galy berubah tajam, menatap Arabella. Berani sekali gadis itu memukul Karina. Apa dia sudah bosan hidup, jika iya maka Galy akan mempercepat kematian gadis itu.

𝐀𝐋𝐄𝐆𝐑𝐀 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang