26. Menyakitkan

6.4K 753 102
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMEN DI SETIAP CHAPTER

INSTAGRAM REAL

amly.amly6
• crueldanger
• alegra_imanuel
• nananakarina5
• shasa_alexis
• gabriella_alexiad
• alea.pritta
• meisyaanastasia
• michella_angeline

Pagi ini adalah awal Karina harus terbiasa tanpa Alegra walaupun sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini adalah awal Karina harus terbiasa tanpa Alegra walaupun sulit. Karena Alegra adalah orang yang menolong nya, menjadi teman pertama nya dan orang yang selalu ada untuk nya. Kini ia harus melupakan semua nya, ia harus menganggap Alegra saudara nya, tak lebih.

Menghembuskan napas berulang kali, menatap diri nya di pantulan cermin. Menarik kedua sudut bibir nya membentuk sebuah senyum, menarik sweater putih yang semalam di belikan oleh Jayden.

Meraih tas pemberian Jayden di atas ranjang dan mengambil ponsel di meja rias. Setelah selesai gadis itu beranjak keluar kamar, berjalan menuruni tangga, ia malas mengunakan lift.

"Selamat pagi!" sapa nya riang. Rambut panjang nya sengaja ia kuncir 2, hingga membuat rambut itu bergerak ke kanan-kiri.

"Pagi!"

"Gimana nyenyak tidur nya?" Nata menatap Karina yang sudah menjatuhkan bokong nya di sebelah diri nya.

"Nyenyak Oma."

Gio menatap Karina lekat, wajah gadis itu seperti mirip seseorang yang ia dan Aletta kenal. Tapi siapa dan di mana, karena tak ingin ambil pusing ia kembali menyantap sarapan nya.

"Itu tas dari Jayden?"

Karina menatap arah yang di tunjuk Alex, gadis itu mengangguk. "Iya Opa, bagus nggak?"

"Bagus, sesuai sama wajah kamu yang imut."

Gadis itu tersipu malu. "Makasih Opa, oh iya Bunda kapan ke sini lagi?"

"Weekend dia ke sini bareng sama Abang dan adik kamu, mungkin akan nginep 2 minggu."

Karina mengangguk, memasukkan roti ke dalam mulut nya. Mata bulat nya tak sengaja melihat wajah Papa Gio yang nampak murung. Apa pria itu ada masalah.

"Papa Gio?"

Gio mengangkat kepala nya. "Apa?"

"Papa Gio udah nikah?"

"Tumben kamu nanya gitu sayang? Ada apa?" timpal Nata. Ia heran untuk apa Karina menanyakan hal seperti itu, mungkin bukan hanya diri nya yang heran, suami serta keponakannya pun sama.

"Nggak papa sih Oma, cuma kan aku udah ketemu sama yang lain, mungkin tinggal anak Papi Galang yang belum, tapi aku belum pernah tau anak Papa Gio di mana."

Gio tersenyum tipis. "Mereka nggak tinggal di sini,"

"Terus di mana?"

"Anak Papa Gio tinggal di Thailand karena sekolah di sana." sahut Nata.

𝐀𝐋𝐄𝐆𝐑𝐀 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang