34. Teror Atau Peringatan?

5.2K 661 322
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram •amly.amly6

Jayden berdiam diri di rooftop mansion

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Jayden berdiam diri di rooftop mansion. Pikiran nya berkelana, memikirkan kepergian nya ke Jepang dan memikirkan Karina. Ia cukup heran dengan diri nya sendiri, kekasih nya sama sekali tidak ia pikirkan. Namun, Karina selalu masuk dalam benak nya. Apa ini perasaan Abang dan adik? Atau justru ini perasaan lain? Tidak. Jayden menggelengkan kepala nya tegas, ia tidak mungkin menyukai Karina.

Menghela napas gusar, ia tak tau harus apa sekarang. Pergi ke Jepang dan mengejar impian nya atau tetap di sini menjaga Karina. Mengenai surat peringatan tadi, ia belum cerita kepada siapapun dan ia juga meminta Karina untuk tidak cerita kepada yang lain. Mungkin ia akan cerita saat selesai makan malam, di saat semua keluarga nya kumpul.

"Khemm!"

Jayden tau siapa seseorang di belakang nya, ia tak peduli. Alegra, pria itu memasukkan kedua tangan nya ke saku celana. Menatap dalam punggung saudara nya yang sedang berdiri di pembatasan rooftop, helaan napas keluar. Ia tau jika Jayden marah atau bahkan benci karena diri nya yang tiba-tiba menjauh dari Karina. Kedua kaki nya melangkah mendekati Jayden, berdiri sedikit jauh dari Jayden.

Pandangan kedua nya mengarah ke pepohonan belakang mansion. Tidak ada yang membuka suara, kedua nya seperti di landa kecanggungan, mungkin hanya Alegra.

"Maaf," hanya itu yang bisa Alegra katakan, ia benar-benar di ambang rasa bersalah. Seharusnya ia tak menjauhi Karina dan seharusnya ia menjelaskan kepada Jayden.

Jayden menghembuskan napas berat, menatap Alegra singkat. "Gue benci pengecut."

"Gue tau dan gue salah karena jauhin Karina tanpa ngasih penjelasan."

Tangan Jayden merogoh saku celana nya, mengeluarkan sebuah kertas lalu memberikan nya kepada Alegra. Ia sudah yakin jika nanti ia pergi, Karina akan aman bersama Alegra. Walaupun ia masih marah dengan sikap saudara nya ini.

Alegra menerima kertas tersebut dengan kening mengerut. Membuka lipatan kertas, menautkan kedua alis nya setelah membaca isi kertas tersebut. Ia menatap Jayden seolah bertanya maksud dari kertas ini.

"Gue nggak tau siapa yang kirim kertas itu tapi gue rasa ada yang janggal,"

"Janggal gimana? Emang yang di maksud anak nya itu siapa?"

"Karina...maybe."

°°°

Karina baru saja dari dapur mengambil cemilan untuk menemani nya menonton drama Korea. Di tangan nya penuh cemilan yang kemarin sempat ia beli, tak lupa sekaleng soda berada di dalam genggaman nya. Melangkahkan kaki nya masuk ke dalam lift, tidak fokus pada jalan nya hingga tubuh mungil itu menabrak dada bidang seseorang hingga cemilan nya jatuh ke lantai.

𝐀𝐋𝐄𝐆𝐑𝐀 [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon