45. Because it's Hwasan (5)

98 30 0
                                    


.

「Karena Itulah Hwasan」

»–R–O–T–M–H–S–«

Pagi selanjutnya.

Tidak, memalukan untuk menyebutnya pagi.

Pintu asrama terbuka lebar.

“Sudah pagi.”

“Ah, lelah sekali.”

“Oh.”

“Aku sekarat!”

Itu adalah awal dari hari yang tidak begitu berbeda dari biasanya, dan tidak ada yang tampak aneh.

Tapi jelas, ada yang berbeda.

Ada kekuatan halus di langkah mereka yang menyeret kaki seperti mayat. Terlebih lagi, suara keluhan yang dipenuhi kelelahan berbeda dari sebelumnya.

Dan…

Ada emosi asing di mata orang-orang di sekitar.

“Ayo, aku harus berlatih keras hari ini.”

“Yah, benar. Ini akan sulit.”

“Mungkin sulit, tapi kau harus bekerja keras.”

Semua orang pergi menuju gudang tanpa sepatah kata pun dan membawa kembali peralatan latihan mereka.

‘Fiuh. Ini ringan.’

‘Sepertinya tubuhku memiliki lebih banyak energi!’

‘Apa tidak masalah jika cuma aku yang menerimanya? Aku merasa sungkan pada para Sahyung.’

‘Huhuhu. Sajae Chung Myung pasti sangat menyukaiku sampai memberi pil vitalitas yang begitu berharga.’

Semua Sahyung dengan waspada melihat sekeliling.

‘Jika yang lain tahu kalau aku menerima pil vitalitas dan memakannya sendirian, bukankah mereka akan kecewa?’

‘Aku merasa tidak enak, tapi pil vitalitas bukan sesuatu yang bisa dibagi.’

‘Apa ada orang lain yang juga mendapatkannya?’

Mereka terus berpikir. Karena Chung Myung menyuruh mereka untuk merahasiakannya, mereka bahkan tidak berpikir untuk keceplosan.

Meski mereka semua memiliki ekspresi canggung, murid-murid kelas tiga Hwasan tidak pernah berpikir jika semua murid telah mendapatkan pil.

Kenapa?

Itu mudah. Pil vitalitas bukan sesuatu yang bisa diperoleh dalam jumlah banyak. Butuh lebih dari seribu emas untuk memberi makan semua murid pil vitalitas. Meski kau punya uang, tidak ada jaminan jika kau akan dapat menemukan orang yang bersedia menjual begitu banyak pil.

Dan kenapa Chung Myung membeli begitu banyak hanya untuk diberikan pada orang lain?

‘Pil vitalitas yang begitu berharga diberikan kepadaku.’

‘Kuah! Aku merasa panas!’

Selain itu, mereka yang telah meminum pil vitalitas menyadari keampuhan obat itu. Energi hangat terus meningkat di dalam tubuh mereka.

Qi bahkan belum sepenuhnya diserap, tapi sedikit saja sudah cukup untuk menghilangkan sebagian dari kelelahan dan meningkatkan qi internal mereka.

Motivasi mereka dihidupkan kembali.

Buk!

Pintu aula pelatihan terbuka, dan Chung Myung berjalan keluar. Melihat dia tiba, para murid berbaris.

Cho Sam [ 1 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang