38. A leader who is more like a beggar! (3)

108 33 2
                                    

.

「Seorang pemimpin yang lebih seperti Pengemis!」

»–R–O–T–M–H–S–«


“… apa kau baik baik saja?”

“Ya, uhuk! Saya baik-baik saja.”

“Apa kau benar-benar baik-baik saja?”

“Sangat baik, uhuk! Uhuk! ”

“Kelihatannya tidak begitu….”

Wajah Hyun Jong berkerut, menatap Chung Myung. Dia terdiam menatap Chung Myung; dia tampak layu seolah dia hanya kulit yang terentang di atas tulang dengan wajah yang pucat seperti hantu.

‘Seberapa buruk kesehatannya?’

Tidak peduli bagaimana dia melihatnya, anak ini terlihat berada di ambang kelaparan. Mungkin orang akan berpikir jika murid-murid lain merampas makanannya.

“Dia tidak seperti ini saat pertama kali datang ke sini.”

Hyun Jong menoleh dan bertanya pada Un Am.

“Apa yang dikatakan tabib?”

“Katanya dia kehabisan qi.”

“Qi?”

“Ya, mereka mengatakan jika latihan yang berlebihan menyebabkan kerusakan pada Qi murninya.”

“Hah!”

Hyun Jong menatap Chung Myung.

“Nak. Kau berlatih sampai merusak qi murni mu! Kenapa kau melakukan hal seperti itu?”

“Bukan begitu.”

Berlatih pantatmu!

Chung Myung tidak terlatih dengan benar sejak memasuki Hwasan!

Tentu saja, hanya itu yang bisa dikatakan tabib. Memang benar tubuhnya yang rapuh menyadap qi murni dan merusaknya. Bagaimana mungkin anak yang baru mulai belajar seni bela diri menghancurkan qi mereka? Secara alami, satu-satunya penjelasan adalah belatih berlebihan.

Itu kesalahpahaman aneh, tapi dia memutuskan untuk mengikutinya untuk sekarang.

“Mohon maaf, pemimpin sekte. Saya hanya ingin mempelajari seni bela diri Hwasan sesegera mungkin…”

“Huh, anak muda ini cukup baik.”

Pemimpin sekte itu menganggukkan kepalanya seolah dia mulai semakin menyukai Chung Myung.

Chung Myung tidak berbohong! Itu tulus dari hatinya!

“Makan cepat akan merusak perut. Apa yang harus kita lakukan setelah kau sakit?”

“Lebih berhati-hati, Nak.”

“Baik.”

Hyun Jong tersenyum puas.

Anak di depannya adalah jimat keberuntungan Hwasan, dan dia adalah murid yang setia pada intinya.

“Benar. Apa kau menikmati tehnya?”

“Saya tidak benar-benar menikmatinya.”

Chung Myung mengabaikannya.

‘Mungkin aku akan menikmati alkohol.’

Tehnya terlalu kuat untuk Chung Myung. Tidak seperti alkohol yang merangsang tenggorokan, teh hanyalah air berumput.

Bahkan Sahyung-nya tidak mengerti kenapa Chung Myung sangat menyukai alkohol.

Cho Sam [ 1 ] ✔Where stories live. Discover now