17. Sincerity

5 7 0
                                    

"Cinta tidak butuh alasan untuk mengatakan bagaimana bisa ia mencintai seseorang. Perasaan juga asal datang ke hati tanpa kita juga ingin kehadirannya."

♡♡♡

"Lo diem! Lo gatau dia udah nampar gue terlebih dahulu. Dan sekali ada yang nganggu sedikit kehidupan gue. Maka dia ga segan segan dapat karmanya!" Tegas Malta menatap Mika yang menatap Malta tanpa melawan.

Seisi kantin yang tadinya runyam jadi fokus menonton kejadian itu. Sungguh diluar dugaan bagi Vano dan Danil juga melihat kejadian itu.

"Emang faktanya ko. Lo cewek hina!" Ucap Mika akhirnya bersuara juga
"Sini tampar gue lagi! Tampar! Sampe lo puass!" Teriak Mika memajukan wajahnya terlebih ke pipinya yang sudah lebam akibat tamparan beberapa kali dari Malta
Malta menarik kerah Mika.

"Sekarang jelasin ke gue, dendam lo apa sama gue? Kenal juga engga. Bisa bisanya ngatain gue kayak gitu!" Tanya Malta

"Emang kenyataannya lo cewek hina!" Jawab Mika

"Kayak lo engga hina aja anjing!" Kesal Malta

"Kalian jauh lebih hinanya dari gue!" Lanjut Malta menunjuk satu persatu ke arah mereka

"Beraninya ngatain gue juga!" Siska maju dan menampar Malta

"Gue tegesin ya sama lo! Lo maju lagi, gue ga segan segan buat ngabisin lo!" Ancam Siska

Danil maju dan melerai mereka.

"Udah dong. Kalian ga malu diliatin banyak orang?" Tanya Danil

Mika yang melihat Danil membela Malta semakin marah.

"Bela aja terus pacarnya!" Sewot Mika membuat Vano makin tercengang mendengarnya

"Gue ga pacaran sama Malta" jawab Danil melegakan semua penonton

"Ga pacaran kalian bilang?" Sinis Mika lalu tertawa terbahak bahak
Tawa yang mengandung beberapa amarah.

"Terus yang gue lihat semalem itu apa? Gue liat pake mata kepala gue sendiri!" Ucap Mika menegaskan
Siska, dan Via terkejut mendengarnya.

"Kok dia bisa tau?" Tanya Siska berbisik ke Via

"Gue juga gatau" jawab Via pada bisikan itu

Semua yang melihat dan mendengarya pada tercengang karena satu opini itu.

"Itu semua jebakannya Siska! Tanya aja sama temen lo sendiri" jawab Malta langsung keluar dari kerumunan itu.

Menarik tangan Meza dari kantin dan keluar menuju ke kelas kembali.

Danil mendekat ke arah Siska.

"Gue tegesin sekali lagi sama lo. Kalau lo ulang sekali lagi. Gue bener-bener ga mau kenal lagi sama lo!" Ucap Danil mengancam Siska

Mendengar jawaban itu, Mika langsung keluar juga dari kerumunan itu. Dia terlalu malu, untuk dirinya sendiri.

Apalagi yang menjadi sumber masalahnya ada di temannya sendiri. Dia terlalu dibutakan oleh cinta hingga membuat kerumunan itu bisa terjadi.

Danil lalu mengejar Mika yang sudah berjalan keluar dari kerumunan itu lalu menarik tangannya dan mengajaknya masuk ke UKS untuk diobati.

Suasana Kantin kembali seperti semula. Meskipun masih banyak yang melihat kearah mereka. Vano jadi makan sendirian karena ditinggal oleh Danil.

Dia tidak terlalu paham dengan apa yang terjadi. Baginya, semua akan menjadi paham bila dia langsung menanyakan hal itu sendiri ke Danil.

Di UKS. Danil mengobati luka lebam dan luka pada ujung bibir Mika dengan obat merah yang ada di kotak P3K. Dia juga mengkompres dengan es batu dan meletakannya pelan ke pipi mungil Mika.

Mereka tak sedikitpun bersuara.

"Gue bilang juga apa, mundur aja Mik. Gue bukan typikal cowo yang lo mau. Gue hargai perasaan lo. Tapi lo juga harus ngerti seluk beluk setiap masalah. Jangan maju tanpa berfikir dulu. Semua belum tentu seperti apa yang lo asumsikan" ucap Danil seraya mengkompres pipi Mika

"Terus apa yang gue lihat semalem? Lo terlalu antusias menikmatinya, Nil. Gue tau hal itu. Hal itu jelas dari gerak gerik tubuh lo" ucap Mika

Danil terkekeh.

"Makanya, jangan menaruh hati ke cowok kaya gue. Kalau ga mau sakit hati. Mending suka ama cowo lain aja yang lebih pasti dan jelas. Gue ga baik buat lo Mika." Ucap Danil tersenyum

"Emang cinta harus ada alasan ya? Gue juga ga tau kenapa bisa sesuka ini sama lo" ucap Mika

"Apa yang lo lihat semalem itu emang benar. Satu sisi gue dijebak, satu sisi gue juga menikmatinya. Kenapa? Karena dia juga sama kayak gue. Dia ga jauh bedanya kayak gue. Dia juga pemain kayak gue. Jadi, kita sama sama bermain untuk menuruti nafsu itu sendiri" jawab Danil menjelaskannya

"Ada sedikitpun perasaan lo ke dia?" Tanya Mika

"Dia udah nolak gue dari awal. Dia bilang sama gue, dia ga mau pacaran sama gue. Dia ga mau putus kalau ada satu masalah yang terjadi. Dan setelah malam itu, kita fiks jadi temen sekelas biasa. Gaada hubungan dan perasaan apa-apa" ucap Danil

"Gue juga heran samaa diri gue sendiri. Kenapa, cewek se polos gue bisa suka sama cowok badboy kayak lo" tukas Mika

"Lo mau seberapa lama nungguin gue? Lo ga sakit apa? Terus terusan nungguin hal yang ga pasti dari gue? Kalau nanti gue juga permainin lo gimana?" Tanya Danil

"Sesakit apapun itu, gue ga akan nyerah buat suka sama lo Nil. Gue cukup tinggal nunggu aja kapan lo nembak gue. Untuk urusan putus atau berantemnya itu semua sudah menjadi typikal sebuah hubungan" ucap Mika masih kekeh sama perasaannya

♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

SAHTA GATE Lovers!💗

Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Looks normal but terrible 🐾🌹

SAHTA GATEWhere stories live. Discover now