47. Bad Guy.

228 15 0
                                    

***

Liberty baru saja sampai di rumah ketika dia mendengar deru halus mesin mobil dari arah pintu gerbang mansion mereka. Dan tebakannya pun benar, Greg pun rupanya baru pulang. Dan Liberty pikir tak perlu mengira-ngira darimana ayahnya itu pergi hingga pulang saat malam hampir larut begini.

Ia memutuskan untuk menunggu Greg di depan pintu.

"Liberty? Kau baru pulang?" tanya Greg mengerutkan kening melihat putrinya itu ada di luar dengan tampilan seolah habis pergi.

Liberty menganggukkan kepalanya, "Aku habis menjenguk Claire!" jawabnya sekenanya, halus dan datar seolah itu benar.

Greg hanya mengiyakan sekilas, dia lalu merangkul bahu Liberty dan mereka berjalan memasuki mansion.

Margareth tergopoh-gopoh datang menghampiri, wajahnya yang sesaat lalu terlihat cemas langsung berubah cerah ketika melihat Liberty.

"Oh, syukurlah! Aku khawatir kau tidak ada di kamarmu!" ucapnya seraya menarik nafas lega.

Liberty hanya menarik sudut bibirnya sekilas, lalu permisi duluan naik ke lantai atas. Meninggalkan dua orang dewasa itu termangu melihatnya.

"Apa ada sesuatu?" tanya Greg mendapati Margareth terpaku di tempatnya.

Wanita setengah baya itu menoleh sembari mengulas senyum.

"Ah, tidak apa-apa! Aku hanya khawatir saja karena dia tidak memberitahu akan pergi keluar siang tadi!" jawabnya.

Greg pun mengangguk mengiyakan.

"Oh, ya!" ujar Margareth, "bagaimana kabar Davina? Apa dia sehat?" tanyanya. Raut wajahnya terlihat ceria ketika membicarakan Davina.

"Ya, dia baik-baik saja, hanya masih bermasalah dengan makan!" jawabnya.

Margareth mengerutkan kening, "Masih sulit makan?" tanyanya.

Greg mengangguk, "Ya, aku tidak tahu harus bagaimana, cuma akhir-akhir ini nafsu makannya membaik!" jawabnya lagi, meski dalam hati agak kesal mengingat itu semua karena Axel.

Margareth menghela nafas lega, "Syukurlah, setidaknya dia tidak terlalu parah!" ujarnya.

Mengingat keanehan dalam kehamilan Davina, yang hanya bisa makan dari tangan Axel, Greg pun penasaran ingin bertanya pada  Margareth. Wanita itu tentu sudah lebih paham tentang kehamilan.

"Margie, aku boleh bertanya?" tanyanya.

Margareth yang baru saja hendak berpamitan pun urung, dia kembali berbalik pada Greg.

"Ya, soal apa?" tanyanya.

Greg menggaruk belakang kepalanya dengan canggung sebelum bicara.

"Apa wanita yang sedang hamil suka mengidam hal aneh?" tanyanya pelan.

Margareth mengangkat alis mendengarnya. "Misalnya?" ucapnya balik bertanya.

Greg terlihat ragu, hal ini tentu bisa menjadi bahan tertawaan. Seorang istri yang sedang hamil hanya bisa makan dari tangan laki-laki lain, dan Greg tahu jika Axel itu menyukai Davina sejak awal pertemuan mereka.

"Ada apa?" tanya Margareth begitu melihat Greg malah termangu.

Greg menarik nafas panjang. "Apa kau pernah mengidam hal aneh selama kehamilan dulu?" tanya Greg.

Margareth menyentuh dagunya sendiri dengan kening berkerut, mencoba mengingat kehamilannya yang sudah berlalu puluhan tahun lalu.

"Seingatku, Ruth pernah memarahiku karena aku ingin menyentuh dada bidang suaminya, dan karena aku menangis seperti anak kecil, jadi dia memaklumi dan mengijinkan aku melakukannya!" jelasnya lalu tertawa sendiri merasa geli mengingat kejadian konyol itu.

Being Your MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang