Pergi

117 3 0
                                    

Pagi ini di mana keluarga Wagner akan kembali ke Jerman lagi. Tapi bedanya Sia di ajak karena ada beberapa urusan perusahaan di sana yang harus melibatkan Sia sebagai penerus CEO Wagner'Corp. Maka mau tidak mau Sia harus ikut dengan orang tuanya ke Jerman.

"Hikss Jiejie jangan lama lama" sedih Lion memeluk erat Sia karena tidak ingin Jiejienya pergi.

"Sstt iya...Jiejie hanya dua bulan saja di sana setelah itu Jiejie akan pulang.

"HUAAAA hiks hiks itu lama" tangis Lion pecah.

"Ehh Lion sayang, Jiejienya cuman pergi sebentar aja kok. Nanti Lion di beliin mainan dan oleh oleh nanti. Mau kan"bujuk Ny Wagner.

"Hikss mainan?" Tanya pasti Lion.

"Iya sayang. Betulkan Sia" ucap Ny Wagner yang dibalas anggukan Sia.

"Lion nggak mau mainan Lion mau kue" ucap Lion dengan tatapan penuh harap.

Semua yang mendengar itu tertawa "Hahaha baik baik, nanti waktu pulang Jiejie bawa kue dan mainan untuk Lion hmm" ucap Sia.

"Janji?" Lion mengacungkan kelingkingnya sebagai tanda perjanjian yang di balas Sia dengan mengaitkan kelingking mereka "Hm janji".

Setelah Lion tenang mereka semua langsung menuju bandara. Seluruh keluarga Watson beserta Raven ikut mengantarkan Sia dan keluarga pergi.

.
.
.

Setibanya di bandara Sia segera pamitan dengan Tuan dan Ny Watson. Serta pada Luzel, Neo, Raven, Felix, Kai, Lucas dan Lion.

"Aku titip Lucas dan Lion pada kalian, tolong jaga mereka" ucap Sia pada yang lain.

"Tenang saja kami akan menjaga mereka lagi pula mereka juga adik adik kami" ucap Neo.

"Heheheh....dan kalian jangan nakal hmm" ucap Sia pada Lion dan Lucas.

"Kami tidak akan nakal Jie" ucap Lucas memastikan.

Sia tersenyum mendengar janji mereka. Ketika Sia mendongak ia melihat Luzel yang sedang menatap dirinya.

Sia tau itu segera mendekati Luzel "Hehehe ini kedua kalinya kita berjauhan bukan" ucap Sia pada Luzel.

Luzel hanya diam dan menatap Sia dalam.

"Ayolah ini cuman dua bulan saja, sedangkan waktu kecil kita bisa melewatinya berbulan bulan lamanya" celoteh Sia ketika kesal melihat tampang datar Luzel.

Luzel tersenyum tipis, ia segera menarik Sia ke dalam pelukannya "aku akan merindukan mu, Sia" bisik Luzel yang hanya di dengar Sia.

Sia tersenyum dan membalas pelukan Luzel "Hm Sia juga".

Sia pun melepas pelukan Luzel dan menatap dalam mata Luzel "Aku akan kembali secepatnya" ucap yakin Sia.

"Sia sayang! Ayoo jadwal penerbangan kita sebentar lagi!" Teriak sang papa yang berada di pintu chek-in.

"Kalau begitu....kalian semua jagalah diri kalian baik baik Sia akan segera kembali secepatnya!..." Teriak Sia berlari menjauh menghampiri Papa dan Mamanya di pintu chek-in.

".. Selamat tinggal!" Sambung Sia, segera keluarga Wagner masuk ke dalam. Walaupun Sia tidak menyadari apa yang dia ucapkannya itu sukses membuat yang mendengar melunturkan senyuman mereka. Luzel dan Neo terdiam ketika mendengar kata kata itu begitu juga Raven, Felix, Kai dan Lucas.
"Hmm? Bukannya sampai jumpa? Kenapa Jiejie bilang selamat tinggal?" Tanya heran Lion.

"....mungkin Sia tidak menyadarinya....kalau begitu ayo kita pulang" ucap Ny Watson.

Mereka pun segera kembali ke mobil. Tapi lain halnya dengan Luzel dan Neo. Mereka masih setia berada di sana sampai Tuan Watson memanggil mereka. Ketika hendak berbalik pulang Luzel merasa ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pintu itu, ia mengikuti nalurinya dan berlari menuju pintu masuk itu. Neo dan Tuan Watson heran dengan sikap Luzel. Mereka hanya diam di tempat sambil melihat apa yang di lakukan Luzel.

(End) Athanasia WagnerWhere stories live. Discover now