Party

289 11 0
                                    

Hari hari berlalu dengan cepat tidak terasa 2 tahun sudah mereka lalui dari kembalinya keluarga Wagner ke China. Walaupun mereka merupakan orang penting dan sibuk, mereka tidak merasa bosan karena setiap hari diisi dengan canda tawa permata permata mereka.

"Hahahaha Luzel kalah lagi, sekarang ayo kesini biar Sia kasih hadiah" tawa salah satu permata mereka.

"Hahah ya ampun Luzel kamu kelihatan cantik nak, Sianya Mami hebat bisa mendandani orang menjadi kelihatan cantik" goda sang Ny Watson.

Dua keluarga itu sedang berkumpul di ruangan keluarga untuk menikmati hari weekend.
Mereka sedang bermain scrabble yaitu permainan papan yang menyusun kata kata bahasa inggris. Walaupun usia mereka masih muda, para orang tua melatih anaknya dari usia dini untuk bisa berbahasa asing terutama Inggris karena mereka merupakan satu satunya penerus perusahaan keluarga.

Para orang tua juga pandai pandai dalam mengajarkan anaknya, seperti dua keluarga ini. Mereka tidak akan melakukan pemaksaan bagi anak anaknya untuk belajar. Tapi kenapa anak nya bisa pintar dan rajin?, Itu karena kepandaian orang tuanya dalam mengaplikasikan pembelajaran dalam hidup anaknya.

Contohnya saja ketika mereka belajar bahasa maka para orang tua akan mengajarkannya dengan alat permainan agar anaknya tidak merasa tertekan, bosan dan terpaksa dalam belajar. Para orang tua sendiri yang menginginkan mereka untuk langsung mengajarkan anak anaknya tanpa bantuan dari bimbel.

Karena mereka juga ingin menghabiskan waktu bersama permata permata kecil mereka.

"Hahahah sayang apa kamu nampak putra tampan kita dimana, aku rasa tadi dia bermain dengan Sia. Tapi sekarang Sia sedang bermain dengan si cantik ini" goda sang Daddy.

Sedangkan orang yang menerima 'hadiah' dari Sia karna kalah hanya memasang tampang datar ketika melihat orang tuanya mengoda dirinya.

"Pstt Lishi bagaimana rencana kita, kapan kita mulai?" Bisik Ny Watson ke sahabatnya.

"Ayoo semua persiapannya sudah ada tinggal di pasangkan saja" balas Ny Wagner.

Para suami yang melihat istrinya menganggukan kepalanya mengerti kalau itu kode yang di berikan untuk melaksanakan rencana mereka.

"Sudah dulu mainnya ya, kalian mau ikut Papa jalan jalan?" Ajak tuan Wagner.

Sia dan Luzel pun menganggu antusias. Dan mereka berlari ke kamar untuk membersihkan diri mereka.

"Bi, panggil yang lain katakan persiapannya bisa dimulai" perintah Ny Wagner ke Bi Yan.

"Baik nyonya" Bi Yan pun memanggil yang lain dan mereka memulai persiapannya di aula mansion.

**Aula mansion**

Para maid sedang mendekorasi untuk pesta nanti malam. Pesta ini di khususkan untuk permata mereka, Sia dan Luzel.

Dua bulan sebelumnya merupaka hari ulang tahun Luzel, sedangkan 4 hari kedepan merupakan ulang tahun Sia. Beda bulan lahir Sia dan Luzel hanya 2 bulan lebih 4 hari.

Pada hari ulang tahun Luzel, ia tidak ingin di rayakan terlalu besar dan mewah. Luzel ingin ulang tahun Sia yang termewah dan terbesar.
Maka dari itu para orang tua menggabungkan ulang tahun kedua anaknya di hari ini, dan akan menjadi pesta terbesar mereka.

Sedangkan para Ny berada di dapur untuk mengurus kue dan juga makanan yang lainnya. Lalu bagaimana dengan para suaminya, mereka sedang mengajak putra putri mereka jalan jalan agar pestanya menjadi kejutan bagi anak anak mereka.

"Risa bagaimana apa ini sudah terlihat bagus?" Tanya Ny Wagner ke sahabatnya.

"Hmm perfect! Anak anak pasti suka" puji Ny Watson terhadap dekorasi kue yang di buat sahabatnya.

"Permisi Ny dekorasinya susah siap tinggal menunggu kuenya saja" kata Bi Yan menghampiri Ny majikannya.

"Wah cepat sekali, kalau gitu bantu saya bawa in kuenya bi" dan diangguki oleh Bi Yan.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 7 malam semua dekor dan persiapan akhirnya siap, Ny Watson menelfon suaminya untuk segera pulang karna semuanya sudah siap.

"Mereka akan segera pulang, semuanya ambil posisi"

Tap
Tap
Tap

Ceklek

"Kok gelap pa? Apa mama pergi sama mami?" Tanya Sia ke papanya

1...2...3...

"SELAMAT ULANG TAHUN PERMATA KAMI!!"

Bertepatan lampu hidup Sia dan Luzel di sambut dengan kejutan yang meriah dan disana terdapat ibu ,nenek dan kakek mereka.

"Wahhh terimakasih semua" ucap Sia dan Luzel.

Mereka pun menikmati pesta yang meriah dengan senang dan penuh canda tawa, para maid dan bodyguard tentu ikut merasakan pesta tersebut. Kecuali para bodyguard dan maid yang berjaga di luar mansion, walaupun mereka berada di dalam mansion mereka tidak ingin mengambil resiko siapapun yang berani menggangu hari bahagia anak mereka.

*
*
*
*

Keesokan harinya tepat pukul 8 pagi semua anggota berkumpul di ruangan keluarga, dan para bodyguard sibuk memasukan koper barang kemobil.

"Grandpa dan Grandma tidak bisa tinggal untuk beberapa hari lagi?" Bujuk cucu kesayangannya.

"Princess grandpa jangan nangis dong sayang, kita bisa ketemu lagi kok"

"Iya sayang grandma dan grandpa akan datang lagi. Tapi untuk sekarang grandma dan grandpa harus balik ke Jerman lagi sayang. Sia grandma sudah besar kan usianya sudah 5 tahun dan mau masuk sekolah kan" ucap sang grandma sambil memeluk sang cucu.

"Hmm Sia akan rajin sekolah biar cepat tamat terus bisa ke Jerman lagi, tapi Sia perginya sama Luzel, iya kan?" Tanya Sia ke Luzel.

Luzel pun mengangguk "Hm Luzel ikut".

Para orang tua pun tertawa melihat kedekatan anak anak mereka.

"Kurasa mereka jod.." bisikan Ny Watson segera di potong dengan Ny Wagner.

"Risa~"

"Hehehe"

"Kalau gitu ayok semuanya kita berangkat takut ketinggalan pesawat" ajak tuan Watson.

Mereka tidak menggunakan jet pribadi karena hanya Tuan dan Ny besar Wagner saja yang pulang ke Jerman, dan juga itu permintaan dari Tuan besar mereka.

Sesampainya di bandara mereka pun saling berpamitan. Dan Sia tidak pernah lepas dari pelukan sang grandpa.

"Sia sayang lepas dulu ya, grandpa nanti ketinggalan pesawat" bujuk sang mama.

Sia pun melepaskan pelukannya, tapi sebelum lepas seluruhnya Sia menagih janji ke grandpa dan grandma nya "Grandpa sama grandma janji akan balik lagi kan kesini"

"Iya sayang kami janji" jawab sang grandma.

Sia pun akhirnya melepaskan pelukan sang grandpa. Segera grandpa grandmanya mencium sang cucu tak lupa Luzel juga.

"Kamu jadilah sebagai Abang yang baik dan bertanggung jawab untuk adikmu, dan jaga Sia kami hmm" ucap grandpa ke Luzel.

"Grandpa grandma tenang saja, tanpa diminta pun Luzel akan menjaga Sia" jawab cepat Luzel.

Merasa sang cucu sudah di tangan yang tepat, mereka pun memasuki pintu keberangkatan untuk menunggu pesawat nya tiba.




6/Des/2022

(End) Athanasia WagnerWhere stories live. Discover now