Tetangga Baru

228 9 0
                                    

Seminggu sudah berlalu semenjak tuan dan ny besar Wagner pulang ke Jerman. Sedangkan dua keluarga disini kembali sibuk dengan pekerjaannya.

"Sia sayang, mama sama papa cuman pergi seminggu saja habis tu pulang" bujuk sang mama.

Sia yang dari tadi memeluk erat leher sang papa karna tidak mau lepas dari gendongannya. Pasalnya malam kemaren tuan Wagner dan Watson mendapat telpon bahwasanya ada masalah perusahaan kerjasama mereka di negara Jepang.
Mau tidak mau mereka harus berangkat secepatnya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sedangkan para istri ikut suaminya untuk membantu menyelesaikan masalah di perusahaan mereka bersama.

"Hiks, nggak mau Sia mau ikut" rengek Sia di gendongan sang papa.

"Sayang kami pergi sebentar kok, lagi pula Luzel disini. Trus kalau Sia ikut Luzelnya sedih dong karna nggak ada Sia" Bujuk mami.

"Hikss kalau gitu Luzel ikut juga" jawab Sia dalam tangis isaknya.

"Nggak bisa sayang, Luzel kan udah besar dia harus rajin sekolah. Nanti kalau Luzel ikut trus sekolahnya gimana. Trus kalau Luzel di marahi guru sekolahnya gimana. Lagi pula Sia kan tahun besok masuk sekolah juga jadi dari sekarang Sia bisa melihat bagaimana bentuk pembelajaran yang di berikan guru sekolah, hmm gimana sayang?" Jelas sang mama.

"Sia nggak mau sekolah kalau gurunya pemarah hiks, Sia mau belajar sama mama papa aja!"

"Gurunya nggak marah kalau kamu nggak buat ulah sama bolos sekolah" setelah sekian lama Luzel diam hanya untuk melihat drama di depannya akhirnya dia baru buka mulut untuk bicara.

"Benarkah?"

"Hm" angguk Luzel

Setelah memikirkan perkataan semua nya Sia pun turun dari gendongan sang papa.

"Sia ikut Luzel aja biar nggak di marahi guru. Papa mama, mami sama papi bisa pergi sekarang" usir Sia secara halus.

Melihat mood putrinya langsung berubah dari awalnya nggak mau melepas mereka pergi sampai dia mengusir orang tua nya secara halus, mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah kalau gitu kami berangkat dulu ya Sayang, Luzel ingat jaga Sia. Dadah sayang" perintah sang Ny Watson.

"Hm, Luzel paham"

"Dadah semua sampai ketemu lagi Minggu depan heheh"

Cup~

Cup~

Mereka pun mencium anak anaknya sebelum pergi.

"Kalian ingat perketat keamanan dan jika ada sesuatu langsung lapor pada kami. Kami tidak ingin ada kejadian buruk mengenai putra putri kami, kalian paham" perintah tuan Watson pada Bodyguardnya.

"Siap tuan!" Balas para bodyguard.

Mereka pun pergi meninggalkan lingkungan mansion menuju bandara.

"Tuan dan Nona muda sebaiknya kita masuk, cuacanya sudah mulai dingin" ajak Bi Yan.

"Baik bi, ayok" ajak Sia sambil menarik tangan Luzel.

Sesampainya mereka di dalam mansion, Sia dan Luzel langsung masuk ke ruangan santai keluarga yang berada di lantai 2 .

Sesampainya mereka di dalam mansion, Sia dan Luzel langsung masuk ke ruangan santai keluarga yang berada di lantai 2

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
(End) Athanasia WagnerDär berättelser lever. Upptäck nu