CHAPTER 27 [Tidak Menyangka]

Start from the beginning
                                    

Dan sikap protective Joni pada kedua putranya ternyata membantu disaat-saat genting seperti ini.

"Saya tahu tempat ini Om."

Jiko berdiri saat melihat titik pada GPS yang terpampang di laptop Marka.

"Setahu saya tempat ini merupakan gedung yang sudah lama terbengkalai."

"Yaudah, kita langsung kesana saja Om," sahut Jidan menambahkan.

Yang lainnya mengangguk menyetujui.

"Kita perginya jangan rombongan seperti ini, lebih baik berkelompok, dan pastikan handphone kalian aktif agar mudah saat dihubungi nanti," jelas Joni panjang.

"Dan Om juga akan meminta bantuan pada polisi!"

Joni, Marka dan Jiko menjalankan mobilnya terlebih dahulu, disusul dengan mobil Januar yang ditumpangi sang pemilik beserta Yoga dan Chiko, setelahnya mobil Jidan yang berisikan Rasya dan Jidan.

Saat sudah sampai di tempat tujuan, mereka menuruni mobil dengan pelan.

"Lo yakin ini tempatnya?" tanya Marka serupa bisikan.

Jiko mengangguk yakin.

"Yasudah, kita bertiga duluan yang masuk. Kalian masuk nanti kalau Om instruksikan." Joni berucap pelan yang diangguki yang lainnya.

Joni, Jiko dan Marka berjalan pelan memasuki gedung bertingkat itu dengan pelan, sesekali mereka menoleh kanan-kiri waspada.

Kembali ke ruangan yang berisikan Heksa tadi.

Heksa terdiam melihat dua orang yang dia kenal di belakang lelaki paruh baya yang tadi berbicara dengannya.

"Kaget ya?" tanya lelaki paruh baya yang kita sebut saja Bram.

"Kenalkan, mereka putri dan putra saya. Meisya dan Bima. Sudah kenal dengan mereka?"

"Ini maksudnya apa sih? Bima, Kak Meisya jelasin!" teriak Heksa masih bingung.

Dengan raut dingin, Meisya bersuara, "Kita ketemu lagi Heksa. Apa kabar?"

Bima mendekati Heksa, tanpa kata ia langsung memukul badan Heksa membabi buta.

Heksa mencoba menghindar, namun tak ada yang bisa dihindarkan sebab tangannya yang terikat kuat.

Disela-sela pukulannya, Bima berucap lirih, "Sorry."

Bram membuka suara, "Cukup son! Jangan buat dia mati, nanti Ayahnya bisa murka. Kita hanya perlu menyandera dia untuk ancaman."

"Eh, tidak papa kalau dia mati. Biar si Joni stres," lanjutnya disertai tawa kencang.

Wajah Heksa sudah tidak berbentuk, biru dimana-mana. Begitu pula dengan badannya yang terasa remuk redam. Napasnya terengah.

Meisya berjalan mendekati Heksa. Ia menjambak rambut Heksa kuat hingga membuat Heksa mendongak.

"Sebenarnya lo gak salah, yang salah itu Ayah sama Abang lo yang tolol itu."

"Karena Ayah lo memutuskan kontrak kerja dengan Papa gue, keluarga kita jadi bangkrut dan kita harus hidup melarat."

"Dan kesalahan Abang sialan lo adalah, dia hanya mempermainkan gue, dia gak bener-bener cinta sama gue asal lo tahu."

Heksa menggeleng mendengar penuturan Maisya tentang abangnya. Mana mungkin Marka tidak mencintai perempuan didepannya, jika saat di putuskan saja Marka sampai galau berat.

Plak

Meisya menampar pipi kanan Heksa.

Plak

Lalu pipi kirinya.

Begitu terus hingga Meisya merasa puas.

Heksa tidak menyangka jika Meisya dan Bima bisa setega ini padanya. Dan juga ia yakin ayahnya tidak mungkin melakukan ini jika tidak ada sebabnya.

Setelah puas, Meisya kembali ke belakang. Kini saatnya satu orang lagi yang maju, yang Heksa tidak mengenali siapa itu.

Orang itu mendekati Heksa dengan sebuah suntikan di tangannya.

"Lo mau ngapain Hah?!" tanya Heksa marah sembari memberontak.

Orang itu menekan pundak kiri Heksa. "Tenang. Gak usah takut!" Orang itu mengacungkan jarum suntiknya persis di depan wajah Heksa. "Ini hanya akan membuat lo tidur. Tidur untuk selama-lamanya, dan nanti lo bisa ketemu sama Ibu lo."

"Gue gak mau! Please jangan!"

Heksa kembali memberontak di sisa-sisa tenaganya, napasnya masih terengah.

"Hah? Lo gak mau ketemu Ibu lo? Kenapa?" Orang itu tertawa dengan kerasnya seperti orang gila.

"Dasar saiko!" teriak Heksa semaksimal mungkin.

Tanpa aba-aba orang itu langsung menyutikkan jarum tersebut di tangan kanan Heksa.

Bertepatan dengan itu, terdengar bunyi tembakan.

Dor

Pintu terbuka dengan kencang, munculah sepuluh polisi. Dibelakang ada Joni, Marka dan sahabat Heksa yang mengikuti.

"Jangan bergerak! Kalian sudah terkepung!"

_______________________________________________
TBC


HAPPY 127 DAY💚

Semoga, NCT 127 makin sukses, membernya sehat selalu, tour konser-nya lancar, walaupun sekarang tanpa Haechan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semoga, NCT 127 makin sukses, membernya sehat selalu, tour konser-nya lancar, walaupun sekarang tanpa Haechan.

Haechan mudah-mudahan cepat kembali dengan membawa segudang keceriaannya. Semoga maknae ilichil ini sehat selalu.

Dan satu lagi, gak sabar nunggu album repackage 'Ay-Yo' di rilis. Di teaser mereka keren-keren banget!

Sekali lagi, sehat-sehat selalu urichil💚

Haechan update ig gaes, seneng banget lihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haechan update ig gaes, seneng banget lihatnya.

FULLSUN COMEBACK!🐻💚

WELCOME BACK HAECHANAHCEAH💚

TERIMA KASIH.

Heksa Story ✓Where stories live. Discover now