Chapter 19. kebenaran dan emosi

745 74 16
                                    

Catatan : mulai dari sini Kaze akan dipanggil beliung agar kalian tak bingung ya ....

Maaf kalo ceritanya mungkin akan gak nyambung tapi selamat menikmati





🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞






    " MINGKIRLAH BODOH .....!!" teriakan itu terdengar, Adudu terdorong kesamping  bersama sosok yang menyelamatkannya dari cakra udara milik Taufan.


  Manik mata mereka saling bertemu tatapan tajam  yang diarahkan sang lawan, menatap langsung ke arah mata hitam legam itu.

Adudu dan Probe  tak menyangka siapa yang datang.

" Hali .... bagaimana bisa kau ...!?" Taufan terkejut bukan main saat menyadari siapa sosok yang menyelamatkan Adudu.

'' ah...... Gea .... jadi kau .... memilih berhianat ya ....'' tatapan tajam diarahkan pada Gea yang masih terdiam di tempatnya.

'' saya tak menghianati tuan .... !!'' Jawaban singkat itu dilontarkan, tak ada satupun emosi di dalam kata katanya.

''LALU APA YANG KULIHAT INI GEA ....!! KAU KUPERINTAHKAN UNTUK MENAGKAP MEREKA ...!? ''

'' tuan .. saya sudah menangkap mereka sesuai perintah anda, tapi anda sama sekali tak memerintahkan saya untuk mengurung mereka...'' semua yang berada disana melongo mendengar penjelasan yang tak masuk akal tersebut.

''GEA .... INI UNTUK MEWUJUTKAN DUNIA TANPA RASA SAKIT....''


" tutup MULUTMU ITU BRENGSEK ....KAU PIKIR AKU AKAN MENDENGAR OMONG KOSONGMU SOAL DUNIA IDEAL LAGI .....''

Hali berteriak kesal tatapannya mengarah langsung ke arah adik pertamanya, tatapan penuh kekecewaan.

" KALI INI AKU YANG AKAN MENGAKHIRI SEMUANYA ....!! '' Halilintar mengarahkan ujung pedangnya ke arah Taufan yang menatap tak percaya.

" Kaze kau tak apa ....? " disisi lain seseorang memegang pundak Beliung dengan cepat menyadarkannya.

" huh .... B....Blaze, Ice ....?  Aku.... aku telah melukainya, aku melukai Gea lagi ....." Beliung menatap kedua tangannya yang gemetar hebat, ketakutan untuk melukai orang terdekatnya mulai merasukinya. Ada bisikan yang menyuruhnya maju dan melepaskan semuanya, Beliung menutup kedua telinganya menghalangi suara yang datang entah dari mana...

" Tidak .... aku tak mau kau mengendalikanku .....BELIUNG ..?!"

" KAZE........!? ''

''PLAK....... '' sebuah tamparan keras mengenai pipi  Beliung.

'' Re...verse...?''

'' SADARLAH BODOH.....!? '' Sebuah tamparan berhasil menarik exsistensi
nya sepenuhnya. Tatapannya diarahkan langsung ke arah Reverse, yang menatap kesal.

" SADARLAH BRENGSEK ....  GEA BUKANLAH ORANG YANG KAU KENAL, DIA HANYA MAYAT YANG DIKENDALIKAN ....!? KENDALIKAN DIRIMU ... !?'' Reverse  berteriak kesal, dia menatap Gempa dan Thorn  yang menatap penuh ketegangan.

" Jangan biarkan kekuatan itu mengendalikanmu , kau adalah pemegang kendalinya sekarang Kaze ..!! Aku akan memberimu waktu agar kepalamu kembali dingin  tapi jangan terlalu lama ...!!" Tatapan tajam di arahkan kemudian berlari ke arah Halilintar yang masih diam  di tempatnya.

" kak Kaze ..... aku akan membantu yang lain tolong lindungi adik adikku ...!! " Gempa  berlari menuju  medan pertarungan yang akan dimulai.

''Blaze .... Ice ....Thor .... Solar, apa kalian mau,  membantuku...? '' Beliung menatap  ke arah para anak anak yang masih berusia belasan tahun itu.


Mereka saling menatap kemudian Blaze mewakili yang lainnya menganggukkan kepalanya '' Apapun yang kakak perlukan akan kami lakukan sebisa kami ...!!'' Tatapan penuh keyakinan di arahkan.

'' baik jadi .... begini rencananya''































  '' akar akar pengikat .....  jerat dia ....''
Thorn mengarahkan akarnya ke arah Gea yang belum siap akan serangan dadakan tersebut.

'' BAGUS THORN PISAHKAN DIA DARI KAK Taufan ...!?'' Blaze berteriak lantang.

' pertama kalian pisahkan Gea dari Taufan .... '

'' MERIAM PEMBEKU .......'' Ice menembakan meriamnya ke arah Gea yang tak berkutik disana.



      Beku .... seluruh tubuh Gea membeku hanya menyisakan bagian kepala yang tak tersentuh oleh dinginnya es.

'Tangkap dia .... pastikan dia tak bisa mengerakkan tubuhnya .... '

''  tunggu bukannya ini terlalu mudah ...? '' Solar berkomentar sembari memegang dagunya.

''Solar benar ..... kenapa dia tidak melawan.'' Thorn membenarkan pertanyaan solar.

'' itu tidak penting sekarang yang terpenting adalah ....'' Blaze berjalan mendekat bersama dengan Ice disampingnya.

'' apa sebenarnya rencana kalian ....!?'' Ice melanjutkan ucapan Blaze sembari menatap tajam kearah Gea.

' lalu gali informasi sebanyak mungkin darinya.... jangan lewatkan satupun, mungkin akan berat tapi aku yakin kalian bisa melakukan nya'


   Persekian menit berlalu akhirnya Gea membuka mulutnya. Uap dingin terlihat kala dia mulai mengeluarkan kata." Rencana kami sebenarnya adalah..... menghancurkan semua pengendali angin di setiap dimensi ..''

       Semua terdiam mendengar penuturan dari mulut gadis ini, " apa maksutmu .... bukannya kalian ingin dunia yang damai ...!? ''

'' itu hanya kedok belaka ..... tuan menginginkan hancurnya pengendali angin agar tak ada lagi yang mengincar kekuatan element, dengan tidak lengkapnya elemnt maka kalian tak akan dalam bahaya... jadi tuan memutuskan untuk membunuh dirinya dari dimensi yang berbeda.... ''


'' pengendali dari dimensi lain .....? Itu bodoh sekali, kenapa kakak sampai melakukan itu hanya untuk kami..?'' Ice mengepalkan tangannya sampai kuku jarinya memutih.

''Karna tuan menyayangi kalian melebihi nyawanya sendiri, itulah alasan tuan tak masalah kalo kalian membencinya atau bahkan membunuhnya karna ini....''

'' kau kenapa, kau memberi tau kami soal ini.....? '' Solar bertanya karna sedari tadi dia penasaran  kenapa gadis ini memberitaukan semuanya pada mereka.

'' karna saya tak diperintakkan untuk merahasiakan ini dari kalian.... aku juga tak diperintahkan untuk membunuh kalian...'' jawaban datar dari gadis ini membuat mereka bungkam. Jadi selama ini kakak mereka berjuang sendiri untuk kebahagian mereka.

'' lalu apa benar bahwa sosok gelap kakak telah menyatu sepenuhnya dengan kak Taufan ....? Tolong jawab yang ini juga ku mohon .... katakan .... kalo yang kakak ucapkan itu ... bohong ....'' Blaze menundukkan kepalanya berharap bahwa sosok sang kakak masih berjuang di dalam dirinya.





















'' mungkin kalian ..... masih punya kesempatan ......'' ini pertama kalinya Gea menunjukan emosinya.

''Hah....!?''

'' mungkin kalian bisa menyelamatkannya .....!?'' Mata yang awalnya redup bak ikan mati itu seketika mulai sedikit menunjukan cahayanya ...


Tbc .......

how are you (BOBOIBOY AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang