chapter 8: kesedihan

1.3K 126 62
                                    









           

silahkan dengarkan sambil membaca ya..... semoga bisa keputer lagunya.

***********************************

       Sebuah tembakan berhasil mengenai lengan kanan Gea, membuatnya langsung tersungkur ke tanah sembari memegangi lengannya. Moli yang melihat itu langsung lompat dari podium  penonton dan menghampiri adiknya dengan cemas.

"GEA..... HEY, BERTAHANLAH ..!! " Moli  mengangkat tubuh lemah adiknya memangkunya sembari menatap tajam ke arah pelaku penembakan, sang pelaku hanya diam dengan tatapan yang tak kalah tajamnya.

Para elemental  dan kawan kawan menghampiri tubuh rapuh  Gea namun belum sempat mereka  mendekat, kristal tajam melindungi Moli dan Gea. Mencegah mereka semakin dekat.

" JANGAN DEKATI ADIKKU ..!?" suara  berat Moli mengudara membuat yang lain terpaksa menghentikan langkahnya.

"Kapten, Gea terluka dia harus segera ditolong, kumohon biarkan kami mendekat ..." Yaya memohon sembari menatap sendu pada Gea yang terkapar di pangkuan Moli.

"AKU TAK SUDI, ADIKKU DISENTUH OLEH KALIAN, TAPOPS.!! " Moli  tak mendengar permohonan Yaya, dia tetap mematap tajam sembari memeluk tubuh tak berdaya itu.

"Itu adalah hukuman yang pantas untuk penghianat ...!!" Komandan kokochi menatap rendah sembari menurunkan pistolnya yang dia rebut dari Halilintar.

"Penghianat .....?"  Guman Moli. Seketika semua terdiam mendengar ungkapan dari sang komandan.

"Itu benar ..!! Adikmu itu berniat menghancurkan inti angin yang kita inginkan.... dia pantas menerimanya " suara dingin  laksamana membuat Moli semakin kesal. Moli  bergabung dengan Tapops agar bisa melindungi adiknya, tujuannya sama dengan Kaizo disini.

"Inti angin yang kalian inginkan ....? "  bukan Moli tapi Halilintar yang bersuara.

"Jadi sejak awal kalian  mengincar inti Taufan ...!!" Arus listrik merah mulai keluar dari tubuh Halilintar, marah ..? Tentu saja mendapati fakta bahwa Tapopslah yang telah menghianati mereka bukan sebaliknya.

"Kau lambat tak seperti  adik bodohmu itu, dia bahkan sadar saat dia pertama kali tertuduh. Kalian bahkan lebih bodoh darinya. Hahahahaha...!?" Laksamana tertawa puas.

    Halilintar terdiam dia ingat saat meminta mengurungkan hukuman pemusnaan Taufan yang ditolak mentah mentah oleh Komandan dan Laksamana Tarung, sebaliknya dia malah diberikan sebuah pistol dengan peluru lengkap.
Dan saat eksekusi mereka memaksanya untuk menembak Gea namun dia tak bisa melakukannya, karna ingatannya yang hampir mengambil nyawa Taufan di penjara membuat Halilintar Trauma untuk menembak.


     Melihat Halilintar yang tak kunjung menembak, Kokochi yang berada disamping halilintar merasa kesal karna Halilintar  tak kunjung menembak. Dengan kasar Kokochi  merebut pistol itu dan langsung menembak dengan asal,  hingga seringaian kejam berhasil di tangkap oleh penglihatan Halilintar.

SRING........

" CUKUP ...... !! " Moli mengarahkan tangannya ke arah laksamana dan Komandan, kristal merah darah yang seruncing tombak mengelilingi leher kokochi dan laksamana. Halilintar yang awalnya berniat menebas kepala kedua atasannya mengurungkan niatnya saat menatap Moli.

how are you (BOBOIBOY AU)Where stories live. Discover now