"Tap—"

"PULANG TZUYU! AKU PUSING!" Jaehyun benar-benar menatap Tzuyu tajam.

Hal itu membuat Tzuyu segera berbalik dan keluar dari rumah Taeyong meninggalkan Jaehyun sendirian di ruang tamu besar itu.

Jaehyun menghela napasnya kasar...

*****

"Tak kusangka bisa-bisanya mereka ribut di rumah orang lain!"

Gerutuan Taeyong masih tak berhenti hingga pantatnya mendarat pada kursi di ruang kerjanya. Mata Taeyong sedikit melirik ke arah luar jendela, gelap.

Langit sudah menggelap, Taeyong menghela napas dan kemudian bersandar pada kursinya. Hari ini terasa singkat bagi Taeyong karena hanya tidur dari pagi hingga sore.

Senyenyak itu Taeyong terlelap dengan Jaehyun berada di pelukannya. Masih sama, nyamannya masih sama. Tak berubah sedikitpun.

Nyaman yang tak Taeyong temukan di manapun dan dari siapapun. Panasnya kulit Jaehyun yang menyentuhnya tidak membuat Taeyong risih, malah membuatnya semakin ingin rekat.

Meski terlihat dingin, lubuk hati Taeyong sangat khawatir. Takut jika si besar bertambah tinggi demamnya.

Lagi dan lagi menghela, pikiran Taeyong hanya penuh dengan Jaehyun. Tak ada yang lain.

Pikiran tentang masa lalu mereka juga terputar jelas dalam memorinya. Memori yang membuat Taeyong membangun benteng sekokoh dan setinggi itu pada Jaehyun.

*FLASHBACK*

Jaehyun dan Taeyong sudah bersama sejak mereka masih kecil, hanya berjarak umur sekitar 5 bulan tentu saja membuat mereka tumbuh bersama apalagi dengan rumah yang hanya bersebelahan, tak terkecuali Chaeyeon. Ketiganya selalu bersama bahkan satu sekolah, namun Jaehyun dan Taeyong lebih dekat dari apapun. Jaehyun dan Taeyong benar-benar tak terpisahkan.

Seiring bertumbuhnya mereka, mengenal dunia luar. Tak mustahil bagi Jaehyun untuk mengenal lawan jenis yang menarik matanya. Di antara mereka bertiga yang paling sering berkencan adalah Jaehyun, bergonta-ganti pasangan sesuka hatinya.

Chaeyeonpun begitu, hanya saja tak sebanyak Jaehyun. Tapi Taeyong tidak, sering Chaeyeon menyuruh Taeyong untuk berkencan buta yang mana hal itu umum bagi remaja sebaya mereka namun Taeyong selalu menolak.

Hal itupun didukung oleh Jaehyun yang selalu memarahi Chaeyeon ketika kembarannya itu menyuruh Taeyong untuk berkencan dengan salah satu teman wanita ataupun pria Chaeyeon.

Meski Jaehyun selalu memiliki kekasih namun dirinya tetap menempel pada Taeyong, hingga tak jarang alasan kandasnya hubungan Jaehyun dikarenakan pria itu terlalu menaruh prioritasnya pada Taeyong.

Taeyong itu menawan, sangat indah hingga banyak laki-laki dan perempuan yang menyatakan cinta padanya. Meski berujung ditolak dan menjadi sasaran pelototan Jaehyun, namun mereka tak berhenti begitu saja.

Loker Taeyong selalu penuh dengan surat cinta, bunga, cokelat, ataupun snack. Tak jarang ada yang memberikan bekal, meski Jaehyun akan merebutnya dan memakan bekal itu.

Jaehyun sudah seperti bodyguard Taeyong yang terus menempel kapanpun itu. Bukannya jengah, Taeyong hanya membiarkan lelaki itu melakukan sesuatu sesukanya, toh Taeyong juga suka Jaehyun menempelinya.

Seiring berjalannya waktu, tanpa mereka sadari tumbuh perasaan yang tak biasa untuk satu sama lain. Semakin bertambahnya umur mereka semakin besar perasaan mereka.

Pernah suatu kali Taeyong mencoba untuk berkencan buta dengan salah satu kakak tingkat di kampusnya namun hal itu malah membuat Jaehyun marah besar dan ingin memukuli lelaki itu.

Meski begitu tak pernah perasaan itu terucap dari kedua belah bibir mereka, takut. Takut jika si pujaan hati tidak memiliki rasa yang sama.

Hingga suatu malam datang, Jaehyun tiba-tiba datang ke kamar Taeyong berucap ingin menginap. Taeyong hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan, karena jika dirinya menolakpun Jaehyun tidak akan mendengarkan.

Jadi ketika mereka bersiap untuk tidur, tiba-tiba Jaehyun mengatakan bahwa lelaki itu menyukai Taeyong. Taeyong terdiam untuk beberapa saat, lalu tertawa pelan karena menganggap hal itu bukan hal yang patut membuatnya berbunga-bunga.

Tapi kegigihan Jaehyun meyakinkannya bahwa pria itu mencintainya membuat Taeyong pusing, terlalu senang jika selama ini perasaannya tak hanya sepihak. Jaehyun berkata akan menyatakan perasaannya dengan lebih resmi lagi nanti, Taeyong mengangguk senang.

Namun hal itu membuat Taeyong kebingungan saat 2 hari kemudian melihat Jaehyun berjalan berdua bersama Tzuyu. Ketika Taeyong bertanya, pria itu mengatakan jika Tzuyu adalah kekasihnya.

Taeyong diam dengan seribu bahasa. Setelah itupun Jaehyun jadi jarang menghabiskan waktu bersamanya, Jaehyun lebih sering bersama Tzuyu. Meski hati Taeyong terasa sakit karena Jaehyun yang tiba-tiba berubah padanya setelah pernyataan cinta lelaki itu padanya beberapa malam yang lalu tapi Taeyong hanya diam.

Tak mau menuntut kejelasan dari Jaehyun, karena menurutnya sudah jelas, pria itu hanya bermain-main padanya malam itu. Jadi pada saat itu Taeyong memutuskan untuk menjaga jarak pada Jaehyun.

Taeyong hanya sering keluar bersama Chaeyeon saja. Berusaha mengabaikan eksistensi Jaehyun yang masih sering ditemuinya, hanya sapaan singkat yang terucap di bibir mereka ketika bertegur sapa.

Merasa Pengawal Tembok China milik Taeyong sudah tidak ada, begitulah sebutan orang-orang menyebut Jaehyun, pernyataan cinta untuk Taeyong jadi lebih sering dari biasanya meski tetap berujung penolakan.

Lalu suatu hari salah satu teman dekat Jaehyun, tak sengaja bertabrakan badan dengan Taeyong. Mereka tau dengan keberadaan masing-masing, hanya saja tak pernah berbicara dekat karena Jaehyun selalu melarang hal itu entah kenapa.

Sejak saat itu keduanya menjadi dekat, Taeyong senang punya teman baru karena ruang lingkup pertemanannya begitu kecil dan hanya Chaeyeon yang menjadi teman dekatnya. Sangat berbeda sekali dengan si kembar itu.

Akan tetapi, kedekatan Taeyong dan Mingyu membuat Jaehyun beberapa kali memarahinya dan menyuruh Taeyong untuk berhenti berteman dengan Mingyu. Awalnya Taeyong mengabaikan Jaehyun. Namun ketika lelaki itu sudah terlalu sering melarangnya ini itu membuat Taeyong geram.

Tidak taukah Jaehyun bahwa setiap kali Taeyong melihat lelaki itu bersama Tzuyu, Taeyong selalu sedih dan cemburu? Tapi lelaki itu malah memarahinya dekat dengan pria lain.

Saat itu, Jaehyun dan Taeyong bertengkar hebat. Tak pernah sekalipun dalam hidup mereka bertengkar sehebat itu. Banyak perkataan Jaehyun yang menggores luka pada hati Taeyong, hingga Taeyong tak tahan lagi berada di dekat lelaki itu.

Hanya seminggu berselang setelah pertengkaran mereka, Taeyong pergi meninggalkan Jaehyun untuk melanjutkan kuliahnya di Los Angeles. Sejak saat itu juga, tak pernah ada kontak di antara mereka hingga Tayeong kembali ke Korea.

*FLASHBACK END*


TBC


Flashback tipis-tipis dulu ehe...

How was your day?
Hope it's a nice day~
Happy Reading 💖
Jangan lupa vote dan komen ya~

Love you all!!!❤️❤️❤️

Back To You (JAEYONG)Where stories live. Discover now