End

13.4K 953 238
                                    

Gerimis menjadi hal yang menyembunyikan air mata Raga, keadaannya jauh dari kata baik-baik saja.

Selama ini Raga sudah mempersiapkan diri jika ditinggalkan Kenny, tapi tidak dengan kehilangan wanita terbaik nya.

Raga memasuki rumah sakit dengan baju yang sedikit basah, ia mendapati Elga tengah duduk didepan ruangan anak nya.

Adik nya, yang tersisa di dunia ini adik nya, tidak-tidak ia sudah menjadi Papa, ia akan bertahan untuk keduanya.

Raga duduk disebelah Elga, yang langsung mendapat tepukan dibahunya.

Elga hancur, tapi ia tak sehancur Raga, anak yang paling dekat dengan Mama nya adalah sang Kakak.

"Kata si tua bangka, besok dia bakalan bawa Kenny ke luar negeri buat sembuhin luka perut nya." tutur Elga, sebenarnya ia tak ingin mengatakan hal ini.

"Lupain dia, ponakan gue butuh Papa yang kuat lagi, bukan yang akan menangis jika ditinggalkan oleh orang yang tak punya hati." ucap Elga.

Raga mengangguk, ia menghela napas nya dan meyakinkan dirinya ia bisa merawat anaknya sendiri tanpa Kenny, yah dia bisa merawatnya.

"Ada gue." ucap Elga.

_______________

Dua puluh delapan hari anak nya dirawat dan sekarang baru bisa dibawa pulang.

Yang melahirkan anaknya, bahkan tak ingin melihat anak malang ini.

Raga segera menepis rasa sakit nya, ia membawa anak nya masuk kedalam rumah.

Nanda, dan Reno turut membantu nya bahkan keduanya membantu melunasi biaya rumah sakit.

Kenny sudah meninggalkan negara ini, entah kemana.

"Aku mohon lihat dulu, setidak nya lihat sekilas anak malang aku." mohon Raga berlutut didepan kursi roda yang di duduki Kenny.

"Setidak nya Ken, kalau kamu mu ninggalin kita, lihat dulu dia siapa tahu hati kamu tersentuh, dia anak yang baik bahkan saat alat-alat medis menusuk kulit nya membantu nya untuk bernapas ia tidak menangis." mohon Raga.

Kenny memalingkan wajah nya, seakan apa yang dikatakan Raga hanya angin lalu.

"Ayok Pa, bawa aku pergi dari sini."

Raga memohon dengan sangat, tapi Kenny pergi begitu saja dengan Papanya.

Bahkan Raga meraung memohon dengan sangat.

Tapi kedua orang itu, melewati nya begitu saja, hati mereka bahkan tak merasa iba saat Papa muda itu memohon, mengebelakang kan harga diri.

Hati mereka seakan sekeras batu, raungan dan permohonan Raga hanya diabaikan.

Raga mengepalkan tangan nya, saat bayangan beberapa lalu hinggap di kepalanya.

"Papa bakalan rawat kamu." ucap Raga ia mengelus lembut pipi anak malang nya.

Nanda dan Reno, sangat kesal bahkan rasanya ingin sekali menghancurkan Kenny seperti Kenny menghancurkan Raga sampai tak tersisa.

"Ponakan gue ganteng banget, huh...lo jadi pacar gue aja deh." Elga berucap, yang langsung mendapat tatapan tajam dari Raga.

"Ponakan gue juga mikir-mikir kalau mau pacaran sama om-om." celetuk Nanda sinis, entahlah kekasih Reno ini jika berhadapan dengan Elga selalu huru-hara.

Mulai dari rebutan gendong anak Raga, yang berakhir adu bicara tiada akhir.

Nanda dan Elga yang paling antusias menyambut bayi mungil pulang kerumah. Bahkan keduanya sampai kolektif uang untuk membeli peralatan bayi, seperti kasur, dan perawatan bayi lainnya.

"Papa muda." cetus Reno menepuk bahu Raga.

Nanda mengusulkan jika Raga nanti masuk sekolah, anak nya biar orang tua Nanda yang urus.

Orang tua nya sangat menyukai anak kecil.

"Nan, lo suka banget bayi Raga?" tanya Reno.

Nanda tersenyum, mengangguk cepat.

"Yaudah bikin yang kayak gitu yuk!" cetus Reno.

Yang langsung mendapat cubitan diperutnya.

"Bikin aja sana sama selingkuhan lo, dasar orang kayak lo itu nyebelin." ucap Nanda.

Raga terkekeh, Reno dan Nanda memang pasangan aneh, lebih aneh Nanda yang bisa memaafkan kebodohan Reno yang selingkuh.

"Gimana kedepan nya?" tanya Elga tiba-tiba. "Lo gak mungkin sampe berhenti sekolah." lanjutnya.

"Tenang aja om, ponakan gue yang ganteng ini, bakal diurus sama Mama gue, lagian Raga sama Mama gue udah ngobrol." sahut Nanda.

"Maksud lo, lo mau nyulik ponakan gue gitu, gak bisa!"

"Heh bego, dede bayi selama Raga disekolah bakalan di asuh sama Mama, nah pas pulang di jemput deh sama Raga." jelas Nanda.

"Makasih ya Nan, gue gak tahu kalau Mama lo sampe gak mau bantu gue, gue..."

"Tenang aja Mama seneng, lagian mana ada yang bisa nolak bayi seganteng, dan se kalem ini." Nanda mencium pipi anak itu dengan gemas.

"Ada." sela Elga.

Tiba-tiba saja suasana berubah, yang dikatakan Elga ada bener nya. Hanya orang yang melahirkan bayi malang ini, yang menolak nya.

Raga, diam entah kenapa sulit sekali melupakan Kenny, harus nya ia sadar bahkan mereka tidak ada hubungan apapun.

"Enggak, dia bakalan nyesel. Gue yakin dia yang bakalan memohon suatu saat nanti, bahkan sampai meraung seperti apa yang dilakuin Raga." tutur Nanda, tegas seakan ia sangat menanti penyesalan Kenny dengan segera.

"Udah jangan dibahas, anak ini cuman anak gue." ucap Raga.

Pada akhirnya sesuatu yang dimulai dengan kesalahan tidak akan berakhir baik.

Sebelum melakukan sesuatu maka berpikirlah, dan yah jangan menyalahkan orang lain dengan kesalahan yang kalian lakukan.

Pertemuan ada untuk perpisahan, Raga selalu berharap bisa mengulang waktu, agar ia tak di pertemukan dengan Kenny.

Dari awal perasaan nya sudah bertepuk sebelah tangan, harusnya ia sadar bahwa kerikil kotor sepertinya tak pantas mendambakan berlian.

Dunia terlalu kejam bagi orang-orang seperti Raga, banyak orang memandang rendah kepada orang seperti Raga.

Harta, jabatan, adalah hal yang selalu dipandang pertama kali oleh orang orang seperti Papa Kenny, padahal cinta tak memandang apapun, tidak ada perbedaan antara yang kaya dan juga orang miskin.

Pemikiran 'tak selevel' yang seharusnya dibuang.

Dan bagi Raga, kesalahan fatal nya memang menghancurkan mimpi orang lain.

Tapi apa pantas mimpi nya harus hancur juga? Padahal ia berjuang menanggung segalanya, bertanggung jawab atas perbuatan nya.

Sudah cukup semuanya, Raga akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Tak peduli dengan Kenny, yang membuang malaikatnya.

Ia bersumpah jika kelak Kenny, menyesal dan ingin kembali, ia akan menolak nya, seperti apa yang dikatakan Kenny, anak ini hanya anak nya bukan anak Kenny.

____________

Oke end nya kayak gini, sengaja di gantung.

Terima kasih yang udah baca sampe End, cerita nya emang aneh jadi ya gitu deh, pokok nya makasih udah baca.







DREAM!  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang