3.

9.2K 931 21
                                    

Raga membantu Mama membereskan dagangannya, ia tersenyum senang saat Mama nya bercerita betapa banyak pelanggan hari ini.

"Raga, mbak asih tadi pesen anterin gih." suruh Mama yang langsung dituruti Raga.

Raga segera pergi menuju rumah pelanggan Mamanya itu, sesekali bersenandung ria.

"Kenny." ucapnya saat melihat orang yang tengah berjongkok sambil memegang kantong plastik putih.

Raga segera menghampiri nya, "Kenny, lo ngapain disini?" tanya Raga heran, Kenny mendongak dengan mata yang sembap.

"Akhirnya." lirih Kenny ia berdiri.

"Panas gini lo ngapain disini Ken." ucap Raga, Kenny menghela napas nya.

"Udah jangan kepo, sekarang bantu gue pulang ya." ucap Kenny merengek diakhir Kalimat membuat Raga gemas saja.

"Lo tunggu disini, gue mau nganterin ini." ucap Raga. "Tunggu oke, gue bakalan cepet kok." ucap Raga yang langsung berlari meninggalkan Kenny.

"Huh, untung kemarin kenalan sama dia ternyata muka gue kena gampar bola ada hikmah nya juga." tutur Kenny.

Setelah menunggu beberapa menit, Raga datang dengan napas terengah-engah.

"Lama banget si lo." ketus Kenny tak tahu diri.

Raga mengulas senyum, "Sorry, ayok ikut dulu kerumah gue." ajak Raga yang dengan terpaksa Kenny mengangguk, selama ini ia tak pernah bermain kerumah orang kecuali rumah Nanda yang sudah jelas kebersihannya.

Kenny itu penggila kebersihan segalanya harus bersih, ia tak suka tempat kumuh apalagi penuh dengan kotoran.

Saat sampai di rumah Raga, Kenny sedikit ragu ia takut untuk masuk.

"Kenapa diem, ayok masuk." ucap Raga ia menarik tangan Kenny.

Raga menyuruh Kenny untuk duduk di kursi, ia mengambil air putih untuk Kenny.

"Sorry ya cuman ini yang ada." ucap Raga, menyimpan air itu di depan Kenny.

Lagi-lagi Kenny hanya mengangguk, Kenny melihat dinding rumah, ia melihat foto keluarga dan juga foto-foto anak cowok yang ia yakini adalah Raga tertempel dengan rapih disana.

"Aduhhh...ada temen nya Raga ya." ucap Mama yang baru keluar dari kamar, "Maaf ya rumah Raga emang gini, jadi seadanya aja." lanjutnya.

Kenny tersenyum kaku, ia terlalu asing untuk menyapa orang lain dengan sapaan akrab.

"Ada kue di lemari Ga, sana kamu ambil dulu masa dikasih air putih doang." tutur Mama, Raga yang mengerti segera mengambil apa yang dimaksud Mama.

"Temen sekelas nya Aga?" tanya Mama.

"Bukan, cuman temen kenalan aja." ucap Kenny canggung.

Mama mengangguk senyuman masih menghiasi wajahnya.

Raga duduk disebelah Kenny, "Dimakan Ken." ucap Raga sambil menyodorkan kue.

Bunda! Help me please!

Batin Kenny meringis, ia tak betah ia ingin pulang, rumah Raga sangat panas.

"Yaudah Mama tinggal dulu ya Ga, nanti kalau Elga pulang suruh langsung makan ya." ucap Mama, Raga mengangguk.

Setelah Mama pergi, Raga mengajak Kenny untuk masuk kamar dulu, karena takut Elga pulang, melihat dari kelakuan adiknya takut membuat Kenny merasa tak nyaman.

"Kamar lo lumayan bersih." ucap Kenny, ia menyentuh nakas samping ranjang.

"Gue bersihin tiap hari." sahut Raga.

DREAM!  [END]Where stories live. Discover now