🍁²²Hukuman🍁

7.9K 574 17
                                    

 Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

... Happy Reading...

Jangan lupa vote and coment

Setelah dimarah habis habisan kini bayi kelinci sedang terlelap dengan infus yang menancap ditangan kirinya.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 malam, makan malam sudah selesai sejak 1 jam yang lalu, kini pasangan suami istri itu sedang berada dikamar bertema galaksi dengan buntelan kelinci yang tertidur lelap.

Eunghhhh

Suara lenguhan mengalihkan atensi David dari laptop dipangkuannya.

"Sudah bangun baby" ucap Dinda yang sudah berbaring sejak tadi disampingnya dan mengelus rambutnya.

"Butuh sesuatu?" Tanya David mendekat keranjang king size tersebut.

"Ha...us" lirih Atta.

Setelah meminum air putih yang disodorkan David kini bayi kelinci sedang duduk bersender bantal dibantu Dinda.

"Atta dimana? dan ini kenapa? " cicit Atta dengan mata berkaca-kaca menyodorkan tangannya yang diinfus. nyawanya belum terkumpul sehingga tidak menyadari kalo ia berada di kamarnya sendiri.

"KENAPA? huaaaa sakit mommy huhuhu" sentak Atta berakhir menangis karena hanya mendapat tatapan datar dari daddynya.

"Lepas sakit huaaa lepas....." Tangis Atta meronta ronta dipelukan Dinda.

"Tenang babynya mommy, ada mommy disini, sini yang sakit biar mommy usir" ujar Dinda mengelus ngelus tangan Atta yang diinfus.

"Sakit pergi....jangan disini kasihan bayinya kesakitan....pergi pergi" lanjutnya mengelus elus tangan Atta yang terdapat jarum infus.

"Udah ya, sekarang makan dulu, trus minum obat ya" ucap Dinda mengambil bubur bayi dari tangan David.

"Kenapa diinfus hiks...hiks?" Cicit Atta masih sesenggukan.

"Tadi kan baby muntah muntah, badan kamu lemas banget, baby gk ingat? Ini berada dikamarmu sendiri dan selama seminggu baby tidak diperbolehkan keluar kamar, ini juga sebagian dari hukumanmu" Jawab Dinda menyuapi bubur bayi yang disambut baik oleh Atta.

Lapar cuy sibayik 😄

Ya tadi saat dimarahi Atta tiba tiba muntah dan mengeluarkan hampir semua isi perutnya termasuk seblak yang dimakan tadi.

Mereka semua yang melihat itu sontak menggeram marah.

"Tapi kenapa harus diinfus juga" cicit Atta dengan bibir yang mencebik kebawah, mata doe yang berkaca-kaca, pipi mochi dan hidung mungil yang memerah. Menambah kesan gemas.

🐰ATTALA REZAN🐰Where stories live. Discover now