• EXTRA PART SAGARA •

Mulai dari awal
                                        

'Yang kamu bicarain ke aku ini sia-sia. Nyata nya kamu nggak pernah ada di posisi aku bukan? Seandainya kamu ada di posisi aku, kamu mikir dua kali untuk bicara soal ini!'

'Aku juga tau niat baik kamu, tapi maaf Ly, bagi ku semua cowok sama aja di mata ku. Dan sampai sekarang aku masih belum bisa hilangin perasaan aku!'

'Dan menurutku cowok kayak Sagar itu hanya ada di diri Sagar. Kamu nggak berhak bilang Sagar banyak karen kamu sendiri nggak pernah kenal dia sedalam aku kenal Sagar!'

'Mau Sagar masih hidup atau udah nggak ada itu hak aku Ly! Kamu nggak ada hak untuk itu!'

'Cukup jangan ikut campur dalam perasaan aku! Cuman aku yang tau perasaan aku gimana dan cuman aku yang tau kapan bilangin perasaan aku ini!'

Tut!

Cara melempar handphone nya ke lantai, tidak peduli jika pecah atau rusak. Cara mengusap kasar wajah nya, kedua mata nya terasa perih ketika mengingat perkataan Relly barusan.

Cara merubah posisi nya menjadi duduk, ia menopang wajah nya dengan kedua tangan nya.

"Hiks..."

Tubuh mungil itu bergetar setelah isakan keluar dari bibir nya. Semakin lama isakan itu semakin kencang dan di iringi dengan air yang mengalir dari mata.

Nyata nya usia tidak mengubah segala nya. Cara masih seperti dulu yang suka menangis. Walau dia sudah dewasa namun menangis pun tidak bisa di tahan jika benar-benar lelah dengan keadaan.

Cara lelah.

Cara capek.

Dan Cara sakit.

Benar, gadis mungil itu sakit akan hati nya dan juga fisik. Gadis itu selalu berharap kapan semesta membiarkan nya berbahagia dengan orang yang di cintainya.

Cara mengambil sebuah bingkai kecil di nakas nya. Bingkai yang berisi foto nya dan juga seseorang yang sangat penting di hidupnya.

Bibir nya bergetar seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Semua orang jahat! Semua orang kenapa jahat sama aku Sagar? Aku... Hiks... Nggak ada salah apa-apa sama mereka!"

"Kenapa mereka menyuruh aku untuk melupakan mu? Kenapa?" Tangisan Cara semakin kejer, ia memeluk bingkai kecil itu sambil merebahkan dirinya.

"Nyata nya aku belum bisa lupain kamu! Aku masih sayang sama kamu Sagar! Aku udah berusaha lupain kamu dan itu semakin membuat aku sakit Sagar hiks... Aku kangen kamu..."

Cara memandang bingkai tersebut. "Kenapa? KENAPA KAMU TINGGALIN AKU?! KENAPA KAMU TEGA TINGGALIN AKU SAGAR?!"

"HIKS... KAMU BILANG KAMU SELALU DI SAMPING AKU? TAPI SEKARANG? MANA? KAMU BOHONG! KAMU PEMBOHONG SAGAR! HIKS AKU BENCI SAMA KAMU! AKU BENCI!"

Prang!

Gelas berada di nakas pun di lempar Cara ke lantai hingga hancur berkeping-keping, seperti hati nya yang sudah hancur berkeping-keping. Hati nya sudah capek akan semua nya.

Cara capek dan yang di butuhkan adalah istirahat.

Cara lelah dan yang di butuhkan adalah mengisi nya.

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang