• 51 •

32.3K 1.8K 260
                                    

Haloo semuaaa!!! Mat malem, maaf ya udah berapa bulan nih nggak di update-update Hehehe!!!

Nih yaaa yang terus minta aku update, oh ya ges sebelumnya aku mau menginfokan yah, sebenarnya udah jauh-jauh hari. Tapi aku infoin lagi siapa tau kalian lupa! Jadi....

Bahwasannya SAGARA akan bisa kalian PELUK!!! Yang artinya SAGARA AKAN ADA VERSI CETAK!!!

YEAY!!! AKHIRNYAAA KAN SAGARA BISA VERSI CETAK!!!

DAN KALIAN SEMUA HARUS-HARUS MENABUNG YAH DARI SEKARANG! DAN HARUS DI BELI OKEY?! OKEY DONG!!!

OKEY SEGITU DULU MARKICUSA! (MARI KITA CUS BACA!)

KALI INI HARUS NEMBUS TARGET YAH!!!

NEXT? 2.5K VOTE DAN KOMENTAR!!!

.
.
.

Happy Reading!❤



Berjam-jam pun berlalu, mereka telah berada di rumah sakit terdekat, sangat butuh waktu yang lama hingga menemukan rumah sakit di daerah terpencil.

Setelah kejadian tertembak, kedua nya saling tertembak. Sagar yang melindungi Cara dari tembakan Keyra dan Cara yang tertembak akibat kebencian serta balas dendam untuk Keyra dari Leon. Kejadian itu membuat semua Dangerous Cruel terkejut dan langsung membawa mereka kedua menuju rumah sakit terdekat.

Ramainya anak-anak Dangerous Cruel yang berpakaian urakan dan wajah yang sangar-sangar sempat adanya kegaduhan antara warga di sekitar dengan anak-anak Dangerous Cruel. Akibat kegaduhan tersebut, menguras banyak waktu dan akhirnya Dangerous Cruel pun menang dengan cara yang sedikit kasar.

Yang mereka fikirkan adalah keadaan bos nya dan juga bu bos nya yang mereka anggap sebagai ratu.

Kini kedua nya telah berada di dalam penanganan medis, mereka semua berdoa dalam hati dan terus berdoa untuk keselamatan kedua nya. Sementara itu, Angga dan Carlos berinisiatif menelepon rumah sakit yang berada di Kota, sebab tidak mungkin jika Sagar dan Cara terus di tangani di rumah sakit kecil.

Mereka semua berpencar, ada yang menjaga di luar rumah sakit dan si dalam, anggota inti Dangerous Cruel ada di dalam, menunggu keadaan kedua nya.

"Los, lo udah dapet rumah sakitnya?" Tanya Deon yang wajahnya sangatlah kusut duduk di bangku koridor menatap Carlos.

"Ga, lo udah dapet? Tolong dong asu jawab gue!" Tidak mendapatkan jawaban dari Carlos maupun Angga membuat Deon kesal bukan main.

Angga berjalan mendekatinya dan duduk di bangku yang kosong, ia menyandarkan kepala nya di tembok dan menutup kedua matanya. Ia pun menggeleng pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Deon.

Dwon menghela nafas kasar, ia mengusap-ngusap kasar wajahnya. "Gue takut, Sagar kenapa-kenapa, Los, tolong lo cariin rumah sakit buat Sagar sama Cara, gue mohon..." Deon memohon pada Carlos yang masih sibuk dengan handphone nya.

Carlos memasukkan kembali handphone, ia menyandarkan punggung nya di tembok sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Lo tenang aja. Rumah sakit Paman gue bagus dan gue juga udah bilang, dan sedang di urus segalanya. Lo jangan khawatir, gue paham yang lo rasain Yon." Carlos menjelang ucapannya.

"Gue juga nggak mau Sagar dan Cara kenapa-kenapa, maka dari itu gue minta Paman gue untuk menyediakan semuanya dengan sangat bagus dan nggak peduliin berapa harganya." Lanjutnya.

Deon mengangguk pelan, akhirnya ia bisa bernafas lega mendengarnya. Walau begitu tak di pungkiri bahwasannya ia sangat mengkhawatirkan Sagar dan Cara.

Dari sebelah kanan mereka, Austin berlari kecil menghampirinya. Ia baru saja tiba dengan Daniel.

SAGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang