20| Masa lalu Saires

267 51 7
                                    

SELAMAT MEMBACA

"Jadilah milikku maka, semua permintaanmu akan kukabulkan. Bagaimana?"

"Kalau begitu tidak perlu." Puella langsung baring kembali, membungkus tubuh menggunakan selimut.

Lucifer tertawa pendek, tentu saja akan ditolak, tapi mencoba apa salahnya.

"Baiklah, kalau begitu kau cukup terima saja kehadiranku tanpa mengeluh, apapun yang kulakukan di sekitarmu, bagaimana?"

Dalam selimut Puella merasa panas, tapi tetap mendengarkan apa yang malaikat terusir itu katakan. Tapi sepertinya Puella terlalu lama menghabiskan waktu hanya sekedar menjawab jadi dengan menggunakan sihir, Lucifer membuat Puella mengudara di atas ranjang dengan selimut yang telah terurai.

"A-ah! Lucifer turunkan aku!" Puella berseru panik sambil memegang erat ujung piyama tidur.

Senyum Lucifer tersungging tipis, tak lama tubuh Puella bergerak secara sendirinya dan jatuh dalam gendongan Lucifer, terduduk di lengan kanan besar pria itu. Wajah mereka hanya berjarak beberapa centi.

"Cepat katakan, Puella. Aku tidak bisa menunggu lama," desak Lucifer.

Dengan jarak segini, Puella tak berkedip memandangi wajah tampan Lucifer, jantungnya berdegup lebih cepat seiring wajah pucatnya bersemu.

"Heeh, kau tersipu karena terlalu nyaman menikmati wajahku, ya?"

Puella melotot, sadar atas apa yang dilakukan.

"Jangan salah paham!" Sangking malunya tertangkap basah, Puella justru menyangkal sambil teriak sehingga hal itu memperjelas maksudnya dan Lucifer tertawa kecil.

Lucifer benar-benar senang dengan momen ini, Puella begitu manis dan menggemaskan ketika berusaha mengelak.

***

Beberapa hari kemudian, perintah untuk tidak terlalu mengacau di dunia manusia telah dikeluarkan oleh Lucifer. Beberapa iblis mungkin masih silih berganti menciptakan kekacauan namun, perintah itu dikeluarkan untuk para petinggi. Lucifer memberi alasan cukup masuk akal, yakni agar keadaan membaik di Diabolus karena sedang terjadi pemberontakan terhadapnya jadi para petinggi harus tetap di tempat untuk menjaga wilayah masing-masing. Tapi, sepertinya Leviathan dan Beelzebub tidak terima akan keputusan Lucifer tersebut.

Keduanya bertemu dan bercakap-cakap, tak lama Mammon juga bergabung. Mereka mengisi kursi di ruang pribadi di kastel Beelzebub.

"Aku sudah menyelidiki tentang Sang Satan. Sungguh, aku tidak menyangka dia akan bertindak sejauh ini untuk manusia itu!" Leviathan memukul meja hingga timbul retakan. Leviathan merupakan sosok iblis yang sering dihubungkan dengan dengki atau iri hati.

"Apa maksudmu?" Beelzebub tak paham.

"Pelayan menawan yang kita perebutkan di rapat beberapa pekan lalu kemungkinan besar adalah kekasih Sang Satan dan hal yang paling mengejutkan, pelayan itu adalah manusia yang menyamar jadi iblis saat di Diabolus." Mammon bantu menjelaskan. Cukup mudah bagi Mammon memperoleh informasi tersebut karena tuannya yang baru sering berada di sekitar Puella.

Beelzebub tertawa sumbang, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Lantas sebuah rencana gila muncul di kepalanya, sudah cukup bagi Beelzebub untuk tunduk di bawah kepemimpinan Lucifer. Sejak Lucifer mengambil alih Diabolus, jiwa dan raganya jadi selalu kelaparan karena sejatinya, Beelzebub adalah iblis yang menyimbolkan kerakusan.

"Aku akan membuat sedikit masalah untuk Sang Satan." Beelzebub berujar tegas.

"Kau mau mati lebih cepat?" Leviathan menyebik sinis.

Luciel: Blooms Repeatedly✔️Where stories live. Discover now