08| Kemunculan Gabriel

418 96 18
                                    

Terima kasih telah meninggalkan vote dan komentar di cerita ini💐


SELAMAT MEMBACA

Keheningan menyeruak, angin menyerbu masuk ke dalam rumah, membentur jendela hingga terbuka lebar.

Ini sudah dua hari terlewat setelah kejadian Veela hendak membunuhnya namun, Puella tidak mendendam sama sekali. Tetapi, sepertinya Saires malah lebih marah dan terus mendiaminya.

Setelah Puella sadar, Saires memarahinya. Meminta Puella untuk tidak terlalu ringan tangan terhadap makhluk dunia bawah atau orang asing, tapi Puella tidak bisa melakukannya bahkan ketika tahu perkataan Saires benar.

Puella melangkah ke arah jendela yang terbuka, melongok ke luar menikmati angin malam yang menjadi desiran lembut. "Jika Lucifer semakin gusar, berarti semakin besar harapanku untuk bisa menariknya keluar dari kegelapan."

"Itu tidak akan terjadi!"

"Akh!" Puella jatuh terduduk melihat tubuh terbalik seorang pria pada jendela.

Rambut hitam panjang diikat pontail, gigi bertaring, mata merah, kulit pucat, kepala dihias tanduk serta terdapat ekor runcing nan panjang di balik bokong, seperti ada ujung anak panah di pangkal ekornya.

"Siapa lagi?" Puella bergumam.

"Lucear."

"Apa kau datang atas perintah Lucifer?" tanya Puella, memastikan.

Lucear tergelak, membenarkan posisi lalu masuk ke dalam. Kedua tangan Lucear terangkat dan memunculkan kobaran api hitam serentak lampu kamar pecah. Puella memejamkan mata sambil menutup telinga mendengar lampu kamarnya pecah dan ketika membuka mata kembali, rasa takut mulai menggerogoti kakinya hingga tak mampu bergerak.

"Aku tidak sebaik Veela," ungkap Lucear sembari melempar api hitam di tangan.

Puella terbelalak, sontak mengulurkan tangan dengan telapak terbuka dan secara ajaib sebuah cahaya muncul, menyeruak perlahan menjadi sesosok malaikat bersayap kokoh dan berparas amat rupawan, salah satu tangan malaikat tersebut menggenggam sebuah tongkat indah bersepuh emas putih.

"Berani sekali kau menyentuh anak yang kuberkati?!" raung si malaikat bersamaan api hitam yang sirna di tangan Lucear.

Lucear bergidik ngeri. Sosok yang ada di hadapannya saat ini adalah salah satu malaikat terkuat yang dekat dengan Tuhan juga merupakan malaikat yang menentang tindakan serta mengusir Lucifer dari surga, Gabriel. Dulunya Lucifer paling dekat dengan Tuhan sehingga diciptakan jauh lebih indah dari malaikat lain, tapi Lucifer justru congkak dan bertindak tak tahu diri sehingga Gabriel murka.

"Tunduk!"

Gabriel menyentak tongkat di udara sehingga tungkai Lucear lemas, tubuhnya seakan ditindih beban amat berat  dan akan hancur dalam sekejap sementara Puella telah terbaring tak sadarkan diri sejak Gabriel muncul.

Satu gerakan lagi akan tercipta dari tongkat Gabriel demi mengakhiri hidup Lucear, namun angin kencang menampar keras tubuh Gabriel hingga menghantam dinding.

Lucifer datang dan memanggul tubuh Lucear. Menatap geram Gabriel namun, tak lama mata Lucifer mengarah pada Puella yang tergeletak tak jauh di depannya.

Jantung Lucifer berdegup kencang melihat sosok Puella. Anak kecil itu sudah menjadi dewasa? Sepintas, Lucifer berharap mata Puella terbuka, menatapnya, tapi Gabriel mendadak menghalangi pemandangan tersebut, berdiri melindungi Puella seperti sebuah perisai.

"Enyah dari hadapanku, Pembangkang!" usir Gabriel.

Lucifer tersenyum sinis. "Dasar malaikat pencemburu," cibir Lucifer kemudian berkelebat.

Luciel: Blooms Repeatedly✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang