"Seharusnya gue ngga ajak kalian kesini. Maaf buat kalian berada di dalam bahaya," sambung nya merasa sangat bersalah.

"Bukan salah lo. Lagi pula lo juga ngga tau kan ini semua bakal terjadi? Jadi jangan salahin diri lo sendiri," sahut Haruto menepuk-nepuk pundak teman nya itu.

"Ru, Won ..." panggil Jeongwoo yang sudah selesai mengirimkan pesan suara pada sang ibu.

"Udah kirim pesan suaranya ke Mama?" tanya Haruto dan tersenyum tipis.

Dia mendekati adik kembarnya itu. Dan Jeongwoo langsung memeluk Haruto kembali dan menangis.

"Gue takut,"

"Kita bakal terus bareng-bareng kan?"

"Tentu kita harus terus bareng. Gimana pun keadaan nya, kita harus terus bareng sampai pulang nanti." jawab Haruto dan mengusap lembut pundak Jeongwoo.

"Haruto bener. Apapun yang terjadi, kita harus tetep bareng. Gue bakal jagain lo berdua, lo pada ngga usah takut." sahut Jungwon yang kali ini lebih terlihat dewasa.

"Bukan lo, tapi kita. Kita harus saling jaga satu sama lain." koreksi Haruto dan di balas senyuman hangat oleh Jungwon.

▪︎
▪︎
▪︎

"Kita harus kayak gimana sekarang?" Mashiho menatap Asahi yang diam saja setelah kejadian pada sore hari.

"Gue ngga tau," lirih Asahi yang memang tidak tau harus bagaimana.

"Maafin gue, maaf karna gue telat nolongin Hee."

"Bukan salah lo, ini salah gue." sahut Jaehyuk dan melirik Riki yang sedang tertidur setelah menangis. Dengan Junghwan yang tertidur di samping nya juga.

"Gue salah, harusnya gue anterin dia. Tapi dengan bego nya gue malah nolak dia," kekeh Jaehyuk tetapi matanya tampak berkaca-kaca.

"Tolol banget yah gue jadi temen," ia menggigit bibirnya sendiri untuk menahan tangis yang akan kembali keluar.

Mashiho menghela nafas panjang, dia mendekati Jaehyuk dan mengusap lembut pundaknya.

"Lo emang tolol," umpat Mashiho yang Jaehyuk pikir akan memberi kata-kata penenang untuknya.

"Seharusnya lo tau keadaan sekarang gimana setelah kejadian di rumah sakit itu. Tapi lo malah biarin Hee pergi gitu aja sendirian,"

"Maaf, gue emang salah." Jaehyuk semakin menundukan kepala nya.

"Walau gitu, ini juga bukan salah lo. Jangan salahin diri lo sendiri. Jangan nangis. Yang harus lo lakuin sekarang adalah jagain Riki sesuai amanat yang Hee kasih." tutur Mashiho dan mengulas senyum menenangkan nya.

"Dan yang harus kita lakuin sekarang juga cari pelaku dari pembunuhan Hee tadi sore. Karena setan ngga mungkin gunain pisau, bahkan sampe nusuk beberapa kali kan?"

"Ini semua ulah manusia," ungkap Mashiho yang merasa janggal dengan kematian sahabatnya.

"Dan ada pengkhianat di antara kita," sambung Asahi menatap Mashiho dan di balas anggukan.

Sweet HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang