"Skip deh. Gue males banget," tolak Junkyu pada orang yang sedang dia telpon.
"Ck, elah. Males mulu lo, kali-kali ikut kek liburan. Kagak sumpek lo di dalam kamar?" tanya Jihoon pada Junkyu yang terlihat malas mendengarkan sebari menyiram tanaman Mama nya.
"Kagak, malah sekarang gue sibuk."
"Sibuk apaan lo?"
"Nyiram bunga. Dan gue juga bakal ada jadwal meet and great sama bantal guling gue nanti."
"Kyu, jangan sampe gue lempar bakiak ke muka lo yah." kesal Jihoon menghadapi kemalasan teman nya ini.
"Bodoamat, lo aja sana pergi sama Yoshi."
Jihoon nampak terus mengoceh dengan Junkyu yang hanya diam mendengarkan sebari menyiram bunga.
"JUNKYU, NYIRAM BUNGA NYA YANG BENER YAH SAYANG. DAN AWAS LECET, BUNGA MAMAH LEBIH BERHARGA DARI KAMU." teriak seorang wanita yang tidak lain adalah Mama dari Junkyu.
"Ini sebenernya yang anak gue atau ini bunga sih?" dumel Junkyu saat mendengarkan teriakan menggelegar dari sang Mama.
"Hah? Lo bilang apa?" tanya Jihoon yang tidak mendengar jelas.
"Kagak,"
"Kalo ngomong yang bener njir. Jangan ngang-ngong gitu ..."
Dan setelah nya, Jihoon kembali mengoceh sebari terus memaksa Junkyu untuk ikut.
"Bunga butek gini apa bagus nya dah? Ada yang bolong-bolong juga lagi," Junkyu dengan iseng memukul bunga yang bernama janda bolong itu karena bosan juga mendengar Jihoon.
"Kudunya di buang ini," dan dengan ketidaksengajaan nya, dia malah mematahkan sebatang bunga itu.
"Anjir," panik nya dan segera melirik ke arah pintu rumah nya. "Aduh, duh, kena penggal gue nih.
Junkyu berusaha untuk menempelkan batang yang patah itu yang tentu nya tidak akan berhasil. Dia jadi panik sendiri karena ini bunga kesayangan Mama nya dan harga nya lumayan mahal.
"Woi njir! Lo denger gue ngg—
"OTW! Tunggu gue, gue berangkat ke rumah lo!" potong Junkyu sebelum Jihoon selesai berbicara.
"Hah? Kyu, ini lo?—
Tut
Junkyu segera mematikan sambungan telpon nya dengan Jihoon. Dia mematikan keran air dan segera berlari ke dalam rumah.
YOU ARE READING
Sweet Holiday
Horror[SUDAH TERBIT] _______________________ "Gue mau balik. Gue mau balik," "AAAAAAA BOTAK!" "BANG JAY TURU WOI!" "ITU PINGSAN, GOBLOK!" "SERET!" Liburan yang seharusnya menyenangkan bagi mereka malah justru terasa layaknya sebuah kutukan, gangguan dari...