11

1.8K 236 4
                                    

Abyan terbangun dengan kondisi badan yang sakit dan pegal, jangan lupakan tangannya yang masih sakit

Ia sedikit membuka Hoodie nya dengan pelan dan terlihatlah dua insan berbeda jenis di sana

Ia menghembuskan nafasnya pelan, dirinya masih berada di tempat yang sama seperti sebelum nya

Dan saat bangun ia pikir dirinya sudah berada di mansion Daniel bukan di tempat ini lagi, dan harapannya sirna begitu saja saat membuka matanya

Hari sudah menunjukkan waktu pagi kemungkinan ini masih jam 05.35

Apa mereka tidak khawatir dengan kondisi Abyan saat ini? Kedinginan, kelaparan dan kesakitan?

"Gue kira itu beneran bunda Nara Sama suaminya nolongin gue" lesu abyan

"Gue laper, harus cari makan kemana? Sedangkan gue lupa ini di mana dan gue gak tau ini tempat apa" ucap nya lesu sambil memanyunkan bibir nya dengan kepala menunduk

Ia mengedarkan pandangan nya ke segala arah dan sedikit mengerutkan dahi nya dan menajamkan mata nya, ia melihat sesuatu dari arah jalan

Ia seperti melihat motor seseorang yang tak asing bagi nya, dan saat sudah dekat ia bisa mengenali plat nomor yang ada di bagian depan motor

Abyan tersenyum senang saat mengenali plat nomor itu, bukan kah itu plat nomor motor seseorang yang dari dulu selalu bersama nya? Apa lagi jika bukan sepupu Abyan dulu? Yang selalu bersamanya dan yang sangat tahu bagaimana sifat asli abyan

Ia segera bangkit dari duduk nya dan berjalan ke tengah jalan, tapi sebelum itu Chiko dan Chiki sudah ia tidurkan di atas Hoodie nya yang sempat ia buka

Saat sudah di tengah jalan, ia dengan segera merentangkan tangannya menghadang jalan dengan beraninya

Sedangkan sang pengendara terkejut bukan main saat ada yang menghalangi nya, ia pun mengeremnya dengan cepat sampai berbunyi

Ckiiitt!

"Lo gila apa gimana!?"  Ujar Reza, sepupu Abyan saat masih di tubuh nya yang dulu

"Tolongin gue!"

***

"Pa?"

"Hm"

Zaki berdecih tak suka akan jawaban yang di berikan Zayn

"Apa papa tidak ada niatan untuk mencari abyan?" Tanya Zaki

"Biarkan Hendrik saja yang mencarinya" jawab Zayn dengan mata yang masih memperhatikan tumpukan kertas yang berada di hadapannya

"Kau ini papa nya atau apa? Kau harus nya juga ikut cari Abyan pa"

"Buat apa? Buang buang waktu saja, lebih baik kita serahkan saja semua nya pada Hendrik" ucap Zayn tenang

Zaki yang mendengar itu hanya mengepalkan tangan nya sekuat mungkin menahan kesal dengan sikap papa nya ini

Disini hanya dia lah yang mengkhawatirkan Abyan, yang lain? Ntah lah Zaki tak tahu, sepertinya mereka hanya 11,12 dengan Zayn

Zayn bahkan tak memberitahukan kejadian ini pada Nara

Menyebalkan bukan?

***

Abyan menatap sekeliling kamar bernuansa dark dan di padu dengan warna abu dan juga putih itu

Lalu pandangannya kembali pada sesosok pemuda yang sedang berjongkok di depannya sambil membaluti tangannya dengan kain perban mengganti kain perban yang sebelum nya yang sudah kotor

Transmigrasi Abyan (tidak di lanjutkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang