Nine.

1.6K 116 1
                                    

✿Happy reading✿

______________________________________

***

Saat ini Lexa diajak oleh teman-temannya ke mall, tadi Lexa sempat menolak tawaran itu namun Daisy dan Metricia terus mengajaknya.

Dan akhirnya Lexa menyetujui ajakan itu. Mereka saat ini sedang berada di gramed untuk membeli buku.

Lexa berjalan kearah rak berisi novel-novel bergenre horor dan misteri, dia menemukan dua novel yang menarik menurutnya.

Selesai memilih beberapa buku akhirnya mereka memutuskan untuk membayarnya.

"Guys gimana kalo kita ke restoran dulu nanti kita lanjut abis makan." ucap Metricia.

"Yah padahal mau beli baju." lesu Daisy.

"Kita makan dulu nanti dilanjut abis makan gw juga udah laper." ucap Lexa.

"Oke deh."

Mereka berjalan kearah restoran dan memesan beberapa makanan.

Drett...drett...

Handphone Lexa bergetar tanda pesan masuk. Kemudian Lexa membuka layar handphonenya yang terkunci.

Membuka pesan itu dan membacanya, ternyata pesan itu dari Rangga (masih inget dengan Rangga sang kepsek Kyna).

Message.

Bang Rangga

Kamu dimana?

Lagi sama temen-temen di mall, emang kenapa bang?

Pulang ya soalnya ada yang mau di omongin sama kita

Oke

Abang sama yang lain ada di mansion ya

...

Lexa hanya membaca pesan itu kemudiandia kembali menaruh handphonenya dan segera menghabiskan makannya.

"Kenapa na?." tanya Metricia.

"Eh guys maaf kayanya gw langsung pulang deh." ucap Lexa.

"Loh kenapa kita kan baru sebentar disini." ucap Daisy.

"Sebentar pala Lo, orang kita udah hampir 2 jam disini." ucap Metricia.

"Kenapa?." tanya Wilona dingin.

"Gw disuruh pulang sama Abang gw." jawab Lexa.

"Ouhh ya udah deh nggak papa lain kali kita hang out bareng lagi ya." ucap Metricia.

"Hmm okee." riang Lexa.

Kemudian mereka memanggil pelayan untuk membayar makanan yang mereka makan tadi. Selesai semua mereka keluar restoran bersama namun Lexa berpisah saat sudah berada di depan resto tadi.

"Gw duluan ya guys, see you." ucap Lexa.

"Iya, hati-hati na." ucap Daisy dan Metricia bersamaan, sedangkan Wilona hanya Diam saja.

Lexa berjalan keluar mall menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. Setelah itu dia meninggalkan mall dan pergi menuju kearah yang menuju mansion nya.

***

Lexa sampai di depan gerbang mansion nya, salah satu penjaga yang melihat mobil sang junjungan pun segera membukanya.

"Salam nona." penjaga itu membungkukkan badannya kearah lexa.

Lexa hanya menganggukkan kepalanya dan menjalankan mobilnya kedalam garasi mobil. Sampai di depan pintu masuk, segera dia mendorongnya untuk membuka pintu itu.

"Salam nona." sambut beberapa pelayan membungkukkan badannya kearah Lexa.

Lexa tidak menanggapinya dan kembali berjalan kearah sofa dimana sudah ada ketiga Abangnya.

"Ada apa sih kalian nyuruh aku pulang kesini?." tanya Lexa setelah duduk disalah satu sofa.

"Kami sudah mendapatkan informasi bahwa paman mu saat ini akan pulang ke Indonesia, dan salah satu anaknya akan bersekolah di Kyna." ucap Rangga.

Seketika Lexa mendatarkan pandangan dan menegakkan tubuhnya setelah mendengar bahwa sang paman akan pulang ke Indonesia.

"Bagus akhirnya mereka kembali." sinis Lexa dingin.

"Tidak perlu memancingnya keluar ternyata, mereka malah masuk dengan sukarela." ucap Lexa kembali.

"Kalian urus semuanya sampai mereka kembali, aku yang akan mengurus anaknya itu." Lexa tersenyum dingin.

"Baik nona." serentak mereka menjawabnya.

"Ihh kenapa malah nona sih." cemberut Lexa.

"Kan emang bener, apa yang salah?." bingung ketiganya.

"Kan kita ngga di markas bang jangan panggil nona." memelas Lexa.

Sangat menggemaskan batin ketiganya.

"Ututu bibirnya jangan di monyongin gitu dong jelek kaya bebek." ejek Rean kepada Lexa.

Lexa yang diejek pun menangis, ketiganya langsung panik melihat Lexa yang menangis.

"Ehh kok malah nangis sih." panik Rean.

"Lo sih Re, nangis kan nih bocil." ejek Gavin.

"Hikss, hikss... bang Angga mereka ngejek Ade." adu Lexa masih dengan tangisnya kepada Rangga.

"Cup-cup udah jangan nangis nanti Abang marahin mereka berdua ya." Rangga memeluk Lexa erat.

Memang disini Rangga lah yang paling dewasa diantara keduanya (Rean dan Gavin).

Lexa yang capek menangis pun akhirnya tertidur pulas di pelukan Rangga. Rangga yang melihat Lexa tertidur segera menggendongnya dan membawanya kearah kamar tamu.

Tidak mungkin dia membawa Lexa ke kamar Lexa yang berada di lantai tiga, takutnya malah membuat Lexa bangun dari tidurnya jadi dia membawa ke salah satu kamar yang berada di lantai pertama.

Setelah itu Rangga keluar dari kamar itu dan berjalan kearah kedua temannya.

"Gimana apakah kita bilang saja ke Lexa sebenarnya dia masih memiliki seorang kakak laki-laki?." ucap Gavin.

"Huhh entahlah takutnya kalo kita memberitahukan ini sekarang itu akan membuatnya kepikiran dan membebaninya." sahut Rean.

"Benar yang dikatakan oleh Rean, dia akan memulai balas dendamnya jangan menambah berat pikirannya." timpal Rangga.

Mereka akhirnya larut dalam obrolan ringan sampai hari tak terasa sudah malam.

***

______________________________________

Jangan lupa vote dan komennya ya ✨

Terimakasih, bye-bye 👋🏻

KYLENA🦋 [SUDAH TERBIT]Onde histórias criam vida. Descubra agora