[Sequel My Lecturer Love]
❝Bahkan kamu akan tetap menjadi tokoh utama dalam cerita kehidupanku meski kamu sudah tidak ada lagi disampingku.❞
Start: 25 Agustus 2022
Finish: 8 November 2022
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Note : Author ada buat trailer cerita terbaru author loh, nanti author up di tiktok videonya. Jangan lupa dilihat ya, link nya ada di bio author.
•••
1 tahun kemudian
Becky tersenyum kecil melihat Lio tengah bermain dengan adeknya yang kini berusia satu tahun, Lio terlihat sangat menyayangi sang adek. Setiap pulang dari sekolah, Lio selalu mencari sang adek untuk menemaninya.
Becky merasa sangat bersyukur karena memiliki Lio dan Lea di hidupnya, tetapi ia lebih bersyukur lagi karena Freen selalu menyempatkan waktu untuk keluarganya meskipun wanita itu sibuk.
Pekerjaan menjadi CEO tidaklah mudah, ia sangat paham itu karena dirinya dulu juga begitu. Ia bahkan hampir menghabiskan waktunya dikantor dan keluar jika ada keperluan bisnis saja.
Lio merasakan perutnya berbunyi, ia langsung menatap mommy-nya. "Mom Lio laper." Ucap Lio dengan wajah lesunya.
"Makan dulu sana, Lea biar sama mommy." Balas Becky sambil mengelus pucuk kepala Lio.
"Kan ada mommy, nanti habis Lio makan boleh deh main lagi sama Lea." Jelas Becky dengan lembut.
"Bener ya mom!?"
"Iya sana makan dulu, minta sama bi ina di dapur." Perintah Becky yang langsung diangguki oleh Lio.
Becky tersenyum melihat putranya berjalan menuju dapur, ia kembali menatap putrinya yang tengah bermain boneka. Becky terus memandangi sang anak hingga ponselnya berbunyi dan ia langsung mengangkat panggilan dari Ruby.
"Beck aku sama Irin mau kerumahmu boleh kan?" Tanya Ruby diseberang panggilan.
"Buat apa nanya? Paling kalian sedang berada diperjalanan." Balas Becky sambil melihat putrinya.
"Tau aja si nyonya, Regan juga bilang mau bermain dengan Alea."
"Aku malas ya melihat keributan antara Lio dan Regan, lebih baik kau berikan Regan adek juga."
"Kau pikir membesarkan anak tidak butuh biaya apa!?" Omel Ruby dengan kesal.
"Kalau butuh uang bilang saja biar aku kasih nanti." Balas Becky dengan nada sombongnya.
"Sial! Tunggu saja kau, aku akan memberimu pelajaran." Geram Ruby.
Irin yang berada disamping Ruby hanya bisa menghela nafas dengan pelan, ia tau Ruby dan Becky memang sering bertengkar dari dulu tetapi mereka berdua juga saling menyayangi.
