10. R - Go Home

4.8K 486 74
                                    

Ada yang setuju gak kalau misalnya author tambah gambar gitu biar lebih mudah membayangkannya? Tolong dijawab ya biar author tidak bingung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada yang setuju gak kalau misalnya author tambah gambar gitu biar lebih mudah membayangkannya? Tolong dijawab ya biar author tidak bingung





Seharian bersama seseorang yang sangat berharga dalam hidup kita memang terasa begitu singkat, rasa rindu yang tiada ujung hanya mampu membuat air mata menetes. Baru saja rindu itu terobati, rasa rindu itu justru menumpuk kembali atau bahkan tidak akan terobati lagi.

"Daddy ikut pulang kan bersama ku dan mommy?"
Tanya seorang anak kecil yang kini tengah merengek didalam mobil kepada seorang wanita disampingnya.

Wanita itu hanya terdiam sambil tersenyum simpul, kemudian tangannya beralih mengelus puncak kepala anak itu dengan lembut.

"Dia tidak akan ikut pulang bersama kita."
Cetus Becky, ia tidak mau Lio terus - menerus menekan Seyra.

Seyra hanya terdiam kala mendengar apa yang Becky ucapkan, ntah kenapa hatinya sedikit tidak terima.

"Kenapa mom? Nanti kalo Lio kangen daddy gimana?"
Tanya Lio dengan mata yang kini sudah berkaca-kaca.

"Dia bukan dad-"

"Lio bisa sering menghubungi ku nanti melalui ponsel mu, dan mungkin aku akan berkunjung ke rumah mu."
Potong Seyra, menyela ucapan Becky.

Sedangkan Becky hanya bisa terdiam melihat Seyra memotong ucapannya, ia tengah berpikir mengapa Seyra tidak menginginkan dirinya mengatakan jika Seyra bukanlah daddynya Lio.

"Benarkah dad? Daddy janji kan?"
Tanya Lio sambil menunjukkan jari kelingkingnya, meminta Seyra untuk berjanji.

"Tentu, aku janji."
Jawab Seyra sambil mengaitkan jari kelingkingnya di jari kelingking milik Lio.

Akhirnya senyuman Lio kembali terbit, membuat Becky bernafas lega karena sejujurnya ia tak sanggup melihat Lio menangis, karena bagaimana pun hanya Lio satu-satunya orang yang bisa mengobati kerinduan dirinya pada Freen.

Tanpa mereka sadari akhirnya mobil yang mereka tumpangi kini sudah tiba dibandara membuat kesedihan Lio kembali, ia benar-benar tidak ingin jauh dari Seyra.

"Kalian hati-hati ya, terimakasih untuk kerjasamanya."
Ujar Arvin ketika sudah selesai membantu Heng mengeluarkan koper dari dalam bagasi mobil.

"Tentu, terimakasih juga ya untuk jamuan kalian."
Balas Heng sambil berjabat tangan dengan Arvin.

Pesawat mereka akan segera berangkat namun Lio masih enggan melepas pelukannya dari Seyra, hingga mau tak mau Heng terpaksa menggendongnya secara paksa dan membuat pelukan mereka terlepas.

"Kami permisi."
Ucap Becky sambil melangkah memasuki bandara dengan menyeret kopernya.

"DADDYY!"
Teriak Lio ketika tangannya sudah tidak dapat menjangkau tangan Seyra.

Retrouvailles (END)Where stories live. Discover now