25. R - Kabar Buruk

4.4K 415 32
                                    

Freen mengetuk-ngetuk kan jarinya disamping sebuah laptopnya, ia melirik Dylan yang sedang duduk disofa dan sibuk berkutat dengan laptopnya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Freen mengetuk-ngetuk kan jarinya disamping sebuah laptopnya, ia melirik Dylan yang sedang duduk disofa dan sibuk berkutat dengan laptopnya sendiri. Freen menyuruh pria tersebut untuk mencari tau latar belakang seorang Erlano Maven.

Freen benar-benar tidak bisa merasakan tenang, beruntung sekarang ia sedang tidak memiliki jadwal meeting. Hingga tiba-tiba ponselnya bergetar dan Freen melihat nama Erick tertera dilayar ponselnya, ia mengangkat dan menunggu pria tersebut berbicara.

"Bos gawat!"
Ucap Erick dengan cepat.

"Ada apa?"
Tanya Freen sambil melihat Dylan.

"Istri bos masuk rumah sakit dan sekarang keadaannya sangat kritis." Jelas Erick.

Freen langsung berdiri dari duduknya dengan cepat ketika mendengar ucapan dari anak buahnya, jantungnya seperti berhenti berdetak secara tiba-tiba. Sedangkan Dylan menatap Freen dengan bingung karena bosnya berdiri dengan cepat.

"Di-dimana dia sekarang?"
Freen bertanya dengan terbata-bata.

Setelah mendengarkan nama rumah sakit yang disebut oleh Erick, Freen langsung memutuskan teleponnya dengan tiba-tiba dan melangkahkan kakinya keluar dengan langkah terburu-buru. Dylan yang melihatnya langsung menutup laptopnya dan menyusul Freen, karena ia khawatir dengan keadaan bosnya.

Ketika melihat mobilnya Freen langsung masuk begitu saja, ia melirik Dylan yang ikut masuk dikursi penumpang sebelahnya. Tanpa mengatakan apapun Freen menyalakan mobilnya dan mengemudikan mobil tersebut dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Kita bisa celaka Freen!"
Geram Dylan karena tindakan bodoh bosnya.

Freen seakan tuli dan tidak memperdulikan ucapan dari pria yang berada disampingnya, ia fokus mengemudikan mobilnya dan menyelip beberapa mobil yang berada didepannya dengan lihai. Hingga mobil yang Freen kendarai berhenti didepan sebuah rumah sakit yang besar, Freen langsung keluar dari mobilnya dan masuk kedalam.

Dylan yang tidak tau apa-apa itu juga ikut keluar dan menyusul Freen, ia penasaran kenapa daritadi bosnya tersebut hanya diam namun dengan wajah yang terlihat sangat cemas.

Freen melangkahkan kakinya dengan buru-buru menuju ruangan UGD, ia melihat putranya yang sedang duduk disamping Jean. Dengan cepat Freen menghampiri mereka berdua dan melihat jika anaknya tersebut terus menangis meski tanpa suara.

Freen duduk disamping Lio dan membawa sang anak kedalam pelukannya, sedangkan Jean hanya diam karena ia membiarkan Freen menenangkan anaknya terlebih dahulu. Lio menangis dan menceritakan semua yang ia lihat tadi, Freen yang mendengarnya berusaha terlihat biasa saja agar sang anak tidak khawatir.

Setelah beberapa menit akhirnya Lio berhenti menangis, Freen meminta Erick untuk menemani Lio berjalan-jalan keluar karena ia harus berbicara serius dengan Jean. Erick yang baru kembali dari kamar mandi itu langsung mengangguk dan menggandeng tangan Lio menuju ke taman belakang rumah sakit.

Retrouvailles (END)Where stories live. Discover now