BAB XVIII | DINNER

83 5 1
                                    


Kushina berputar di depan kaca panjangnya sekali lagi. Ini sudah ketiga—tidak, empat kali. Sudah keempat kalinya ia berputar di depan cermin untuk memastikan penampilannya.

Lima belas menit lagi Minato akan menjemputnya. Tadi siang Minato berjanji akan menjemputnya pukul 7.30 malam. Dan sekarang jarum jam sudah menunjukkan pukul 7.15 malam. Kushina sudah siap dengan pakaian dan riasan ringan yang membuat wajahnya tampak menawan. Dengan rambut terurai dan membuatnya sedikit bergelombang. Lalu gaun hijau tua dengan panjang sedang serta sabuk berwarna violet yang melekat indah di pinggang rampingnya membuat pesona Kushina semakin terpancar jelas.

 Lalu gaun hijau tua dengan panjang sedang serta sabuk berwarna violet yang melekat indah di pinggang rampingnya membuat pesona Kushina semakin terpancar jelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kushina tahu penampilannya sekarang membuatnya puas. Namun tidak dengan rasa gugupnya. Ia sangat gugup. Sudah lama ia tak pernah tampil seperti ini untuk seseorang, terlebih untuk makan malam di rumah Minato. Bersama Minato pula!

Apakah pria itu akan menyukai penampilannya? Dulu ia tak pernah berpikir untuk berdandan cantik dan sekeras ini karena ia tak terlalu memerhatikan penampilan dulu.

Sekali lagi Kushina bercermin dan merapikan rambut merahnya sedikit.

Ia menarik napas panjang, "Sepertinya sudah cukup," ucapnya pada diri sendiri.

Lalu ponsel yang ia letakkan di atas ranjang berdering tanda panggilan masuk. Kushina melihat jam sekilas. Sudah pukul 7.30 dan sepertinya ia bisa menduga siapa yang menelponnya.

Kushina meraih ponselnya dan melihat tampilan layar yang menunjukkan nama pria yang berjanji akan menjemputnya itu. Jantungnya berdegub lebih cepat. Ia pun menjawab panggilan Minato sambil berjalan menuju jendela yang sengaja ia buka lebar agar ia bisa melihat keadaan luar. Benar saja, ia melihat Minato sedang bersandar di samping pintu kemudi dengan ponsel di telinganya.

"Sudah siap?"

Kushina menggigit bawah bibirnya gugup sebelum menjawab, "Iya. Aku akan segera turun."

"Bagus. Aku sudah di depan dan sebaiknya tidak terlalu lama karena ibuku sudah menunggu. Ia tidak sabar."

Kushina tertawa kecil. "Tentu."

Setelah memutus panggilan, Kushina segera berjalan dan meraih tas tangan tanpa tali berwarna senada dengan gaunnya lalu mengecek penampilan sekali lagi dengan cepat.

"Baiklah, ayo!" ucapnya dengan langkah cepat turun ke lantai bawah lalu mengunci pintu sebelum bertemu dengan pria yang membuat hatinya tak karuan.

Kushina berjalan sedikit menunduk dan mencuri pandang sekilas pada Minato yang berdiri tak jauh dari rumahnya. Kushina sangat gugup dan malu! Ia sudah lama tidak keluar bersama Minato dengan pakaian seperti ini.

Kushina tahu dandanannya tidak buruk. Tapi ia gugup—sangat! Ia berharap segera pergi, makan malam lalu pulang dan tidur. Ia tak menyangka jika bersama pria ini akan membuatnya seperti ini.

RED [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now