Oh! BAD -13

9.9K 664 6
                                    

Kelima anggota band sekolah berada di atas panggung, Devan dan timnya itu tengah cek sound sebelum pertunjukan mereka akan menjadi pembuka acara sekolah yang diadakan setahun sekali itu.

Band yang terbentuk oleh lima orang pemuda tampan ini diberi nama S.Y.N.O.N.1.M. Kelimanya yang memilih nama resmi band mereka itu.

S.Y.N.O.N.1.M atau synonim berarti adalah sebuah persamaan kata. Ini berarti bahwa setiap anggota meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka akan tetap menemukan persamaan kata tersebut.

Band ini baru saja diumumkan beberapa hari yang lalu, tapi sepertinya mereka sudah memiliki banyak penggemar.

Memangnya siapa yang akan menolak pesona blesteran Inggris dari Robert? Pria itu dari awal menjadi siswa baru sudah sangat terkenal dengan visual blesteran-nya itu. Sebenarnya banyak siswa blesteran di sekolah ini, tapi entah kenapa pesona Robert yang paling pekat. Ditambah pria itu pintar bermain gitar dan memiliki suara setenang air mengalir.

Devan? Semua orang tentu mengenal Ketua Umum MPK SMA 01 Manuska ini. Kalau bisa dideskripsikan, Devan sangat tampan dan seperti sangat mustahil Arily bisa membuat pemuda itu jatuh begitu dalam menaruh hatinya pada gadis itu. Tinggi, putih, mata yang besar terkesan sayu, bibir yang tebal, tubuh tegap dan jangan lupa wibawanya. Tidak, jangan bayangkan Bright Vachirawit aktor Thailand kekasih dari Win Metawin itu, ya ... meskipun kedua-duanya sama-sama terasa sulit untuk digapai.

Lalu ada Anva, Fayyadh dan Kalan. Mereka adalah anak klub seni paling menonjol di antara yang lainnya. Setiap dari mereka memiliki penggemarnya masing-masing.

Mereka berlima akan membawakan tiga lagu, dua diantaranya adalah lagu milik band yang telah terkenal sedangkan satu lagi adalah lagu ciptaan Kalan yang memang awalnya ditujukan sebagai lagu debut mereka. Hanya saja, waktu yang terlalu cepat tidak memberikan mereka waktu untuk rekaman.

★★★


Pukul sepuluh beberapa siswa sudah mulai berdatangan, kursi-kursi tersusun rapih di lapangan yang semula sepi dan hanya dihuni oleh beberapa anggota MPK-OSIS yang masih bekerja itu berangsur-angsur terisi oleh para siswa.

Dari wajah mereka, bisa dilihat semangat yang sangat membara karena memang selain acara dari MPK-OSIS, diadakan juga lomba-lomba yang identik dengan tujuh belasan. Setiap kelas telah menunjuk perwpakilan kelasnya, dan pasti mereka yang paling bersemangat.

Selain kegiatan inti, juga terdapat bazaar yang diadakan oleh kelas dua belas. Bisa dilihat sudah mulai berdiri stan-stan yang menjual berbagai macam makanan dan souvernir.

Di sana, di bangku paling depan, Arily duduk dengan tenang bersama Mita di sampingnya. Sebenarnya tidak ada larangan untuk mengajak orang luar ke acara ini, jadi Arily mengajak Mita yang memang tidak memiliki kegiatan di sekolahnya. Arily juga telah meminta izin kepada Devan dan pemuda itu hanya mengiyakan.

"Ri, bisa pegang almet gue gak sebentar?"

Arily dan Mita menoleh ke samping di mana Zaki berdiri dengan pakaian olahraga penuh dengan peluh, tangannya menyodorkan almamater dongkernya yang diterima dengan baik oleh Arily.

"Emangnya Lo mau kemana Kak?" tanya Arily.

"Pulang, mandi bentar. Lengket banget badan gue, lelah habis nemenin tim PBB," jawab Zaki yang hanya diangguki saja oleh Arily.

Sebelum pergi, Zaki sempat bertemu pandang dengan Mita sebelum Mita lebih dahulu memutuskan kontak mereka.

"Nih pegang almet-nya Kak Zaki, Ta, gue udah pegang almet-nya Kak Devan." Arily memberikan almamater Zaki kepada Mita, karena memang kondisinya yang sudah keteteran dengan almamater milik Devan juga makanan yang tadi ia beli di salah satu stan.

"Nggak, 'kan yang dititipin tadi lo, kenapa jadi gue?" Mita menolak membuat Arily mendengus.

"Aelah, gitu banget Lo sama mantan," sindir Arily membuat Mita memukul pelan lengan gadis itu.

Ada yang terpikirkan? Mita adalah mantan kekasih dari Zaki. Hubungan mereka tidak berjalan lama, hanya tiga bulan dan akhirnya mereka berakhir. Tidak terlalu jelas bagi Arily kenapa mereka putus, tapi setelah itu, kentara sekali Mita sangat menghindari Zaki dan terkesan canggung jika berada dekat dengannya.

Mungkin banyak orang yang mengatakan bahwa Mita berada di sekolah yang berbeda dengan sahabatnya itu karena ibu Mita mengajar di sana, tapi Arily tau, selain hal itu, Mita juga ingin menghindari Zaki.

Arily meletakkan almamater milik Zaki di pangkuan Mita, ia benar-benar keteteran. Karena bukan hanya almamater Devan saja yang ia bawa, hampir seluruh barang pria itu ada di pangkuannya sekarang. Mita mau tak mau menerima almamater tersebut, kini perhatian mereka kembali terfokus pada S.Y.N.O.N.I.M yang tengah bersiap-siap untuk tampil membuka acara hari ini.

Seseorang tiba-tiba saja duduk di sampingnya membuat Arily menoleh.

"Meka?"

"Boleh duduk di sini gak Kak? Gak ada orang yang gue kenal di sini," ucap kekasih dari Gabriel itu yang diangguki oleh Arily.

"Siapa?" tanya Mita.

"Ceweknya Kak Gabriel." Mita hanya mengangguk mendengar jawaban dari Arily.

"Temen kelas Lo mana? Terus yang pendek itu, siapa namanya? Si Pendek? Kemana?" tanya Arily.

"Temen kelas gue kekeuh mau liatin pawai, dan yang ikut pawai itu Si Pendek, kata mereka mau nyemangatin Si Pendek, kalo pingsan 'kan berabe," jawab Meka.

"Lo gak ikut?"

"Tadi sempet ke sana, tapi Kak Gabriel nyuruh ke sini," jawab Meka yang diangguki oleh Arily.

Sebenarnya Arily dan Meka tidak dekat, mereka bahkan tidak pernah berbicara. Hal yang membuat mereka mengenal satu sama lain adalah peristiwa salah orang waktu itu, dan juga kekasih mereka berteman. Ya ... Arily tidak berminat berteman dengan adik kelas, meskipun ia akui Meka bukan tipe adik kelas yang dibencinya.

Atensi semua orang di sana tiba-tiba teralihkan oleh bunyi microfon dari panggung. Semua orang berteriak heboh ketika tau Robert telah berdiri di sana seraya tersenyum kepada semua orang.

"WOAA ITU KEMBARAN GUE ITU! ROBERT!" teriakan Sammy terdengar menggelegar.

Seseorang di sampingnya mendorong kepalanya pelan. "Sammy, bapak Lo orang Jerman."

Sammy hanya terkekeh kecil. Meskipun sama-sama blesteran, Sammy berdarah campuran Jerman dari sang ayah, sedangkan Robert berdarah campuran Inggris dari sang Ibu. Memang sering Sammy mengaku sebagai kembaran dari Robert. Tapi ya, yang namanya gadis seperti Sammy, orang-orang sudah tahu bahwa ia bercanda.

"Hmm hai semuanya, selamat pagi menjelang siang." Sapaan dari Robert benar-benar seperti penyemangat, terbukti semua gadis itu membalas sapaan dari Robert.

"Ini pertama kalinya kita tampil di sini, perdana. Terimakasih sebelumnya karena udah mempercayakan kita, dan maaf kalo ngecewain kalian kalo yang berdiri di sini nyapa kalian bukan Gabriel, kalian tau sendiri Waketos kita itu Bucin tingkat dewa." Robert mengakhiri ucapannya dengan tertawa pelan.

"YANG DI BELAKANG LO JUGA BUCIN BANGET ROBERT!" Lagi-lagi Sammy berteriak dan mampu membuat orang-orang di sana terkekeh.

"Yang di belakang jangan tanya, kebucinan-nya udah di another level," jawab Robert ketika tahu jokes Sammy mengarah kepada Devan.

"Hari ini, sebagai perdananya S.Y.N.O.N
I.M tampil, kita mau bawain lagu yang ditulis langsung oleh salah satu member kita, tepuk tangan yang meriah untuk Kalan!"

Sesuai arahan Robert, semua orang bertepuk tangan.

"Sebuah lagu untuk kalian yang sedang jatuh cinta, lagi, dan lagi, setiap detik, setiap napasnya. Judul lagu ini, 'Lagi.'"

Revisi, 5 Februari 2023.
With, Blue Bird by Ikimonogakari

Oh! BAD!Where stories live. Discover now