⸙33 . Kamu Satu-satunya

652 127 10
                                    

⸙33》 biarkan hati ku tumbuh sebab kamu, mana tau kita bisa bersama berapa lama. Yang harus kamu tau cinta sejati itu tumbuh sekali seumur hidup ✎... ΉΣƧΛ 1975

➳〔 Yogyakarta 1986 - 〕࿐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➳〔 Yogyakarta 1986 - 〕࿐

Hari-hari terus berlalu, gadis itu terus menjaga Hesa dengan baik. Hubungan mereka pun semakin erat, ada pada suatu sore keduanya duduk di taman rumah sakit, sekedar untuk menghirup udara dan melihat langit sore yang indah.

Hesa, si pemuda itu bertanya pada gadisnya, "kamu belum memberi tahu ku siapa yang menjadi dalang dari semua ini?" Tatapan pemuda itu nampak begitu serius.

Gadis itu masih diam tanpa sebab, seperti banyak keraguan dalam hatinya, "jawab lah aku dengan jujur, nona. Tidak kah kau tega membuat ku kebingungan begini?" Jelasnya, menuntut sebuah fakta.

"Berjanji lah pada ku, kau tidak akan marah" Mata gadis itu menyorot Hesa dengan tatapan berharap.

Itu membuat tanda tanya besar dibenak Hesa, "marah?, kamu meminta ku untuk tidak marah?... Bagaiamana bisa aku tidak marah saat mereka memperlakukan dirimu begitu buruk?" Pertanyaan itu membuat Karina bungkam sesaat.

"Aku mohon, mas" Itu membuat Hesa menghala nafas berat.

"Iya, aku tidak akan marah pada mu"

"Bukan pada ku..."

"Lalu?"

"Pada Restu dan tuan Wiarjuna" sebelah alis pemuda itu terangkat, apa keterlibatan dua orang ini?.

"Jadi mereka dalangnya?..." Gadis itu mengangguk pelan, Hesa mengepalkan tangannya, raut wajahnya tiba-tiba saja menyeramkan. Sudah pasti pemuda itu naik pitam.

Dia hendak berdiri dari duduknya, namun gadis itu menahan pergelangan tangannya, "kamu sudah berjanji pada ku untuk tidak marah, mas" Pemuda itu menoleh menatap nya.

"Kenapa kamu membuat perjanjian yang merugikan?... Dengarkan aku, nona. Mereka sudah jahat pada mu, setidaknya kurungan penjara pantas mereka dapatkan"

"Tolong dengarkan penjelasanku dulu" Nada bicaranya begitu halus, Hesa jadi tidak tegahan. Dia buru-buru menetralkan emosinya.

Lalu kembali duduk, "katakan pada ku"

"Tuan Wiarjuna, menaruh dendam pada ayah sebab telah membatalkan perjodohan antara aku dan Jaka. Lalu beliau menyuruh Restu, sebab tidak mau terlibat secara langsung dalam rencana itu. Restu diancam, jika dia tidak mau melakukannya maka keluarganya yang ada di Kalimantan akan dalam bahaya. Tuan Wiarjuna juga meminta Restu untuk menculiku lalu menodai diri ku, agar ayah tidak bisa membanggakan ku sebagai putri nya lagi"

Penjelasan itu membuat Hesa cukup terkejut, amarah nya tentu saja semakin menjadi-jadi. Tapi, dia tahan hanya demi Karina. "Lantas sudah tau begitu, kenapa kamu seolah memaafkan mereka?"

HESA 1975 | Lee Heeseung ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang