⸙31 . Benang dalam Hubungan

608 129 18
                                    

⸙31》 selain suka menaruh rasa curiga, wanita juga punya insting yang kuat ✎... ΉΣƧΛ 1975

➳〔 Yogyakarta 1986 - 〕࿐

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

➳〔 Yogyakarta 1986 - 〕࿐

Perjalanan yang cukup jauh itu, kini sudah separuh ditempuh oleh Restu juga Karina. Gadis itu bahkan tak sabar ingin berjumpa kembali dengan kekasih pujaan nya, sedangkan disisi lain Restu justru takut. Takut bila Hesa dan Jaka marah padanya dan tak mau memaafkan kesalahan nya ini.

Terlebih lagi tubuh Karina bayak luka serta lebam, dia berfikir bahwa setelah ini tubuhnya lah yang akan tersayat-sayat.

"Restu" Karina memanggilnya.

Pemuda itu menoleh dan menatap sejenak gadis yang ada di sebelahnya. "Ada apa nona?"

"Bisakah kau telepon mas Hesa, entah kenapa perasaan ku tidak enak. Beri tahu dia bahwa aku baik-baik saja"

Hatinya mendadak gunda, entah oleh sebab apa.

"Maafkan aku, nona. Tapi, baterai ponsel ku habis" Mendengar itu membuat Karina kecewa.

"... Bersabarlah nona, sebentar lagi kita akan sampai" Dan gadis itu hanya bisa mengangguk.

Disepanjang jalan itu perasaan Karina makin campur aduk, ulu hatinya terasa dipompa kuat, sangat nyeri. Dia semakin gelisah.

"Restu, bisa kau lajukan mobil lebih cepat?"

"Baik nona"

Kecepatan pun meningkat, Karina tidak merasa takut sedikit pun meski mobil itu melaju dengan cepat. Satu yang kini ada dalam benaknya adalah Hesa, dimana pemuda itu sekarang?

Saat ini mereka melewati jalan menurun, dari atas netra Karina mengernyit tajam kearah bawah, dia melihat sebuah motor terlungkup ditanah. Melihatnya membuatnya menaruh rasa curiga.

"Apa kamu lihat itu Restu?, ada motor dibawah sana" Kerina menunjuk kebawah saat kini kendaraan mereka melaju lamban menuruni perbukitan.

"Iya, tapi kenapa posisinya roboh begitu?, siapa pemiliknya?" Jarak mereka masih cukup jauh dari motor itu, membuat Restu tidak tau pasti jenis motor apa itu.

"Kita harus berhenti disana Restu, takutnya ada orang yang celaka"

"Tapi, kita kan mau cepat-cepat pulang, nona"

"Behenti sebentar, bagaimana kalau ada orang yang sedang butuh bantuan"

"Baiklah" Mereka semakin dekat pada motor itu, dapat dilihat bahwa motor itu baik-baik saja hanya keadaan nya yang roboh.

Keduanya pun turun dari mobil, betapa terkejutnya mereka saat mendapati darah segar berlinang didekat motor itu, apa baru saja terjadi pembunuhan?...

Karina berlari cepat melihat dengan jelas jenis motor apa itu, bentuk dan warnanya tidak asing dimata. Gadis itu spontan menutup mulutnya ketakutan, dia terjatuh ketanah. Restu sadar apa yang kini tengah gadis itu pikirkan.

HESA 1975 | Lee Heeseung ☑️Where stories live. Discover now