⸙24 . Keputusan Sebenarnya diMulai

546 163 29
                                    

⸙24》Seperti saat kamu tersesat kamu bisa bertanya, begitu pula saat terjebak dalam dilema yakin lah pasti ada jalan keluarnya ✎... ΉΣƧΛ 1975

➳〔 Yogyakarta 1985 - 〕࿐

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

➳〔 Yogyakarta 1985 - 〕࿐

"Maafkan aku, nona. Tapi, hubungan kita harus usai"

Bak disambar petir hati kecil sang nona teriris, satu-satunya pemuda yang membuat ia kuat dan bertahan hingga saat ini hanya Hesa. Namun, kini pemuda itu datang padanya untuk menyudahi segalanya, apakah saat ini kenangan mereka sudah tak ada harganya?, kemana perginya Hesa si pemuda yang pantang menyerah itu? dan diletakan dimana kah janji dulu yang sempat ia eluh?... Karina benar-benar kecewa.

"Tidak!, mas Hesa gak bisa menyudahi semuanya begitu saja!!. Mas Hesa sendiri tau kan, kalau Karina tidak bahagia bersama Jaka. Mau dalam keadaan apa pun Karina gak mau kehilangan mas Hesa!" gadis itu mangis seraya menggenggam kian erat kedua telapak tangan Hesa, berharap pemuda itu tau bahwa perpisahan ini mimpi buruk baginya.

Melihatnya membuat kantung mata Hesa kian berat, air matanya meronta-ronta tuk keluar. Namun, dia harus kuat. Hesa harus rela melepas Karina saat ini juga agar benih cinta mereka tidak tumbuh makin besar.

"Aku harap kamu mengerti, nona. Tolong relakan semuanya, lupakan bahwa kita pernah mengenal" Hesa melerai genggaman tangan Karina dengan cara kelembutannya, gadis itu menggeleng kuat tak mau pisah begitu saja.

Saat hendak Hesa undur diri dari sana Karina kembali berlari kearahnya, memeluk Hesa kian erat dari belakang. Punggung kokohnya kini banjir air mata, gadis itu tak juga berhenti menangis. Diam-diam pemuda itu juga ikut menangis, air mata mengalir hingga tengkuk leher dan kedua bola mata pun ikut memerah. Kenapa perpisahan tidak bisa semudah pertemuan?, pikir Hesa. Dia ingin sekali berbalik dan menarik gadis itu dalam dekapnya, tapi dia juga ingat bagaimana tujuannya datang kesini tadi.

"Lepaskan saya, nona" ujarnya dengan nada bergetar.

"Mau sekeras apa pun kamu berujar, aku tidak akan melepasnya" gadis yang keras kepala, bukannya melerai pelukkan tapi dia justru semakin membuatnya kian erat.

"Kenapa sulit sekali bagi nona untuk mengerti?, tolong biarkan aku pergi"

"Aku tidak bisa mengerti apa pun, mas Hesa. Yang ku tau hanya aku yang mencintai mu"

Berdebat dengan Karina adalah hal yang percuma, Jadi, Hesa melepas paksa pelukan itu, Dirinya berlari cepat kian menjauh. Tak peduli sebrapa banyak Karina memanggilnya, dia akan tetap melangkah sejauh yang ia bisa.

"Mas Hesa!!"

Karina lunglai kebawah sebab kedua kakinya kian lemas, memanggil tak didengar, berlari pun ia tak sanggup. Jadi, sudah lah hanya air mata yang dapat menjelaskan seberapa hancurnya dia. Seperkian detik berlalu Jaka datang dengan tergesah-gesah...

"Maaf nona, jadi lama menunggunya. Tadi ada yang telpon saya..." perkataan Jaka berhenti saat ia mendapati Karina mengelus kedua pipinya yang sudah memerah.

HESA 1975 | Lee Heeseung ☑️Where stories live. Discover now