YOU KNOW ? THIS HURTS ! { BoBoiBoy Fanfiction }

LOVE IS GONE [Fem!! Taufan]

               • LOVE IS GONE •
                 [Fem!! Taufan]

Uhuyyy~~ Haii Haii Haii readers semuanya~~!!

Aii come back lagi nihh setelah sebulan ngilang tanpa kabar ^_^

Bagi readers yang selalu setia nungguin Ai balek ke dunia oren ini, ada ucapan dari All Elemental untuk kalian~~

All Elemental be like : "THANKS YAA SEMUANYAA UDAH MAU TUNGGUIN AUTHOR KITA YANG SATU INI COME BACK, SALUT DEH AMA KALIANN!!"

Author be like : "YA JANGAN TREAK² NAPA?!"

Gempa : "Sorry thor kita cuma gasabar dapet gaji lagi awokawok"

Author : "Dih, sorry ya Gem, joob lu belum ada, yang ini buat Taufan sama Hali dulu" *tertawa tanpa dosa*

Gempa : "APA?!" *pingsan dan digotong elemen lain ke sungaii*

Dahlah, gajelas malahan -_-

Okee, tanpa berlama-lama lagi yok langsung aja kita putar kisahnya~~

   ~ So, Happy Reading Readers ~
 
                             •
                             •
                             •
                             •
                             •
                             •
                             •

"I'm Sorry, Don't Leave Me...
I Want You Here With Me...
I Need You By My Side..."

- Halilintar Thunderstrom -

"I Know That Your Love Is Gone....
I Can't Breathe, I'm So Weak...
So Don't Tell Me That Your Love Is Gone..."

- Taufan Cyclone -

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kau mau pergi kemana Taufan?!..."

"Kumohon kembalilah Taufan!! Aku minta maaf!!!"

"Taufan, tunggu aku!!... Kita bisa bicarakan ini baik-baik!!"

"TAUFANNNNNN!!!..."

"Ma-af..."

                       =======

Malam itu, hujan tampak turun dengan derasnya. Dan dari kejauhan, samar terlihat sesosok perempuan dengan tubuh rampingnya dan blouse biru yang melekat di tubuhnya tengah mengenggam sebuah payung berwarna senada di tangan kanannya. Sedangkan sebelah tangannya yang lain, tergenggam sebuah amplop berwarna coklat dengan logo rumah sakit setempat. Ia nekat menerobos hujan seperti ini hanya karena ingin segera pulang ke rumah dan mengistirahatkan tubuhnya yang semakin hari kian terlihat semakin kurus dan pucat.

Sosok perempuan itu, yang kerap di panggil dengan nama Taufan, baru saja menyelesaikan urusannya di rumah sakit. Ia tau kali ini ia akan membawakan kabar buruk. Entahlah, apakah ia harus menceritakan ini pada Halilintar, suaminya atau tidak.

Namun, mengingat selama ini ia terus saja berbohong, Taufan jadi tak tega bila harus mengatakan hal yang sebenarnya pada Halilintar sebelum ia benar-benar pergi dari dunia ini.

Padahal Taufan sangat berharap sekali bisa terbebas dan sembuh dari penyakitnya, mengingat ia yang juga memiliki seorang anak lelaki yang masih berusia 3 tahun. Namun vonis dari dokter membuatnya sadar, bahwa terus-menerus berharap tak akan pernah bisa merubah segalanya yang telah terjadi.