1. Evacuated

25 14 3
                                    

"Dipindahkan bukan berarti tidak sayang, melainkan sebagai pelajaran dan pengalaman supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi"

♡♡♡

"Hey welcome back to me" ucap Malta pada rumah lamanya yang ada di Soft Maya Cibinyu.

Dia kembali untuk melanjutkan tingkat SMA nya disini. Atas suruhan orang tuanya dia pindah lingkungan disini. Berharap dia tidak berulah lagi seperti Sma lamanya.

Malta Silva Ayren. Salah watu gadis yang dulunya menetap di Kota Jakarta kini harus diungsikan di Soft Maya Cibinyu hanya karena ulahnya di sekolah lamanya yang ada di Jakarta pusat.

Dia buka asal cewek yang dengan lugunya bermain dengan temannya. Dia adalah cewek ambisius dan sedikit manja. Apapun yang dia mau harus terpenuhi. Bila tidak? Dia akan melakukannya sendiri.

Berjuta rahasia ada dibalik gadis ini. Kisah abu abunya akan berlanjut di sekolah barunya. Yakni SMA Soft Maya.

Unik, tapi terkesan. Lokasinya yang strategis dan bangunannya yang unik. Cukup besar dan mewah sekolah ini. Hanya beberapa yang minat masuk sekolah ini karena dengan letaknya yang strategis, sulit dijangkau orang kota.

Mungkin, kebanyakan yang sekolah disana adalah para penduduk sekitar sekolah itu juga.

Malta benar-benar seperti sudah diasingkan bokapnya ke tempat yang seperti ini.

Dengan raut terpaksa dia pun memasuki rumah lamanya. Rumah yang pernah ia tinggali dari bayi - usia 5 tahun.

"Untuk melanjutkan masa masa SMA, kamu tinggal disini. Karena pekerjaan, papa tidak bisa tinggal disini juga menemani kamu. Seperti biasa, kamu bisa mandiri. Semuanya sudah tersedia. Dan bila butuh apa-apa, tinggal panggil Bi Sarah. Bi Sarah juga tidak stay ada di rumah karena papa tau kamu orangnya malas kalau ketemu orang. Jadi papa sudah atur dengan kehidupan kamu sebelumnya. Semuanya masih sama, hanya saja lokasi yang berbeda. Mulai besok kamu bisa masuk sekolah. Awasss kalauuu kamu berulah lagi di sekolah baru. Bisa-bisaa kamu papa ungsi in sekalian ke Afrika!" Ancam Fardan, selaku bokapnya Malta

"Iyaa pah, ga akan Malta ulang" jawab Malta sangat malas

"Yaudah, udah malam, kamu tidur besok sekolah." Tegas Fardan
Malta masuk ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya. Lalu Fardan kembali pada kegiatannya yaitu bekerja. Dia meninggalkan rumah itu.

Malta benar-benar bingung dengan lokasi tempat daerah ini. Sungguh sangat straregis apalagi ini kawasan kabupaten. Yang jauh dari kota.

Dia membuka goggle map dan hendak mempelajarinya. Namun, bukan ahlinya wanita membaca map. Dia lelah, dia menghentakkan ponselnya ke kamar dan ia pun terlelap untuk tidur.

♡♡♡

Pagi harinya, Malta bangun. Setelah dia sarapan dia langsung mandi dan bergegas untuk berangkat ke sekolah.
Malta diantar oleh pak Jamal hingga sampai ke sekolah.

Sesampainya ia berada di SMA Soft Maya, ia melangkah masuk ke dalamnya.

Langkah ia mulai berjalan. Beberapa anak mulai melihati kearahnya karena ya memang Malta cantik.


Vibes bawaaannya saat jalan sungguh layaknya princess mahkota.
Dia mencari ruang guru dan akhirnya ketemu juga ruangannya.

♡♡♡

Kelas XI IPA 1 masih sangat random. Murid muridnya random semua. Ada yang si paling suka tidur, sipaling suka tiktokan, si paling wattpad, si paling mabar, si paling nggibah dan lain lain.

Kedatangan Malta membuat semuanya terdiam dan fokus ke depan.

"Baik anak-anak, sekarang kita kedatangan murid pindahan dari Kota. Silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap Bu Angel

Malta mengangguk. Lalu dia melangkah sedikit dan memasang senyum paling manisnya.

"Hai gais, kenalin nama gue Malta Silva Ayren. Panggil aja Malta. Gue pindahan dari Jakarta. Semoga kita bisa berteman." Ucap Malta singkat memperkenalkan dirinya

"Baik Malta, silahkan duduk" ucap Bu Angel

Malta pun berjalan menghampiri bangku kosong yang ada di samping Meza.

"Hai" sapa Malta

Meza hanya tersenyum lugu. Dia sangat lugu dan terlihat cupu.
Malta menghela nafasnya. Dia sepertinya harus betah bertahan di kawasan yang sangat cupu ini baginya.

Dia banyak menghela nafas karena banyak keluhan yang ada didalam hatinya. Kesal. Pasti.

Pelajaran berlanjut setelahnya. Suasana kelas ini sungguh sangat monoton baginya. Terlihat tidak semewah dan tidak seseru kelasnya yang dulu.

Semua juga kebanyakan pada menyendiri.

♡♡♡

Bel istirahat berbunyi. Malta yang tadinya terus berdiam kini membuka suaranya juga. Dia menyenggol bahu Meza yang ada disampingnya dengan ponselnya.

"Ketik nomer lo" ucap Malta dengan sikap agak sedikit sewot meskipun aslinya tidak seperti itu.

Setelah Meza mengetikan nama dan nomernya. Lalu Malta mengsavenya.

"Udah gue Tc, save ya gue Malta. Jangan lupa masukin grup kelas juga" ucap Malta

Meza mengangguk.

"Meza. Nama yang unik. Tapi nama dan wajah tidak sesuai." Sinis Malta
Meza merasa tersinggung. Dia tahu dia memang cupu. Tapi tidak diblak blak in seperti itu juga.

Meza menimpali dengan senyuman datar. Dia berdiri hendak pergi ke kantin.

"Woy santaii! Gue emang aslinya kayak gini. Tapi kalo udah kenal gue, gue aslinya baik kok. Oke brother?"
Meza berbalik menghadapnya.

"Mau pesen apa? Mau gue pesenin apa?" Tanya Meza

"Kok kesannya gue nyuruh lo ya? Hello men! Santaii! Gue ga sejahat itu kali! Udah yuk ah! Ke kantin. Capcuz!" Ucap Malta langsung menggandeng tangan Meza hingga membuat Meza ternganga.

Baru kali ini dia digandeng seperti ini.


♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

SAHTA GATE Lovers!💗

Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Looks normal but terrible 🐾🌹


SAHTA GATEWhere stories live. Discover now