Chapter 17 [De javu]

40 21 105
                                    

Hai Readers!!

Gimana Kabar kalian? Semoga selalu baik-baik aja ya^^

DISCLIMER!

CARI PEGANGAN SEKUAT MUNGKIN! KARENA PART INI BISA BUAT KALIAN MLEYOT DAN DEBARAN JANTUNG MENINGKAT DARI BIASA-NYA!

ARE YOU READY?

SEBELUM ITU, VOTE DULU DEH. AUTHOR LIAT BANYAK YANG BACA NIH TANPA KLIK TOMBOL VOTE. YANG MASIH GA TAU TOMBOL VOTE DIMANA, NIH AUTHOR KASIH TAU ADA DI POJOK KIRI BAWAH DI AKHIR CERITA YANG GAMBAR BINTANG

JANGAN GAMBAR HATI, GADA SOALNYA. MWEHEHE :"

HAPPY READING!

-

Ruangan meeting, pukul 11:30 a.m

"Jadi dengan begitu, pangsa pasar kita akan lebih luas. Mungkin saat ini kami hanya menguasai beberapa pangsa pasar di beberapa wilayah Asia Tenggara saja seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapore. Tapi apabila perusahaan kita merger Ibu Nara, saya yakin kita bisa merebut seluruh pangsa pasar yang ada. Bagaimana ?" Jelas Ronald meyakinkan di akhir sesi presentasi-nya.

Nara hanya merespon dengan tatapan kosong ke-arah depan tanpa adanya jawaban.

Jujur saja, dari semenjak di mulai-nya meeting, hanya wajah Arland yang menghiasi benak dan pikiran-nya.

Sebenar-nya sebelum meeting pun, Nara telah membaca ke-seluruhan proposal bisnis yang diajukan sekretaris Ronald beberapa hari lalu. Ia sudah paham akan alur bisnis yang ingin dijalankan oleh perusahaan Ronald dengan perusahaan-nya. Maka dari itu, di meeting kali ini, Nara tidak seketat biasa-nya. Dan juga, perusahan Ronald merupakan salah satu klien besar yang menduduki peringkat 4 dalam pangsa pasar, setelah perusahaan milik-nya.

"Ibu," Bisik Reina pada telinga Nara.

"Ya?" Sadar Nara dari lamunan-nya.

"Ekhm, Bapak Ronald telah selesai dengan presentasi-nya," Tegur Reina dengan sopan memperingati.

"Akh. I'm so sorry,, aku sedikit tidak fokus tadi." Ujar Nara meminta maaf.

"Oke, langsung saja. Jujur.. saya tertarik dengan kerjasama yang kau tawarkan Ronald. Selain bisa memperluas pangsa pasar, perusahaan-mu termasuk unik di pengelolaan dan juga promosi-nya. Dan kalau tidak salah, beberapa persen dari hasil pasar, kau donasikan terhadap beberapa organisasi yang menaungi negara bungsu lapar. Itu sangat mulia bagiku. Mengingat juga bahwa kedepan-nya, distributor makanan lebih di-fokuskan ke ranah sana. So, aku tertarik bekerja sama dengan mu." Tutur Nara mengambil keputusan bulat.

Ronald yang mendengar hal itu, sontak tersenyum lebar sambil ber-tos ria dengan sekretaris nya--Reno di depan sana.

"Reina," Tegur Nara memberikan kode dengan mata-nya tuk segera cepat menukar map ber-warna hitam ke-emasan yang berisikan perjanjian kontrak.

MANY MINDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang