Jika dua orang benar-benar selaras
Mereka akan menemukan cara untuk mewujudkannya
Tak peduli seperti apa caranya
Karna yang mendukung tak hanya hati
Namun alam semesta ikut turut mengikuti
~~~~~
Rambut indah milik Wendy melambai seiring hembusan angin yang menerpanya saat berada di balkon.
Secangkir susu hangat beserta chips menemaninya mengerjakan tugas.
Sesekali pandangannya terlempar ke arah pemandangan kota yang memperlihatkan gemerlap sinar lampunya.
Lalu jari-jari mungilnya tergerak untuk mengetik, berusaha menyelesaikan semuanya malam ini.
"Ahh akhirnyaaa". Wendy bernafas lega sambil meregangkan tubuh.
Diambilnya ponsel yang sedari tadi hanya tergeletak di atas meja.
"Udah jam setengah 12 ternyata". Gumamnya pelan.
Wendy bergegas membereskan meja dengan membawa iPad beserta yang lainnya masuk kedalam.
Setelah bersih-bersih Wendy lalu naik ke atas kasurnya untuk tidur.
Benar saja, tidak sampai 10 menit nafasnya sudah berhembus teratur menandakan bahwa ia sudah terlelap.
~~~~~
Mata Wendy menyipit saat menyadari bahwa ponselnya sedang berbunyi.
"Siapa sih nelpon jam segini". Rutuknya lalu menjangkau ponsel yang berada di atas meja samping kasur.
Ia sedikit memicingkan matanya agar bisa lebih jelas menatap layar ponsel.
"Nomer baru? Siapa ya?". Gumamnya pelan lalu mengusap layar ke kanan.
"Halo, Wendy". Orang diseberang sana lebih dulu bersuara.
"Loh kayak suara Irene". Batinnya.
"Iya, ini siapa?". Jawabnya bertanya memastikan.
"Aku Irene, maaf ya ganggu. Kamu pasti udah tidur, aku dapet nomor kamu dari Nancy".
Tebakannya benar bahwa itu adalah Irene.
"Ada apa?". Tanya Wendy langsung.
"Mmm aku mau minta tolong kalau kamu gak keberatan". Kalimatnya terhenti sejenak.
"Cale la-lagi di RS. Badannya panas, terus dari tadi nyari kamu mulu. Aku udah bujukin tapi dia malah nangis, tapi kalau kamu gak bi...".
"RS mana?". Wendy langsung memotong kalimat Irene.
"Oke aku berangkat". Setelah Irene menyebutkan nama RS ia langsung bergegas untuk bersiap pergi.
~~~~~
Pukul 2 dini hari waktu US, Wendy mengemudi dengan sedikit mengebut agar segera sampai ke RS.
Sesampainya disana ia langsung menuju ruangan yang sudah Irene sampaikan melalui chat.
Tok tok
Wendy mengetuk beberapa kali sampai pintu terbuka memperlihatkan wajah Irene yang lelah terlihat dari cekungan matanya.
"Gimana keadaan Cale?". Wendy langsung masuk lalu duduk disamping Cale.
"Panasnya sih belum turun".
"Dia baru aja tidur 10 menit yang lalu, mungkin karna udah capek nangis juga".
Jawab Irene mendekat dan duduk berseberangan dengan Wendy.
YOU ARE READING
"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]
RomanceGXG story "Mellifluous" adalah sebuah kata sifat yang berarti; sebuah suara yang manis dan lembut yang menyenangkan saat didengar. Highest rank : #1 cerita lesbi #1 gxglesbianlgbt #1 rainbow #3 wenrene