Equanimity

1K 108 10
                                    

Ku rengkuh jiwamu yang rapuh

Genggam erat tanganmu yang lemah

Ku salurkan rasa semangat membara

Agar langkahmu tegar tak tertatih

~~~~~

Riuhnya jalan kota tidak cukup untuk meramaikan perasaan Irene.

Tatapannya kosong memandang hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang.

Sesekali Wendy terlihat melirik Irene yang masih terpaku dalam diamnya.

Setelah memarkirkan mobilnya di area parkiran salah satu gedung megah di Jakarta Wendy turun lebih dulu lalu membukakan pintu mobil untuk Irene.

"Yuk turun dulu". Ucapnya yang menyadarkan Irene.

"Kita dimana?". Tanya Irene bingung sambil melihat sekeliling.

"Udah turun aja dulu yuk". Wendy mengulurkan tangannya yang kemudian di sambut oleh Irene.

Wendy menggenggam tangan Irene lalu berjalan menuju lift yang tersedia di area parkir lalu menekan tombol rooftop.

Ting!

Pintu lift terbuka dibagian koridor yang harus menaiki tangga biasa agar bisa sampai ke rooftop.

"Pelan-pelan yaa". Ucap Wendy sambil menuntun Irene menaiki tangga.

Dibukanya satu pintu besar yang akhirnya memperlihatkan bagian atap gedung yang menjulang tinggi.

"Lu ngapain ngajak gue kesini? Mau nyuruh gue loncat?". Tanya Irene polos yang membuat Wendy menggeleng tidak habis pikir.

"Buang jauh-jauh pikiran kayak gitu ya".

Wendy kembali membawa Irene untuk duduk disebuah kursi ayunan yang memang tersedia diatas situ.

"Duduk". Perintahnya singkat lalu menelpon seseorang.

Tidak lama datanglah dua orang pria dan wanita yang membawa satu buah meja beserta banyak makanan ringan dan minuman.

Diletakkan meja itu didepan ayunan lalu menata segala yang mereka bawa.

"Makasih yaa". Ucap Wendy sambil tersenyum.

Sepeninggal dua orang tadi kepala Irene dipenuhi oleh banyak tanda tanya.

"Kenapa? Bingung ya?". Irene mengangguk merespon pertanyaan Wendy.

"Gue sengaja ngajak lu kesini buat liat sunset". Lanjut Wendy lalu ikut duduk disamping Irene.

"Nih..." Wendy membukakan satu kaleng minuman bersoda untuk ia berikan pada Irene yang mulai terlihat santai.

"Makasih ya Wen". Ucap Irene setelah meneguk minuman.

"Gue banyak banget nyusahin lu, sering bikin situasi lu jadi sulit, ganggu waktu lu, bikin lu ribut sama mahasiswa lain, bikin wajah lu sempat bonyok juga, terus...."

"Udah? Udah kan makasihnya?". Lagi-lagi Wendy memotong setiap perkataan Irene yang ingin menjurus kearah sana.

"Gue lakuin itu ikhlas, jadi jangan pernah ungkit apa yang gue lakuin buat lu ya". Jawab Wendy yang kini menatap lurus ke arah depan.

"Lu bener-bener orang baik, beruntung gue bisa ketemu lu Wen". Ucap Irene dalam hati sambil memandangi Wendy dari samping.

"Liat kesana deh". Tunjuk Wendy membuat Irene mengikuti arah pandangnya.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Where stories live. Discover now