Maudlin

761 78 8
                                    

Tidak seorang pun, punya kemampuan untuk melakukan sesuatu yang sempurna.

Namun, setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu yang benar.

~~~~~

Suara kompor listrik yang Joy matikan memberikan arti bahwa ia dan Yeri telah selesai untuk memasak makan malam.

"Si Wendy lama banget mandinya". Ucap Yeri setelah meletakkan satu mangkuk sup.

"Iyaa, biasa juga lama sih, tapi gak selama ini juga". Joy berucap sambil menggaruk ujung keningnya.

"Gue cek dulu deh". Yeri beranjak dari dapur menuju kamar Wendy.

Tok tok tok

"Wen, lu belum selesai mandi?".

"Wen...".

Kurang lebih 5 menit mengetuk namun masih tidak ada jawaban.

Karna merasa khawatir akhirnya Yeri membuka pintu kamar mandi yang ternyata memang tidak dikunci.

Setelah pintu berhasil terbuka betapa kagetnya Yeri melihat Wendy tengah berada didalam bath up dengan bibir membiru dan mata yang tertutup.

Sontak ia berteriak dengan kencang hingga membuat Joy berlari menghampiri mereka.

"Yeri kenapa?". Tanya Joy panik lalu ikut berteriak melihat kondisi Wendy.

"Cepet bantuin gue angkat". Perintah Yeri sambil mematikan keran dan bersiap memasangkan jubah mandi untuk Wendy.

Setelah berhasil meletakkan Wendy diatas kasur Joy bergegas menelpon Dokter pribadi Wendy.

"Halo Dokter Putra".

"Bisa ke apartment Wendy sekarang Dok? Dia pingsan".

"Iya Dok, ditunggu terima kasih".

Selama menunggu kedatangan Dokter Putra, Joy dan Yeri berusaha menghangatkan tubuh Wendy dengan memakaikan baju serta selimut yang tebal.

Tidak lupa mereka mematikan AC serta memberikan hot water bag agar suhu tubuh Wendy tidak dingin lagi.

~~~~~

"Dia habis ngapain?". Tanya Dokter Putra pada Joy dan Yeri.

"A-am gak tau Dok, dari tadi saya panggilin dia buat nyuruh makan, tapi ternyata pas saya liat ke kamar mandi Wendy udah pingsan". Jawab Yeri sedikit takut karna Dokter Putra merupakan orang kepercayaan pak Felix.

"Dia sepertinya belum makan apa-apa dari kemarin". Lanjut Dokter Putra setelah memasang infus.

"Tolong jaga Wendy ya, kabari saya jika dia sudah siuman".

"Iya, makasih Dok". Ucap Yeri setelah mengantar Dokter Putra keluar.

Saat kembali ke dalam kamar, Yeri melihat Joy yang tengah menangis sambil memeluk Wendy.

Karna hal ini seketika membuatnya juga merasakan kesedihan. Yeri mendekat untuk ikut memeluk Wendy.

"Udah Joy, Wendy gapapa kok". Yeri berusaha menenangkan setelah melepas pelukannya dari tubuh Wendy.

"Gue gak tega liat kondisi dia gini". Ucap Joy sambil menyema air matanya.

"Gue juga gak tega, kita do'ain biar Wendy cepet pulih".

Tepat pukul 7 malam Wendy mulai sadar dari pingsannya.

Matanya membuka pelan lalu kembali menutup cepat karna belum beradaptasi dengan cahaya lampu.

"Wendy, lu udah sadar". Ucap Joy yang setia disamping Wendy.

Mendengar kalimat Joy Wendy membuka matanya pelan lalu menoleh kearah Joy.

"MELLIFLUOUS" [GxG COMPELETED]Where stories live. Discover now